Sabtu, 30 Mei 2009

Siapakah Yang Masuk dan Siapakah Yang Terbesar : Kerajaan Sorga?

Tuhan Yesus tidak secara langsung memberikan jawaban kepada murid-muridNya mengenai siapa yang terbesar di kerajaan Sorga. Tetapi malahan TUHAN YESUS membagi ke dalam 2 bagian penjelasan. Kalau kita perhatikan baik-baik, TUHAN YESUS seolah-olah ingin mengajari murid-muridNya dengan satu pesan:

"Hei..jangan dulu bicara dulu deh siapa yang terbesar di Kerajaan Sorga, tapi mari kita kembali ke dasar, siapa yang masuk ke Kerajaan Sorga".



A. Siapakah Yang Masuk ke Kerajaan Sorga?

Matius 18:2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka
Matius 18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.


1. Bertobat dan Dibaptis - Lahir Baru

Pertobatan merupakan awal dari mendapatkan keselamatan. Tanpa pertobatan sejati [18 lessons], tidak mungkin kita bisa menerima keselamatan.

Pertobatan yang pura-pura ataupun pertobatan karena keterpaksaan tidak akan menimbulkan sebuah keputusan yang serius kepada TUHAN.

Ketika seseorang bertobat, akan pula disertai dengan adanya rasa penyesalan, rasa jijik akan dosa yang pernah dilakukan dan juga meninggalkan perbuatan lamanya dan juga mempunyai sikap seperti Zakheus.

Sebuah keputusan Zakheus membuat Yesus berkata bahwa Zakheus juga layak mendapatkan keselamatan:

Luk 19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
Luk 19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.


Pertobatan yang sejati akan membawa kita untuk kemudian memutuskan menerima YESUS sebagai TUHAN dan juru selamat.

Seperti halnya orang-orang di Yerusalem ketika mendengar khotbah dari rasul Petrus, mereka tidak hanya terharu, tetapi mereka menanyakan kepada rasul-rasul apa yang harus mereka lakukan.

Act 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.


Ketika bertobat, seseorang juga harus mampu untuk melepaskan konsep-konsep lamanya. [Baca percakapan TUHAN YESUS dengan seorang GURU Taurat / Nikodemus: Yohanes 3]
Jadi, bertobat, menerima Yesus sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT adalah satu paket yang tidak dapat dipisahkan.


2. Menjadi Bayi Rohani

Setelah proses lahir baru, ibaratkan seorang anak yang baru keluar dari rahim ibunya, dia harus segera dipelihara secara intensif. Ada pengguntingan ari-ari, dimandikan, dan juga kalau perlu dimasukkan ke dalam inkubator jika kondisinya memang harus seperti itu. Itu pulalah yang terjadi dengan petobat baru. Harus ada seseorang yang lebih dewasa secara iman untuk "memelihara" bayi ini. Orang dewasa itu haruslah memiliki sebuah kasih seperti layaknya seorang ibu kepada anak kandungnya. Tanpa sikap hati seperti itu, orang tsb tidak akan bertanggungjawab terhadap bayi yang dititipkan TUHAN kepadanya.

Tanggap darurat kepada petobat baru dapat diterapkan dengan follow-up 24 jam. Menemani mereka, memberi mereka makan (secara rohani), tentunya "susu rohani", yaitu pelajaran-pelajaran dasar kekristenan, memberikan perhatian sejati kepadanya.

Fase inilah fase yang sangat kritis. Peletakan dasar-dasar Kitab Suci mengenai pertobatan, keselamatan, dan saat teduh harus diberikan supaya terhindar dari pengaruh konsep lama yang mungkin saja "menghantuinya".

3. Anak

Merespon panggilan TUHAN dan mempunyai sebuah komunitas.


Matius 18:2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka


Di ayat 18:2 sangat jelas Yesus memberikan contoh mengenai sikap hati anak kecil itu bagaimana ketika dia dipanggil, anak kecil itu langsung merespon panggilan TUHAN. Mungkin pada saat itu, anak kecil sedang bermain dengan teman-temannya. Tetapi karena dia sadar siapa yang memanggilnya, maka tidak ada pertanyaan kedua kali untuk TUHAN YESUS kenapa memanggilnya, sang anak langsung merespon panggilan.

Seringkali banyak orang Kristen di dalam perjalanan kekristenannya merasa ketika sudah melakukan "doa pendosa" dan "dibaptis", semua seakaan sudah selesai.
Rumah sudah jadi di sorga dan seterusnya adalah kehidupan lama. Pandangan seperti inilah yang menggerogoti mayoritas kehidupan orang Kristen di dunia.
Orang Kristen menjadi orang paling egois dan sombong, mereka berdalih bahwa mereka adalah ANAK, yang lain adalah HAMBA. Seorang ANAK YANG DISAYANG TIDAK PERLU LAGI BEKERJA, kerjaannya adalah memerintah sana sini kepada HAMBA. Sialnya lagi, yang menjadi HAMBANYA adalah BAPANYA yang di sorga. Ya, inilah "MENTAL ANAK MANJA".

Tapi Bapa di sorga tidak akan mendidik kita sebagai ANAK MANJA, tetapi ANAK YANG BERTANGGUNGJAWAB. Malahan Bapa di sorga akan mendisiplinkan kita dengan menyesah kita, memukul kalau bandel. Hal ini dilakukan untuk mendidik kita dalam kebenaran.


Ibrani 12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."


Saudara-saudara, fase inilah fase yang sangat menentukan. Ada pepatah yang menyatakan "umur 4 tahun akan menentukan seseorang ketika umurnya 80 tahun". Cukup masuk akal. Di usia-usia ini seorang anak harus dididik dengan benar. Pendidikan kita sebagai sebagai rohani bisa dilakukan dengan membaca Alkitab. Fungsi Alkitab adalah:


2 Timotius 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.


Pembelajaran Alkitab yang baik dan efektif adalah melalui sekolah Alkitab / sebuah komunitas yang membangun. Ibarat seorang anak kecil, tentunya dia harus disekolahkan. Di sekolah, dia mendapatkan banyak hal. Bukan saja pengetahuan, pembentukan karakter melakukan pendidikan gurunya, tapi bersosialisasi dengan anak-anak lainnya. Manusia adalah mahkluk sosial, tidak ada "one man show", itu juga yang terjadi dengan bapa jasmani manusia, Adam.

Dari komunitas inilah anak-anak diajar, dilatih, ada proses yang berkesinambungan sampai dengan dewasanya.

Di ayat 18:2 saya bisa membayangkan kalau saya adalah anak kecil yang dipanggil. Pertama kali saya pastilah senang dipanggil oleh TUHAN, tetapi ada cara canggung ketika saya diperhadapkan dengan murid-murid TUHAN YESUS yang brewokan dan sangar-sangar. Tapi anak ini menurutinya karena Dia percaya siapa yang telah memanggilnya
tidak akan mencelakankannya.

Itulah "kunci" untuk masuk ke Kerajaan Sorga. Selanjutnya mari kita pelajari bagaimana syarat menjadi terbesar di Kerajaan Sorga.


B. Siapakah Terbesar di Kerajaan Sorga


Mat 18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.


Kali ini Yesus tidak lagi mengajarkan murid-muridNya mempunyai pemikiran seperti anak-anak. Pikiran anak-anak justru akan membuat kita egois, tidak mau mengalah satu sama lain, dan mau diperhatikan saja. Semua masih egosentrik. Firman TUHAN jelas mengatakan:



1 Korintus 14:20 Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!


Lalu apa pesan dari ayat Matius 18:4?

Mari kita coba bayangkan dan renungkan perkataan TUHAN YESUS ini. Saya coba membayangkan kata "merendahkan diri seperti anak kecil". Secara deskriptif saya bisa gambarkan bahwa untuk merendahkan diri seperti anak kecil itu, para murid yang tingginya mungkin rata-rata 176 cm sampai dengan 190 meter harus membungkuk, bahkan sampai jongkok sehingga bisa sejajar dengan anak kecil tersebut. Memang tidak mudah untuk melakukan perintah TUHAN seperti itu.

Sikap gengsi mungkin muncul dari hati, terutama gengsi terhadap anak kecil tersebut. Mereka adalah orang-orang yang kaku, sebagian adalah nelayan, ada pula yang bekas pemungut cukai, dll.

Di Firman TUHAN berbagai contoh dan berbagai pesan jelas dan ekslipit mengajarkan kita untuk saling menundukkan diri, saling mengasihi satu sama lain. TUHAN YESUS sendiri mengatakan, untuk menjadi yang utama, kita harus menjadi hamba dari semua orang. TUHAN YESUS adalah contoh yang paling tepat !


Lukas 22:26 Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.


Orang yang bisa menerapkan hal inilah adalah orang yang justru dewasa secara rohani. Penyangkalan diri diperlukan, seperti kita tau, semua orang di gereja mempunyai latar belakang berbeda, karakter berbeda, budaya berbeda, alangkah indahnya kalau semua orang bisa menyangkal diri. Tanpa penyangkalan diri, tidak bisa memikul salib, tanpa memikul salib, tidak mungkin kita bisa mengikuti TUHAN YESUS.

Semakin dewasa kekristenan seseorang, semakin orang tsb mampu untuk menyalibkan keinginan, kesombangan, keegoisannya. Ketika itu terjadi, buah Rohlah yang merupakan karakter kedewasaan rohani seseorang bisa dirasakan oleh orang lain.


C. Kesimpulan

Untuk menjadi terbesar di dalam Kerajaan Sorga memerlukan proses yang panjang, tidak ada yang instant. Ada pepatah "easy come, easy go". Hal ini tidak berlaku di Kerajaan Sorga. Mudah datang dan mudah pergi hanya cocok untuk dunia.

Senin, 25 Mei 2009

Yesus diurapi Wanita Berdosa - Part #2 : Maria Magdalena

Di bagian pertama, kita telah membaca bagaimana perilaku dan motif si Simon Farisi cs di dalam menjamu TUHAN YESUS ke dalam rumahnya. Mereka mempunyai motif yang salah thdp YESUS Kristus. Di mata manusia, mungkin apa yang dilakukan oleh Simon Farisi cs adalah sesuatu yang sangat baik, mengundang seorang Yesus Kristus, sang guru, pembuat mukjizat, orang yang sangat populer.

Mungkin saja niat Simon Farisi cs adalah ingin menunjukkan kepada masyarakat saat itu mereka adalah orang yang baik, ingin mencari nama besar mendompleng nama Yesus, dll. Apa yang dilakukan mereka telah heboh di masyarakat dan menjadi bahan perbincangan yang meluas, bahkan sampai di telinga seorang perempuan pendosa yang bernama Maria Magdalena.

Ya, mungkin sebelum mengundang TUHAN YESUS ke rumah, mereka telah melakukan pengumuman di seluruh Galilea bahwa ada jamuan untuk sang Rabbi!

Ujung2nya adalah kepopuleran pribadi dan tentunya sinagog yang mereka bangun akan semakin ramai dikunjungi. Di saat ini, kita tau, banyak hamba TUHAN yang selalu mendompleng nama Yesus untuk menggapai popularitas pribadi dan ujung2nya adalah mengajak orang beribadah di gereja mereka. Memang secara general, itu adalah hal baik, mengajak orang mengenal TUHAN. Tapi kalau hanya semata dengan motif untuk mencari keuntungan pribadi melalui uang persembahan, persepuluhan, dan lain-lain, maka hal itu akhirnya akan menciptakan malapetaka bagi pribadi yang bersangkutan.

Apa yang dilakukan oleh wanita pendosa yang diidentifikasi bernama Maria Magdalena ini sangat kontras dengan apa yang dilakukan oleh simon Farisi cs.

Wanita ini yang di Injil Yohanes dikisahkan berdomisili di Betania tidak mengundang Yesus untuk datang, makan bersama Dia. Ini dilakukannya bukan karena dia sombong, tetapi karena dia merasa tidak layak untuk mengundang seorang pribadi yang sangat mulia, sang TUHAN untuk hadir ke rumahnya. Dia merasa dosa-dosanya yang begitu besar terlalu najis bagi TUHAN yang maha Kudus.

Memang dosa adalah penghalang untuk kita bertemu TUHAN, tetapi saudara-saudara, TUHAN telah berinisiatif dahulu untuk datang dan mencari kita untuk mengembalikan kita kepada pangkuanNya. Kita bisa baca dari kitab Kejadian ketika Adam dan Hawa berdosa, mereka bersembunyi dari hadapan TUHAN, tapi TUHANlah yang mencari mereka dan kemudian membuat pakaian untuk mereka.

Saudara2, datanglah kepada TUHAN saat ini, berapapun banyak dosa kita yang telah kita buat, akuilah di depanNya, jangan malah berdalih seperti yang dilakukan Adam dan Hawa yang justru menyalahkan ular yang seharusnya mereka mampu jinakkan, malahan jatuh ke dalam binatang ternak yang mereka berikan nama.
Sehebat2nya kita menutupi dosa kita, kita tidak dapat membohongi sang pencipta kita. Adam dan Hawa mencoba menutupi keterlanjangan mereka dengan daun ara, tapi itu tidak akan bisa menutupi seluruh ketelanjangan mereka.

Akuilah segala dosa dan kelemahan kita, Ia adalah setia dan adil !

1 Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.


Jika kita mengaku kita tidak berdosa, kita sudah berusaha menipu diri kita, tapi kita tidak mampu menipu TUHAN:

1 Yohanes 1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.


Pengakuan dosa kita di hadapan TUHAN adalah gerbang pengampunan TUHAN terhadap kita. Jalan selanjutnya mesti kita tempuh. Kita bisa belajar lebih lanjut dari Maria Magdalena.

1a. Tidak melewatkan kesempatan bertemu / mencari TUHAN selagi ada

Maria Magdalena ketika mendengar heboh berita Yesus ada di rumah Simon cs, dia tidak melewatkan kesempatan yang ada.


Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. (Lukas 7:37)


1b. Mempersiapkan dan Memberikan Yang Terbaik Untuk TUHAN
Dia telah mempersiapkan yang terbaik yang daripada dia untuk dipersembahkan di kaki TUHAN.


...datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. (Lukas 7:37)


Adalah sesuatu yang sangat sukar untuk kita mempersembahkan sesuatu yg paling baik untuk TUHAN, apalagi nantinya apa yang telah kita persiapkan dampaknya hanya untuk sesuatu yang kelihatannya kurang berarti (minyak wangi yang mahal itu dipakai hanya untuk membersihkan kaki TUHAN YESUS). Tapi kita tau, TUHAN melihat hati !

Saudara-saudari, janganlah melewatkan kesempatan yang ada ketika kesempatan itu ada. Waktu bukan kita yang kendalikan. Apalagi di saat2 terakhir ini, TUHAN sedang melawat umatNya.


Yesaya 55:6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!



2. Iman Harus Disertai Tindakan - Maria Magdalena Berani Mengambil Resiko Penolakan

Maria Magdalena adalah pribadi yang sangat mengambil resiko di dalam mengikuti TUHAN. Beberapa kali dia mengambil tindakan yang cukup nekat, salah satunya adalah peristiwa ini.
Hal ini adalah kecintaannya pada TUHAN yang telah melepaskannya dari belenggu dosa yaitu tujuh setan telah diusir dari dirinya oleh TUHAN YESUS.

Kejadian yang lain adalah pada saat dia dan beberapa wanita datang menjenguk dan membawa rempab untuk membalsem "mayat" Yesus. Mereka adalah wanita-wanita yang mempunyai pengharapan, mereka melakukan hal ini menjaga tubuh YESUS supaya tidak rusak untuk menantikan kebangkitanNya, walaupun kelihatannya cenderung sedikit memakai logika manusia, tapi TUHAN tetap memperhitungkan sebagai kebenaran. Mungkin ada yang beranggapan bahwa itu adalah tradisi Yahudi untuk membalsem mayat seseorang.

Pada kejadian di perikop yang kita bahas ini, Maria mengambil tindakan dengan berani menerobos berbagai rintangan. Dia tidak sekedar mempersiapkan segala sesuatu yang terbaik untuk dibawa kepada TUHAN. Tetapi lebih daripada itu, dia "menggenapi"nya dengan menerobos rasa malu yang sudah di depan mata.

Seperti kita tau, dia dikenal sebagai seorang wanita pendosa, seorang WTS tingkat tinggi yang mungkin langganannya sudah begitu banyak di kota tsb sehingga banyak orang mengenalnya.
Mungkin ibu-ibu / wanita-wanita akan mencibirnya, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat akan menghakiminya.
Mungkin saat itu, pergumulan batinnya merebak beberapa waktu sebelum berani datang kepada TUHAN.

Kala itu, ketika Simon Farisi cs mengumumkan pengumuman kehadiran TUHAN YESUS di rumah, ada peperangan bahtin yang dirasakannya, maju atau tidak? Tapi akhirnya dia berhasil untuk mengatasi ketakutannya. Ketakutan seringkali menjadi halangan kita di dalam mengikuti TUHAN.
Seringkali perasaan kita menipu kita kalau2 ketika kita ikut TUHAN, ada harus banyak yang kita korbankan. Sudah ada di dalam benak kita, waktu kita akan tersita, uang kita, karir kita, bahkan "harga diri" kita di depan TUHAN. Padahal kita tau, apa yang kita korbankan tidak pernah akan cukup untuk membayar apa yang telah TUHAN YESUS lakukan terhadap kita.

Kita tidak pernah sampai mencucurkan darah kita di atas kayu salib bukan?????

Saudara-saudara, di dalam ketakutan, tidak ada kasih. Kasih yang sempurna akan melenyapkan ketakutan. (1 Yohanes 4:18)

Justru kasih itu akan membuat kita berani.

Kecintaan akan menimbulkan keberanian, itu yang ditunjukkan Maria Magdalena saat itu. Dan itupun yang ditunjukkan oleh para rasul yang meninggalkan segalanya di dalam mengikuti TUHAN YESUS.
Barnabas di Kisah Para Rasul pun melakukan tindakan ini.

Itu juga adalah tindakan real TUHAN YESUS ketika Dia putuskan untuk menanggung penderitaan di atas kayu salib untuk membayar lunas dosa-dosa yang telah kita lakukan karena kecintaanNya pada umat manusia.

Itu juga prinsip Kerajaan Sorga:


Matius 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
Matius 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."


Apakah kita mempunyai prinsip seperti itu juga?


3a. Datang Kepada TUHAN Dengan Penuh Kerendahan Hati

Di artikel sebelumnya, Simon Farisi cs tidak mengundang TUHAN YESUS dengan sikap hati yang benar. Dia bukan saja menyombongkan diri ketika mengundang YESUS, tapi juga berniat mempermalukan TUHAN YESUS.

Tidak halnya Maria Magdalena, wanita ini bukan hanya datang mempersiapkan segala yang terbaik ataupun hanya datang dengan penuh keberanian, tapi dia juga datang dengan sikap hati yang benar, yaitu dengan merendahkan diri di hadapan TUHAN.

Karena menyadari kenajisan di masa lalunya, Maria Magdalena datang mungkin "tanpa disadari" oleh Yesus, mungkin tidak berani menghadap muka TUHAN YESUS. Kita bisa membayangkan saat itu, dia datang membungkuk dan sasaran pertama adalah kaki TUHAN YESUS. Dia berdiri di belakang TUHAN YESUS, bahkan sambil menangis..


Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya... (Lukas 7:38)


Air mata sering berbicara banyak makna. Orang yang sedih bisa mengeluarkan air mata,contohnya orang yang diputuskan oleh kekasih atau ditinggalkan mati oleh orang yang dikasihi. Itu adalah bentuk ratapan.
Air mata juga bisa keluar karena rasa sakit badani maupun ekspresi sakit hati. Bahkan air mata bisa keluar karena hanya akting ataupun mungkin karena memang lagi sakit mata atau karena sedang mengupas bawang.

Tapi air mata yang ditunjukkan oleh Maria Magdalena adalah bentuk ucapan syukur yang berlimpah-limpah atas pengampunan yang diterimanya. Ketika pertama kali saya secara pribadi menerima TUHAN YESUS, air mata yang saya keluarkan tidak terbendung oleh apapun, bahkan sambil terisak-isak tidak henti-hentinya.

Itu adalah air mata bahagia.Saya merasa dosa saya yang menumpuk puluhan tahun diampuni. Seperti halnya seorang yang telah dipenjara puluhan tahun karena tindakan pidana, seseorang ketika dilepaskan, ada yang melampiaskannya dengan bersujud di luar penjara, ada pula yang ke laut mencopot pakaiannya sambil berteriak "I'm free right now!" dan masih banyak ekspresi lainnya.

Semakin banyak menerima pengampunan, semakin banyak air mata yang dikeluarkan (itu menurut pendapat saya pribadi ! saya tidak tau apakah ini juga yang dirasakan anda).Maria Magdalena membasahi kaki TUHAN dengan air mata tersebut. Bahkan dengan rambutnya, kemudian dia mengeringkan kaki TUHAN.

Rambut adalah mahkota kepala bagi seseorang perempuan. Kaki YESUS yang tidak dicuci saat itu (krn tidak disediakan air pembasuhan oleh Simon si Farisi) dibersihkan dengan air mata dan rambut Maria Magdalena.

Tidak mudah untuk melakukan perkara seperti itu bagi seorang wanita. Kita tidak tau lantai rumah yang dimiliki oleh Simon si Farisi waktu itu, tetapi pada umumnya, rumah pada saat itu tidaklah dilapisi dengan batu pualam yang indah-indah. Mungkin hanya istana pejabat Romawi saja yang dilengkapi dengan batu pualam. Batu-batu sejenis itu sangat mahal.

Setelah keringpun, Maria terus mencium kaki TUHAN YESUS, apakah anda datang kepada TUHAN setiap hari dengan sikap hati spt itu?
Pemazmur berkata:


Mazmur 2:11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,
Mazmur 2:12 supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!


Simon si Farisi sebagai seorang normal seharusnya tersentak dengan perbuatan Maria Magdalena yang spt itu. Dari Yesus masuk ke rumah sampai makan, tidak disediakan pada Yesus air pembasuhan yang seharusnya disediakan bagi tamu sebelum masuk ke rumah. Apakah Simon lupa? Seharusnya tidak, orang Farisi jenis ini adalah orang yang selalu memperhatikan penampilan luar. Penjaga adat istiadat yang sangat fanatik.

Bahkan tidak sampai di situ saja apa yang dilakukan Maria Magdalena, ia meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi, sebuah hal yang nampaknya sia-sia saja.
Sebenarnya dengan air biasa saja sudah cukup kalau kita pikir-pikir. Sebuah perbuatan yang sia-sia,toh nantinya akan kotor lagi ketika melangkah beberapa pijakan. Tapi itu adalah bentuk penghormatan dari seorang yang merendahkan diri serendah-rendahnya,


3b. Merendakan diri kepada TUHAN di Hadapan Manusia & Deklarasi Iman

Merendahkan diri kepada TUHAN bukan berarti kita harus berdoa dengan cara Farisi yang beribadah dengan perkataan yang bertele-tele di persimpangan jalan.
Di saat ini pun kita trus menyaksikan orang bahkan sampai bersujud sampai mencium tanah, memakai atribut agama yang mencolok, mengulang-ulang doa yang sama.
Itu memang keliatannya baik di mata TUHAN, tapi bukan itu hal yang esensial di mata TUHAN. Tuhan melihat hati, bukan apa yang di depan mata.

TUHAN YESUS sendiri mengajarkan apabila kita berdoa, lebih baik kita mengunci pintu dan berdoa, maka Bapa di sorga akan memberikan reward.
Tetapi adalah tanggung jawab setiap pribadi Kristen untuk mendeklarasikan iman kita kepada TUHAN di depan umum.

Mengakui TUHAN YESUS di depan umum bukanlah pekerjaan yang mudah, bahkan kita siap untuk menerima penghinaan. Mengakui TUHAN YESUS di depan seseorang saja
kadang-kadang membutuhkan "penyangkalan" diri yang sungguh-sungguh luar biasa. Kita bisa dibilang fanatik ataupun dianggap orang aneh di lingkungan di mana tidak banyak orang seiman dengan kita.
Apalagi di akhir zaman spt ini.

Salah satu cara mendeklarasikan iman di depan umum bukan berarti berteriak-teriak "I'm Christian"... "Saya seorang pengikut Yesus".
Melalui baptisan adalah cara yang tepat yang pernah dicontohkan oleh TUHAN YESUS.
Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis adalah bentuk "adjustment" bahwa Dia ingin tinggal bersama-sama dengan kita yang berdosa, walaupun Dia tidak berdosa, seperti kita tau baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan.

Di kisah Perjanjian Lama, Raja Daud adalah contoh dari seorang raja yang berani merendahkan diri kepada TUHAN di depan rakyatnya.
Adalah hal yang tidak mudah "menelanjangi" diri di depan umum, bahkan istrinya sinis dengan apa yang dikerjakan oleh Raja Daud. Tapi Daud tidak peduli, bahkan dia rela melakukan hal yang lebih ekstrim hanya untuk TUHAN. Itulah sebabnya TUHAN ALLAH begitu berkenan kepada Daud sehingga dia disebut orang yang berkenan di hatiNya.

Para rasul di pelayanan mereka pun melakukan perkara yang sama, rasul Petrus dan Yohanes, rasul Paulus merupakan contoh lainnya. Dan jika kita baca di Alkitab, saya pun yakin anda bisa menemukan beberapa tokoh lainnya.

Maria Magdalena juga melakukan hal yang sama, di depan umum, apalagi di depan Farisi, dia tidak segan-segan melakukannya.
Bahkan sebenarnya kalau peka, Simon Farisi harusnya malu dengan apa yang dilakukan oleh Maria Magdalena. Sungguh ini adalah pelajaran yang mahal bagi seorang yang memahami hukum spt dia. Seharusnya pada saat itu dia mengoyakkan badan dan menaruh abu di atas kepalanya, tapi dia mencibir dalam hati.

Saudara-saudara, jika kita malu untuk mendeklarasikan iman kita, pada hakekatnya kita sudah menyangkal Dia yang telah mati untuk kita. Bahkan Dia tidak malu menanggung malu di atas kayu salib.


Lukas 9:26 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus.


Iman kita harus dibuktikan dengan perbuatan !


Pesan Akhir

Simon si Farisi dkk mendapatkan pelajaran yang berharga dari sikap hati Maria Magdalena, seperti tim sepakbola yang dipermalukan di kandangnya sendiri oleh tim "underdog".
Sikap hati merendahkan diri kepada TUHAN yang diperlihatkan Maria Magdalena berhasil "mempermalukan" Simon si Farisi dkk.

Pada akhirnya TUHAN YESUS begitu mengasihi keluarga Maria Magdalena.. kita bisa baca di Injil Yohanes.
Dan kita tau, pada akhirnya Maria berani mengundang Yesus makan bersama keluarganya dan kembali mengurapi TUHAN, bukan lagi sekedar kakiNya, tapi dari kepala sampai dengan kakiNya, itupun bukan lagi sebagai pribadi yang berdosa, tetapi pribadi yang sudah dipulihkan dan dilayakkan oleh TUHAN. Dan pujian dari TUHAN YESUS adalah :

"Matius 26:13 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."

Minggu, 17 Mei 2009

"Ikutlah Aku" Atau Kamu Akan Terlewatkan !



Prakata



Saudara-saudara, dari kedua murid kesayangan Yesus Kristus, sebagian besar seperti yang tertulis di Injil menceritakan sebuah respon yang baik kepada TUHAN YESUS.
Petrus, Andreas, Yohanes, Yakobus adalah beberapa contoh dari orang-orang yang berani MENGAMBIL KEPUTUSAN di dalam hidup mereka. Meskipun pada saat tangkapan ikan yang banyak mereka dapatkan (DENGAN BANTUAN TUHAN YESUS), mereka tidak terfokus dengan hasil tangkapan yang besar.
Mereka tidak menjadi RAKUS oleh tangkapan ikan yang HAMPIR MEROBEKKAN JALA.

Secara manusiawi, tentu sebenarnya mereka bisa saja menjadi terfokus kepada materi dan tidak bersedia ikut TUHAN YESUS.
Tapi mereka memilih KEPUTUSAN YANG TEPAT, mereka justru meninggalkan tangkapan ikan yang banyak, dan membiarkan orang lain yang menikmati HASILNYA.

Di Alkitab PL, nabi Elisa juga merupakan sebuah contoh PENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT. Nabi Abraham, bapa beriman JUGA MENJADI SEORANG TELADAN yang sangat baik.
Musa menjadi tokoh selanjutnya, dan masih banyak lainnya lagi.

BAGAIMANA DENGAN KITA?

Sebagaimana kita tau, HARTA merupakan batu ujian yang paling berat di setiap kehidupan manusia, bukan hanya orang Kristen.
Yudas terjatuh di dalam kasus ini dan konsekuensinya sangat besar, neraka adalah HARGA yang harus dibayar karena PENYEMBAHAN TERHADAP MAMON.
Padahal kemah abadi sudah disediakan untuknya yang dipersiapkan sendiri oleh TUHAN YESUS.


Kisah Para Rasul 1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.


Tuhan tidak pernah melarang kita hidup dalam kekayaan. Salomo adalah contoh orang yang diberkati dalam hal finansial.
Tetapi yang harus diperhatikan adalah kita tidak boleh MELEKAT kepada HARTA. Ingat, dimana hartamu berada, di situ hatimu berada.
Tuhan tidak mau diduakan. Kita mesti memilih, MAMON atau TUHAN??


Zakheus



Harta yang didapatkan tidak dengan cara yang tepat akan membawa manusia ke ujung malapetaka. Tetapi pengampunan TUHAN tetap berlaku asalkan ada keputusan untuk bertobat daripada dosa-dosa tersebut.
Zakeus mengambil jalan yang tepat, dia malahan bersiap "RUGI"dan konsekuensinya dia jatuh miskin untuk membayar sebuah harga pertobatan.

Luk 19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."


Tetapi apa yang didapatkannya kembali sangat sepadan dengan KEPUTUSANNYA tsb.

Luk 19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham.


Ketika niat hatinya untuk mencari YESUS saja, TUHAN YESUS sudah memperhitungkannya sebagai sebuah kebenaran. Seorang pria pendek berhasil memanjat pohon yang tinggi hanya untuk melihat wajah sang Juruselamat.

TUHAN YESUS MENUMPANG di rumahnya ! TUHAN YESUS tidak hanya duduk dan makan di rumah Zakheus.


Luk 19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."


Zakheus adalah salah satu contoh orang tidak terlewatkan oleh rawatan TUHAN YESUS menjelang hari-hari terakhirNYA di dalam karir pelayananNYA di dunia.
Pada saat itu, Yesus yang sebenarnya hanya melewati YERIKHO untuk menuju ke YERUSALEM diikuti berbondong-bondong keramaian orang,

Saat ini ketika kedatangan TUHAN YESUS yang semakin dekat, ketika ALLAH melawat umatNya di hari-hari terakhir, apakah kita juga mempunyai sikap hati seperti Zakheus yang dengan segala daya upaya untuk mendapatkan TUHAN YESUS.
Apakah kita berani untuk mempertaruhkan kehormatan, kekayaan, kenyamanan dan harga diri kita demi BERTEMU TUHAN YESUS? Apakah kita juga akan mengundang DIA ke dalam hati kita dengan bersungguh-sungguh?

Ingat, untuk orang yang sekarang suam-suam kuku, Dia sedang mengetuk pintu hatimu !
Apakah kita membiarkan pribadi yang telah disalibkan untuk kita BERDIRI DI LUAR? Membiarkan DIA kedinginan?


Wahyu 3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.


Saudara-saudara, jangan sampai DIA kemudian mencari "TUMPANGAN" lain dan anda dilewatkan ! Kalau ada kesempatan kedua, puji TUHAN, tetapi kalau tidak, jangan salahkan TUHAN.

Yesaya 55:6 Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!


Matius



Sekarang mari kita belajar dari kisah hidup, Matius alias Lewi anak Alfeus adalah orang yang juga cukup beruntung dan membuat satu keputusan yang tepat.
Seringkali orang yang hidup di dalam dosa, mereka sangat sukar sekali untuk berani ambil keputusan untuk mengikuti YESUS kalau mereka tidak dalam keadaan yang "terjepit".
Tetapi ketika semua sudah habis, barulah mereka datang mencari TUHAN dengan sungguh-sungguh.

Tidak sama halnya dengan Lewi si pemungut cukai. Saat dipanggil untuk mengikuti TUHAN YESUS, dia masih bergelimangan harta dari dosa-dosanya. Mungkin saat itu Lewi alias Matius sedang menghitung jumlah hasil
pemerasannya terhadap rakyat. Uang yang ada di tangannya pastilah berjumlah besar. Sama halnya dengan Zakheus, profesi mereka dianggap sebagai PENGKHIANAT BANGSA.

Ketika Yesus berjalan lewat di "depannya" dan memanggilnya dengan perkataan yang penuh challenge : "IKUTLAH AKU", dia langsung BERDIRI dan MENGIKUTI YESUS.
MUNGKIN KESEMPATAN KEDUA TIDAK AKAN TERJADI LAGI KALAU MATIUS TIDAK MENANGGAPI PANGGILAN TUHAN YESUS. Saudara-saudara, TUHAN YESUS tidak banyak basa-basi pada saat itu !!!
YESUS hanya berjalan melewatinya dan mengeluarkan hanya sepotong kalimat yang pendek.

Saat ini ketika para penginjil, teman-teman, saudara-saudaramu mengabarkan Injil kepada anda, bahkan mereka mungkin sampai mengorbankan waktu, mengeluarkan biaya, merendahkan diri mereka hanya untuk membawa anda kepada YESUS KRISTUS,
anda seharusnya menanggapi panggilan SORGAWI ini dengan cepat. Jangan sampai kesempatan demi kesempatan terbuang percuma, waktu semakin sempit, dunia semakin jahat, usia kita semakin bertambah tua...
Jangan menjadi orang Kristen yang suam-suam kuku juga jikalau saat ini anda yang walaupun berlabelkan Kristen, namun masih menyimpan dosa dan sedang dililit oleh Mamon.

Dampak dari keputusan Matius ini sangat besar, orang-orang seprofesinya dimenangkan, bahkan orang-orang berdosa lainnya (profesi lain, jenis dosa lainnya) pun bergabung MAKAN bersama TUHAN Yesus Kristus.

Ikutlah pilihan Yosua, maka sekeluargamu juga akan diselamatkan karena pilihanmu:

Yosua 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"


Keputusanmu hari ini akan menentukan kehidupanmu selanjutnya dan kehidupan orang di sekitarmu!

Kamis, 14 Mei 2009

Janda Miskin dan Nabi Elisa - Bagian #1 (Sikap Hati dan Rasa Tanggung Jawab si Janda)


Nabi Elisa merupakan seorang penerus dari Nabi Elia. Dari kehidupan tokoh Alkitab ini, kita bisa belajar banyak, terutama keberaniannya untuk meninggalkan zona nyamannya sebagai anak orang kaya. Seperti halnya Petrus, Andreas, Yohanes dan Yakobus ketika dipanggil menjadi murid oleh TUHAN YESUS, Elisa pun berani meninggalkan kehidupan makmurnya untuk mengikuti nabi Elia yang pelayanannya sangat berat.

Karena sikap hatinya tsb, maka nabi Elisa dipakai oleh TUHAN sebagai hamba TUHAN yang luar biasa. Mukjizat demi mukjizat dilakukannya tentunya dengan bantuan TUHAN. Kali ini saya ingin membahas mengenai kisah seorang janda, menantu dari hamba TUHAN yang telah meninggal yang meminta pertolongan kepada nabi Elisa.

Latar belakang dari peristiwa ini berada di zaman raja Yoram, anak Ahab, raja Israel.

Kehidupan pada zaman itu tidak terlalu berbeda dengan masa kini di mana-mana orang-orang yang benar malah tidak mendapatkan tempat, justru nabi-nabi palsu dan orang-orang yang tidak mempunyai hati yang baik yang memegang tampuk pimpinan, apalagi di negeri Israel Utara yang berkedudukan di Samaria. Dengan keadaan itulah, TUHAN Allah menggunakan nabi-nabinya yang dahsyat seperti Elia dan Elisa untuk menegur dan menunjukkan kekuasaanNya menghadapi nabi Baal dan dewa-dewa lainnya.

Karena kepemimpinan yang buruk itulah, sering terjadi bahaya kelaparan, kemiskinan dimana-mana, harga barang naik melambung tinggi, bahaya penyakit timbul sebagai dampak dari kedurhakaan raja-raja. Bahkan kisah tragis muncul di mana-mana, ada kanibalisme keluarga yang terjadi:


"2 Raja-raja 6:29 Jadi kami memasak anakku dan memakan dia. Tetapi ketika aku berkata kepadanya pada hari berikutnya: Berilah anakmu, supaya kita makan dia, maka perempuan ini menyembunyikan anaknya." "


Hal yang tidak jauh berbeda terjadi dengan janda dari seorang anak dari HAMBA TUHAN. Wow.. seorang dari keluarga hamba TUHAN bisa juga mengalami hal tsb. Hamba TUHAN yang ini bukan hamba TUHAN yang sembarangan, dia adalah orang yang takut akan TUHAN. Bagaimana mungkin itu terjadi?

Dibenak anda, mari kita coba kupas,sebenarnya apa yg terjadi?
Kemungkinan yang terjadi mungkin saja:

1. Memang keadaan ekonomi yang buruk, tanggungan hidup yang besar
2. Nabi-nabi yang bersih hati disingkirkan oleh raja yang tidak baik digantikan dengan nabi palsu, padahal kalau di lihat dari latar belakangnya, janda ini harusnya masih menjadi elit keluarga Istana.
3. Pengeluaran keluarga yang terlalu boros, mungkin saja bukan

Dari ketiga kemungkinan yang terjadi, tidak akan mengubah konteks bagaimana Allah turut bekerja di dalam segala hal yang mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia yang terpilih sesuai dengan rencanaNya. Amin.

Satu hal yang baik dari janda miskin ini adalah dia datang kepada nabi TUHAN. Kita harus meneladani keputusan yang diambil oleh janda tersebut. Banyak kali kesempatan kita justru tidak mencari TUHAN di dalam hidup kita ketika mengalami masalah, tetapi kita justru mencari dunia, mengusahakan segala sesuatu dengan kekuatan kita, dengan cara kita. Mungkin saja dulunya janda ini telah berusaha dengan kekuatan pribadinya, mungkin si janda datang kepada keluarganya. Seharusnya jikalau masih ada pria dari pihak keluarga pria yang belum menikah, wajib menebus si janda (itu menurut hukum Taurat).

Ya semua mungkin sudah dilakukan sampai pada akhirnya dia menyerah dan datang kepada TUHAN ketika apa yang tertinggal hanya sebuah buli-buli dan minyak di dalamnya.
Bagi TUHAN Allah yang baik, itu tidak menjadi masalah, yang penting kita mau datang kepadaNya, seburuk apapun keadaan kita, Dia tetap menganggap kita berharga dimataNya. Kisah anak yang hilang (Lukas 15:11-32) juga cukup
menggambarkan kasih Allah pada anak-anakNya, anak yang bukan hanya sesat, tapi sudah hilang, ketika anak itu benar-benar berniat balik, di tengah perjalanan bapanya sudah menyongsongnya, apalagi Bapa kita yang di sorga.

Saat ini, keadaan kita tidak lebih buruk daripada janda di kisah di atas, kita setidaknya masih bisa tinggal di rumah yang cukup layak, mempunyai tabungan di bank, bisa makan 2-3x sehari, tidak ada hutang.
Bayangkan saudara-saudara, janda miskin ini mempunyai hutang yang besar, sehingga kedua anaknya menjadi taruhannya. Di hukum Taurat mengatur bahwa jika seseorang berhutang kepada orang lain dan tidak mampu membayar, anaknya wajib diserahkan sebagai budak dari yang memberikan hutang.
Allah bukanlah Allah yang jahat, tetapi hukum ini mengatur untuk mendisiplinkan bangsa Israel yang dianggapNya sebagai anak untuk hidup dengan baik, toh ketika semua umat Israel masuk tanah Kanaan, semua sudah dijamin, bahkan sebelum masuk ke tanah Kanaan pun, hidup mereka sudah dijamin dengan berbagai tanda-tanda ajaib dari sorga lewat Musa, hamba Allah yang setia.
Walaupun begitu, dari sudut pandang pemberi hutang, seharusnya mereka tidak berlaku tidak adil juga kepada si janda jikalau kita membaca hukum Taurat, tetapi kita tidak membahas dari sisi penagih hutang.

Satu poin plus dari sikap janda inilah adalah, dia masih mempunyai tanggung jawab terhadap kedua anaknya. Jika dia tidak melakukan sesuatu, pasti kedua anaknya akan diambil paksa menjadi budak. Bayangkan jika itu menimpa anda.
Moral dari si janda pun patut kita acungkan jempol. Berbagai alternatif bisa dilakukannya dengan cara kemanusiaannya. Beberapa kemungkinan juga bisa diambilnya yang tidak sesuai dengan prinsip TUHAN.

1. Dia bisa saja menjual dirinya sendiri menjadi pelacur.
2. Dia bisa saja merelakan anak-anaknya untuk lepas dari tanggung jawab.
3. Dia bisa menjual kedua anak-anaknya, kemudian baru itu, melunaskan hutangnya.
4. Dia mungkin saja melakukan bunuh diri, cara yang cukup logik di masa itu.

Tapi saudara-saudara, si janda tidak melakukan alternatif2 yang "bodoh" di atas, setidaknya masih ada tanggung jawab baik secara moral, sosial dan historis yang dia pegang di dalam hidupnya.
Bagi orang yang hidup di zaman modern ini yang seharusnya berpikir lebih maju dari si janda, lebih banyak orang menempuh jalur yang lebih primitif dari si janda.

Seperti kita tau, keputusan si janda adalah menemui Elisa, hamba TUHAN yang besar itu. Pilihan yang sangat tepat ! Mencari Firman TUHAN !
Firman TUHAN adalah solusi yang tepat, saudara-saudara, jika ada masalah, datanglah kepada TUHAN, terutama jika anda dewasa secara rohani, baca Firman TUHAN, tetapi jika anda masih bayi rohani,
anda bisa mencari pemimpinmu yang ditunjuk TUHAN. Cari gembalamu jikalau ada. Gembalamu yang baik tidak akan mengambil keuntungan dari anda, jikalau memang dia gembala yang baik.
Ketika si janda itu kembali kepada nabi Elisa melaporkan hasilnya, nabi Elisa tidak meminta apa-apa.

Pada akhirnya, ketika si janda taat mengikuti petunjuk Elisa, maka mukjizat pun terjadi, hutang terlunaskan, bahkan kehidupannya dicukupkan, dia beserta kedua anak-anaknya.


2Ki 4:7 Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."


Di bagian lain, akan saya ulas dari cara pandang berbeda Firman ALLAH yang luar biasa ini !!!!
Semoga Memberkati

Selasa, 05 Mei 2009

Grace by Michael W Smith - Lyric and Music Video



I was lost when ya found me here
You pulled me close and held me near
And I'm a fool but still you love
I'll be your fool for the king of love

He gave me wings so I could fly
And gave me a song to color the sky
And all I have is all from you
And all I want is all of you

It's grace, grace
I'm nothing without you
Grace, your grace
Shines on me

And there've been days when I've walked away
Too much to carry
Nothing left to say
Forgive me Lord when I'm weak and lost
You traded heaven for a wooden cross

And all these years you've carried me
You've been my eyes when I could not see
And beauty grows in the driving rain
Your oil of gladness in the times of pain

It's grace, your grace
I'm nothing without you
Grace, your grace
Shines on me
Your grace, your grace
I'm nothing without you
Grace, your grace
Shines on me oh yeah
Shines on me
Shines on me
I'm everything with you
Shines on me
Shines on me
It's your grace
Shines on me
Your grace
Oh
Your grace it shines on me
Your grace
Your grace
Shines on me
Shines on me
Your grace it shines on me
Your grace