Selasa, 22 September 2009

Baptisan Selam, Pentingkah?


Sebagai pengikut Kristus, seorang Kristen seharusnya mengikuti teladan yang telah TUHAN Yesus lakukan sewaktu pelayananNya di dunia ini. Dalam jangka waktu yang singkat,TUHAN Yesus telah memberikan teladan yang begitu banyak. Beberapa diantaranya kelihatannya bersifat simbolik, tetapi tetap dilakukan. Baptisan air dan Perjamuan Kudus adalah dua hal yang terkesan simbolik belaka sehingga mengundang 'perdebatan' secara teologis.

Sebenarnya, perdebatan yang tidak bermanfaat itu harus dihindari, tetapi itulah kenyataannya. Apalagi mengenai baptisan air, perdebatan baptisan percik dan perdebatan selam bahkan kalau tidak hati-hati akan menyebabkan perpecahan. TUHAN Yesus akan sangat sedih sekali !

Tetapi sebagai pengikut Kristus, tentunya kita harus mengikuti apa yang menjadi teladan bahkan perintah TUHAN YESUS. Untuk baptisan air, apapun bentuknya, baptisan adalah elemen yang sangat penting, jawabannya adalah HARUS. Seorang yang telah BERTOBAT dan MENERIMA YESUS sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT harus dibaptis! Tidak ada kata tidak, kita harus menset target kita secara maksimal di dalam mengikuti TUHAN YESUS. TUHAN Yesus sendiri memberikan teladan tersebut ketika dia berjalan dari GALILEA ke YUDEA untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai YORDAN.

Lalu kenapa kita harus dibaptis?



Karena itu adalah perintah TUHAN YESUS sendiri. Kita bisa dapatkan di Matius 28:19.


Mat 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.


Untuk satu kondisi, memang ada satu contoh bahwa penjahat yang di sebelah kanan TUHAN YESUS sewaktu disalibkan, tidak dibaptis. Lalu penjelasannya seperti apa?

Memang itu yang sering dijadikan alasan untuk mendiskon mengenai baptisan sehingga membentuk opini bahwa baptisan itu bukan hal yang penting. Tentunya mentalitas dari pandangan ini perlu kita pertanyakan. Mentalitas untuk menset standard yang minimal inilah yang membentuk orang-orang Kristen yang rapuh, lemah dan suam-suam kuku. Satu start di dalam mengikuti kehidupan Yesus Kristus yang buruk telah dimulai, dan jika awal yang begitu buruk saja diberikan, kita bisa bayangkan bagaimana dengan perjalanan kekristenan selanjutnya. Ini adalah perbuatan yang menjustifikasi kedagingan manusia.

Kata Baptis sendiri berasal dari kata Baptizo yang berarti celup. Jadi ada unsur air berperan di dalamnya. Tidak bisa diterjemahkan atau ditafsirkan dengan standard daging manusia. Kedengarannya ekstrim, tetapi memang iman kepada TUHAN harus ditunjukkan dengan perbuatan, dan melalui baptisanlah, kita mengimplementasikan iman kita dengan perbuatan. Bukankah ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah pengikut Kristus?

BAPTISAN SELAM ATAU BAPTISAN PERCIK YANG SAH?



Kata baptis diambil dari kata Baptizo dalam bahasa Yunani:


baptizo
bap-tid'-zo
to make whelmed (that is, fully wet); used only (in the New Testament) of ceremonial ablution, especially (technically) of the ordinance of Christian baptism: - baptist, baptize, wash.


Tidak pernah dijelaskan atau dicontohkan mengenai tradisi baptisan percik. Yang paling banyak dan paling mempunyai dasar Alkitab adalah baptisan selam.
Berbagai contoh mengenai cara baptisan selam dikisahkan di kisah para Rasul.


Kisah Para Rasul 8:36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
Kisah Para Rasul 8:37 (Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.")
Kisah Para Rasul 8:38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.
Kisah Para Rasul 8:39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.


Seandainya kalau memang baptisan percik dibolehkan, tidak perlu susah Sida-sida Ethopia itu meminta diri dibaptis ketika baru menemukan sebuah sumber air, perjalannya ke Yerusalem tentunya dilakukan dengan persiapan air yang banyak, tentunya dari air di termos saja sudah cukup melakukan baptisan percik bukan?

Saya sendiri sering menemukan argumen bagaimana dengan umat Kristen awal di Yerusalem yang dibaptis yang jumlahnya lebih dari tiga ribu jiwa (pria)? Apakah mereka juga mampu diakomodir untuk baptisan selam?

Jawabannya tentu bisa. Para pekerja saat itu cukup banyak untuk melakukan hal tersebut apalagi ditambah dengan kondisi geografis Yerusalem yang dikelilingi dengan kolam-kolam yang cukup banyak (Silahkan buka peta di belakang Alkitabmu).

Lalu apa makna baptisan selam?



1. MENELADANI APA YANG TUHAN YESUS LAKUKAN

Tuhan Yesus sendiri menempuh jalan yang panjang dari tanah Galilea di utara menuju tanah Yudea untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
Sikap hati yang rendah hati tersebut ingin menyampaikan pesan kepada kita untuk ikut meneladaniNya. Bahkan harus menceburkan diriNya ke sungai Yordan yang kotor sebagai wujud 'adjustment' Dia ingin
bersama-sama dengan orang-orang dari berbagai daerah yang juga memberikan diri mereka dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Kenapa kita mendiskon?
Dia yang bahkan menjadi tontonan umum disalibkan bagi kita? Kenapa kita harus malu?


Mar 1:9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.


Kenapa kita masih memegang pandagan mengenai baptisan percik? Mengapa sesuatu yang Alkitabiah harus kita diskon?

2. BERSAKSI UNTUK TUHAN dan MENDEKLARASIKAN IMAN KITA

di kesempatan inilah kita diberikan kesempatan oleh TUHAN untuk menyatakan iman kita kepada TUHAN YESUS bahwa kita adalah pengikut Kristus. Ketika kita mengakui YESUS di depan manusia, maka Ia yang setia pun juga akan mengakui kita di depan Bapa di sorga.


Mat 10:32 Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga.



Mat 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."


Ingat, di kitab Wahyu juga dikatakan bahwa Iblis dikalahkan oleh kesaksian kita dan oleh darah Anak Domba !


Wahyu 12:11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.


Ketika sebelum dibaptis, biasanya kita akan diberi pertanyaan sekali lagi akan keseriusan kita di dalam menerima baptisan apakah kita memang benar-benar percaya kepada TUHAN YESUS adalah ANAK ALLAH BAPA atau tidak.
Jika kita tidak benar-benar meyakini, maka kesempatan untuk dibaptis masih bisa dibatalkan.

Sebagaimana halnya ketika sepasang calon suami istri melakukan 'ijab kabul' / ucap janji setia di depan banyak orang, kita yang akan menerima baptisan yang lebih AGUNG dan SUCI daripada sebuah pesta perkawinan pun harus mengucapkan itu.

Keinginan untuk dibaptis harus didasari dengan satu KERELAAN, bukan atas dasar PAKSAAN ataupun SEKEDAR IKUT-IKUTAN ataupun dengan MOTIF yang salah sehingga kita tidak boleh bermain-main dengan UCAPAN dan PERNYATAAN IMAN KITA.

3. MEMOHON KEPADA ALLAH BAPA UNTUK HATI NURANI YANG BERSIH

Dengan baptisan air, kita diajarkan bahwa kita bukan membersihkan tubuh jasmani dari kenajisan saja, kalau hanya sekedar untuk membersihkan kekotoran badaniah, kita bisa mandi di kamar mandi, tetapi justru dengan baptisan air, kita juga memohonkan hati nurani yang bersih, dan Allah Bapa pasti akan memberikannya kepada kita karena permintaan yang baik tersebut.


1 Petrus 3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,


Hati Nurani itu sangat penting di dalam kekristenan, bahkan orang di luar Kristen pun tahu itu, apalagi sebagai orang Kristen bukan?

4. KITA MEMBUAT KEPUTUSAN UNTUK MATI SEBAGAI MANUSIA LAMA YANG BERDOSA, BANGKIT SEBAGAI MANUSIA BARU DI DALAM TUHAN YESUS KRISTUS

Adalah sebuah keputusan kita untuk serupa dengan Kristus. Seperti halnya janji sehidup semati pasangan suami istri di depan 'penghulu' atau di depan pendeta, begitu pula dengan baptisan ini.

Adalah sebuah tindakan ikrar sehidup semati, apalagi dengan TUHAN KITA yang telah mati dahulu untuk kita sewaktu kita masih berdosa, betapa lebih lagi ketika kita dilayakkan untuk dibaptis, kita mesti membuat keputusan untuk MATI SEBAGAI MANUSIA LAMA YANG BERDOSA untuk meninggalkan cara hidup kita yang lama yang dikuasai oleh dosa. Pasti pernah dengar lagunya kan? Seperti Yang KAU Ingini !


Roma 6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
Roma 6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Roma 6:5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
Roma 6:6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
Roma 6:7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.


Pertanyaan selanjutnya adalah mengenai siapa yang boleh dibaptis, lalu apa berkat-berkat yang diterima setelah dibaptis mungkin akan saya bahas di kesempatan mendatang dengan dasar Alkitabiah. Tetapi secara padat saya ingin katakan bahwa persyaratan orang dibaptis adalah ORANG YANG SUDAH BERTOBAT dan MENERIMA YESUS SEBAGAI TUHAN DAN JURUSELAMAT dan atas dasar kerelaan mereka diberi dirinya dibaptis, bukan anak kecil yang tidak bisa mengambil keputusan. Setelah dibaptis, kita akan menerima pengampunan dosa dari ALLAH BAPA DI SORGA dan menerima karunia ROH KUDUS.


Kisah Para Rasul 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.


Dengan sederet alasan dan argumen di atas, mengapa kita harus menset standar yang rendah di dalam perjalanan kekristenan kita? Kenapa kita yang selalu menset tinggi cita-cita kita di dunia, untuk hal yang menuju kekekalan harus kita discount dengan standar yang rendah?


Baiklah orang yang mengajarkan hal-hal dengan standar yang rendah menguji diri mereka sendiri tentang keseriusan mereka di dalam TUHAN, tapi sesuai dengan pernyataan rasul Paulus, kita tidak mempunyai kebiasaan seperti itu !
Mari kita bangun dasar iman Kristen kita dengan permulaan yang bagus !

Sifat dasar manusia: KALAU BISA GAMPANG, KENAPA DIPERSULIT? (=jangan serupa dengan dunia=)