Sabtu, 30 Oktober 2010

Ciri-Ciri Pemimpin Reformis (Yosia - 2 Raja-Raja 22,23:1-30, 2 Tawarikh 34-35)




ayat 23:25 Sebelum dia tidak ada raja seperti dia yang berbalik kepada TUHAN dengan segenap hatinya, dengan segenap jiwanya dan dengan segenap kekuatannya, sesuai dengan segala Taurat Musa; dan sesudah dia tidak ada bangkit lagi yang seperti dia.


Yosia, adalah salah satu raja di dalam sejarah kerajan Yehuda (Israel Bagian Selatan) yang mempunyai track record yang sungguh mengagumkan. Di dalam sejarah raja-raja Israel dan Yehuda, tidak banyak ditemukan raja yang benar di mata TUHAN. Di antara sekian yang takut akan TUHAN, terdapat hanya beberapa nama raja yang takut akan TUHAN.Kelahirannya sudah dinubuatkan sebagai pemimpin yang reformis di Kitab 1 Raja-Raja 13:2 pada masa pemerintahan Yerobeam oleh seorang abdi Allah.


1Ki 13:2 Lalu atas perintah TUHAN berserulah orang itu terhadap mezbah itu, katanya: "Hai mezbah, hai mezbah! Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya seorang anak akan lahir pada keluarga Daud, Yosia namanya; ia akan menyembelih di atasmu imam-imam bukit pengorbanan yang membakar korban di atasmu, juga tulang-tulang manusia akan dibakar di atasmu."


Yosia adalah seorang raja yang lahir dari seorang ayah dan kakek yang tidak takut akan TUHAN dengan segala tingkah laku mereka yang jahat.
Nama ayahnya adalah Amon dan nama kakeknya adalah Manasye.

Kisah hidup kerohanian Yosia dimulai pada umur 16 tahun atau pada 8 tahun semenjak pemerintahannya:


2 Tawarikh 34:3 Pada tahun kedelapan dari pemerintahannya, ketika ia masih muda belia, ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya...


Di Alkitab, beberapa tokoh yang dipanggil masa mudanya untuk melayani TUHAN adalah Samuel,Daud,Yeremia dan Timotius. Panggilan melayani TUHAN di masa muda para pelayan TUHAN ini biasanya dikarenakan karena urgensitas masa-masa tersebut di mana tokoh tua tidak merespon panggilan TUHAN.

Setelah 4 tahun mencari TUHAN dengan sungguh-sungguh, petualangan reformisnya mulai dilakukan.


2 Tawarikh 34:3 dan pada tahun kedua belas ia mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem dari pada bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan.


Nah, kali ini kita ingin belajar seksama mengenai ciri-ciri pemimpin reformis berdasarkan kisah hidup raja Yosia yang sungguh fenomenal.
Saya akan menggalinya secara lebih mendetail dari kitab Raja-Raja terutama 2 Raja-Raja 22,23:1-30).

Anda bisa menemukan juga kisah Yosia dari kitab Tawarikh yaitu di 2 Tawarikh 34,35) dari sudut pandang berbeda.Di bawah ini saya membagi tindakan-tindakan raja Yosia menjadi 2 bagian. Hubungan dengan TUHAN dan hubungan dengan RAKYATnya


HUBUNGAN VERTIKAL : PEMIMPIN & TUHAN



1. Memperbaharui Hubungan Dengan TUHAN (2 Raja-Raja 22:3-7)


ayat 22:3 Dalam tahun yang kedelapan belas zaman raja Yosia maka raja menyuruh Safan bin Azalya bin Mesulam, panitera itu, ke rumah TUHAN, katanya:
ayat 22:4 "Pergilah kepada imam besar Hilkia; suruhlah ia menyerahkan seluruh uang yang telah dibawa ke dalam rumah TUHAN yang telah dikumpulkan dari pihak rakyat oleh penjaga-penjaga pintu;
ayat 22:5 baiklah itu diberikan mereka ke tangan para pekerja yang diangkat untuk mengawasi rumah TUHAN, supaya diberikan kepada tukang-tukang yang ada di rumah TUHAN untuk memperbaiki kerusakan rumah itu,
ayat 22:6 yaitu kepada tukang-tukang kayu, tukang-tukang bangunan dan tukang-tukang tembok, juga bagi pembelian kayu dan batu pahat untuk memperbaiki rumah itu.
ayat 22:7 Tetapi tidak usahlah mengadakan perhitungan dengan mereka mengenai uang yang diberikan ke tangan mereka, sebab mereka bekerja dengan jujur."


Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang takut akan TUHAN. Karena hasil takut akan TUHAN adalah hikmat untuk memimpin negara mereka.
Salomo adalah contoh terbaik dalam hal ini. Langkah pertama yang dilakukan olehnya setelah memegang tampuk pimpinan di kerajaannya adalah mencari TUHAN dengan kesungguhan.Hikmat yang diberikan oleh TUHAN kepada Salomo sehingga dia bisa memimpin kerajaannya yang besar dengan baik. Tetapi sayang sekali, Salomo tidak mengakhiri kepemimpinannya dengan takut akan TUHAN.

Amsal 1:7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

Amsal 2:6 Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.
Amsal 9:10 Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.


Semenjak jatuhnya raja Salomo, tidak ada raja yang bertahta di Yerusalem yang sungguh-sungguh memperhatikan rumah TUHAN yang dibangun oleh Salomo atas rancangan Raja Daud. Bukan hanya tidak dirawat, rumah TUHAN malahan dinajiskan oleh raja-raja sebelum Yosia dengan meletakkan berhala-berhala di dalamnya. Di komplek rumah TUHAN pun dijadikan tempat untuk melakukan hal-hal najis. Hasil dari usaha reformisnya tersebut, akhirnya kitab Taurat ditemukan di dalam rumah TUHAN.

TUHAN selalu menyatakan diri kepada orang yang tulus mencarinya. Memperbaharui hubungan dengan TUHAN akan menggerakkan hati TUHAN untuk menyatakan kehendakNya kepada hidup kita.
Begitu juga dalam hal ini, saat renovasi rumah TUHAN dilakukan dengan sungguh-sungguh, kitab Taurat ditemukan kembali.


ayat 22:8 Berkatalah imam besar Hilkia, kepada Safan, panitera itu: "Telah kutemukan kitab Taurat itu di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, dan Safan terus membacanya.


2. Peka Terhadap Suara TUHAN (2 Raja-Raja 22:11)


ayat 22:11 Segera sesudah raja mendengar perkataan kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya.


Faktor yang membuat Yosia mengoyakkan pakaiannya adalah bagian-bagian yang berisi hukuman yang akan menimpa kerajaannya.
Dibutuhkan sebuah kepekaan untuk dapat mengerti isi Firman TUHAN jika dihubungkan dengan sebuah keadaan.
Sensifitas terhadap suara TUHAN dibutuhkan hal ini, apalagi kalau Firman TUHAN dibacakan secara general.

Jika kita kaitkan dengan situasi saat ini di mana terdapat banyak bencana terjadi di negara kita, orang yang peka dengan suara TUHAN pastilah mengerti bahwa hukuman-hukuman lebih besar pasti akan terjadi lagi.
Banjir di mana-mana, gempa bumi, tsunami, gunung meletus tidak bisa lagi dikatakan sebagai fenomena alam biasa. Pasti merupakan pesan khusus dari TUHAN untuk umatnya dan juga kepada para pemimpin bangsa.

3. Meminta Petunjuk Kepada TUHAN Didasarkan Pada Keselamatan Nasib Rakyat (2 Raja-raja 22:13)


ayat 22:13 "Pergilah, mintalah petunjuk TUHAN bagiku, bagi rakyat dan bagi seluruh Yehuda, tentang perkataan kitab yang ditemukan ini, sebab hebat kehangatan murka TUHAN yang bernyala-nyala terhadap kita, oleh karena nenek moyang kita tidak mendengarkan perkataan kitab ini dengan berbuat tepat seperti yang tertulis di dalamnya."


Setelah menyadari bahwa ada yang salah, seorang pemimpin yang baik pastilah akan bertindak dengan hati-hati, dalam hal ini raja Yosia ingin mengetahui lebih spesifik apa yang akan terjadi menimpa dirinya dan rakyatnya sehingga jika memang segala sesuatu masih bisa diperbaiki, maka hal itu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Yosia mengirimkan orang-orang terbaiknya sebagai penghormatan kepada nabiah Hulda yang bertindak sebagai penyambung lidah antara Allah dan raja dalam kasus ini.Seorang pemimpin yang baik juga mempunyai penasehat-penasehat yang setia dan sepaham untuk mengerjakan amanat TUHAN.

HUBUNGAN HORIZONTAL : PEMIMPIN & RAKYAT



4a. Mensosialisasikan Hukum Kepada Rakyat (2 Raja-Raja 23:1-2)


ayat 23:1 Sesudah itu raja menyuruh orang mengumpulkan semua tua-tua Yehuda dan Yerusalem.
ayat 23:2 Kemudian pergilah raja ke rumah TUHAN dan bersama-sama dia semua orang Yehuda dan semua penduduk Yerusalem, para imam, para nabi dan seluruh orang awam, dari yang kecil sampai yang besar. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu.


Kesalahan paling fatal di dalam sebuah negara jika rakyat di dalam negara tersebut tidak mengenal hukum.


Amsal 29:18 Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.


4b. Menjadi Panglima Di Dalam Penegakan Hukum (2 Raja-Raja 23:3)


ayat 23:3 Sesudah itu berdirilah raja dekat tiang dan diadakannyalah perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup dengan mengikuti TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa dan untuk menepati perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu. Dan seluruh rakyat turut mendukung perjanjian itu.


Tidak cukup rakyat tahu dan menjalankan hukum, pemimpin pun harus sungguh-sungguh menjalankan dan menegakkan hukum. Kecenderungan manusia adalah melihat teladan.
Pemimpin dululah yang harus menjalankan hukum sehingga secara otomatis semangat untuk mencintai hukum akan terdistribusikan dengan baik.


Amsal 29:19 Dengan kata-kata saja seorang hamba tidak dapat diajari, sebab walaupun ia mengerti, namun ia tidak mengindahkannya.
Amsal 29:12 Kalau pemerintah memperhatikan kebohongan, semua pegawainya menjadi fasik.


5. Menegakkan hukum Secara Nyata / Law Enforcement (2 Raja-Raja 23:4)

5a. Memilih Orang-Orang Yang Bersih Dalam Penegakan Hukum (2 Raja-Raja 23:5)


ayat 23:4 Raja memberi perintah kepada imam besar Hilkia dan kepada para imam tingkat dua dan kepada para penjaga pintu untuk mengeluarkan dari bait TUHAN segala perkakas yang telah dibuat untuk Baal dan Asyera dan untuk segala tentara langit, lalu dibakarnyalah semuanya itu di luar kota Yerusalem di padang-padang Kidron, dan diangkutnyalah abunya ke Betel.


5b. Membersihkan Kabinet Dari Pengkhianat (2 Raja-Raja 23:5)


ayat 23:5 Ia memberhentikan para imam dewa asing yang telah diangkat oleh raja-raja Yehuda untuk membakar korban di bukit pengorbanan di kota-kota Yehuda dan di sekitar Yerusalem, juga orang-orang yang membakar korban untuk Baal, untuk dewa matahari, untuk dewa bulan, untuk rasi-rasi bintang dan untuk segenap tentara langit.


5c. Memberikan Shock Theraphy (2 Raja-Raja 23:6-9)

Memberikan Shock Theraphy Kepada Rakyat:


ayat 23:6 Dibawanyalah tiang-tiang berhala dari rumah TUHAN ke luar kota Yerusalem, ke sungai Kidron, lalu dibakarnya di situ dan ditumbuknya halus-halus menjadi abu, kemudian dicampakkannyalah abunya ke atas kuburan rakyat jelata.


Memberikan Shock Theraphy Kepada Kaum Oportunis:


ayat 23:7 Ia merobohkan petak-petak pelacuran bakti yang ada di rumah TUHAN, tempat orang-orang perempuan bertenun sarung untuk Asyera.


Memberikan Shock Theraphy Kepada Pemimpin-Pemimpin:


ayat 23:8 Disuruhnyalah datang semua imam dari kota-kota Yehuda, lalu ia menajiskan bukit-bukit pengorbanan, tempat para imam itu membakar korban, dari Geba sampai Bersyeba; dirobohkannya pula bukit-bukit pengorbanan di pintu-pintu gerbang yang ada dekat lobang pintu gerbang Yosua, penguasa kota itu, yang ada pada sebelah kiri kalau orang memasuki pintu gerbang kota itu.
ayat 23:9 Tetapi para imam bukit-bukit pengorbanan itu tidak boleh naik ke mezbah TUHAN di Yerusalem, hanya mereka boleh memakan roti yang tidak beragi di tengah-tengah saudara-saudara mereka.


6. Memberantas Kejahatan Sampai Keakar-akarnya (2 Raja-Raja 23:10-15):


ayat 23:10 Ia menajiskan juga Tofet yang ada di lembah Ben-Hinom, supaya jangan orang mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api untuk dewa Molokh.
ayat 23:11 Dibuangnyalah kuda-kuda yang ditaruh oleh raja-raja Yehuda untuk dewa matahari di pintu masuk ke rumah TUHAN, dekat bilik Natan-Melekh, pegawai istana, yang tinggal di gedung samping; juga kereta-kereta dewa matahari dibakarnya dengan api.
ayat 23:12 Mezbah-mezbah, yang ada di atas sotoh, tempat peranginan Ahas, yang dibuat oleh raja-raja Yehuda, dan mezbah-mezbah, yang dibuat Manasye di kedua pelataran rumah TUHAN, dirobohkan oleh raja, dan diremukkan di sana, lalu dicampakkannya abunya ke sungai Kidron.
ayat 23:13 Bukit-bukit pengorbanan yang ada di sebelah timur Yerusalem di sebelah selatan bukit Kebusukan dan yang didirikan oleh Salomo, raja Israel, untuk Asytoret, dewa kejijikan sembahan orang Sidon, dan untuk Kamos, dewa kejijikan sembahan Moab, dan untuk Milkom, dewa kekejian sembahan orang Amon, dinajiskan oleh raja.
ayat 23:14 Ia memecahkan tugu-tugu berhala dan menebang tiang-tiang berhala, lalu ditimbuninya tempat-tempat itu penuh dengan tulang-tulang manusia.
ayat 23:15 Juga mezbah yang ada di Betel, bukit pengorbanan yang dibuat oleh Yerobeam bin Nebat yang mengakibatkan orang Israel berdosa, mezbah dan bukit pengorbanan itupun dirobohkannya dan batu-batunya dipecahkannya, lalu ditumbuknya halus-halus menjadi abu, dan dibakarnyalah tiang berhala.


Awal dari pemujaan berhala di Yehuda setelah zaman hakim-hakim adalah setelah jatuhnya raja Salomo mengikuti tindak tanduk istri-istri asingnya.
Di Samaria (Israel Utara), tradisi pemujaan berhala dijadikan sebagai dasar hukum pada zaman Yerobeam bin Nebat.
Yosia menyadari bahwa dengan memberantas praktek kejahatan sampai keakar-akar itulah yang akan menyelesaikan berbagai persoalan sosial dan tentunya awal pemulihan hubungan dengan TUHAN.

7. Meneruskan Amanat Yang Disampaikan Oleh Pendahulu (2 Raja-Raja 23:16)

ayat 23:16 Dan ketika Yosia berpaling, dilihatnyalah kuburan-kuburan yang ada di gunung di sana, lalu menyuruh orang mengambil tulang-tulang dari kuburan-kuburan itu, membakarnya di atas mezbah dan menajiskannya, sesuai dengan firman TUHAN yang telah diserukan oleh abdi Allah yang telah menyerukan hal-hal ini.


Yosia adalah raja yang telah dinubuatkan oleh TUHAN jauh sebelum dia dilahirkan. Dia adalah raja yang sudah dinubuatkan menjadi seorang reformis yang akan menggenapi rencana TUHAN dengan melakukan tindakan-tindakan yang serius dalam menegakkan hukum di kerajaan Israel, bukan hanya Israel Selatan, tapi juga Israel Utara.
Kita bisa membaca tindakannya di pasal-pasal selanjutnya di point ke-9.

1Ki 13:2 Lalu atas perintah TUHAN berserulah orang itu terhadap mezbah itu, katanya: "Hai mezbah, hai mezbah! Beginilah firman TUHAN: Bahwasanya seorang anak akan lahir pada keluarga Daud, Yosia namanya; ia akan menyembelih di atasmu imam-imam bukit pengorbanan yang membakar korban di atasmu, juga tulang-tulang manusia akan dibakar di atasmu."


8. Menghormati Jasa Pahlawan (2 Raja-Raja 23:17-18)


ayat 23:17 Ia berkata: "Apakah tanda keramat yang kulihat ini?" Lalu orang-orang di kota itu menjawab dia: "Itulah kuburan abdi Allah yang sudah datang dari Yehuda dan yang telah menyerukan segala hal yang telah kaulakukan terhadap mezbah Betel ini!"
ayat 23:18 Lalu katanya: "Biarkanlah itu, janganlah ada orang yang menjamah tulang-tulangnya!" Jadi mereka tidak mengganggu tulang-tulangnya dan tulang-tulang nabi yang telah datang dari Samaria itu.


Yosia menghormati jasa abdi Allah yang telah memperingatkan Yerobeam dengan tidak merusakkan kubur abdi Allah tersebut.

9. Menghukum Pemimpin-Pemimpin Korup (2 Raja-Raja 23:20)


ayat 23:20 Ia menyembelih di atas mezbah-mezbah itu semua imam bukit-bukit pengorbanan yang ada di sana dan dibakarnya tulang-tulang manusia di atasnya, lalu pulanglah ia ke Yerusalem.


Inilah point yang penggenapan Firman Allah yang disampaikan oleh abdi Allah kepada Yerobeam. Tindakan ini merupakan tindakan yang harus diambil mengingat dampak buruk yang telah ditimbulkan.

10. Membawa Rakyat Kepada TUHAN (2 Raja-Raja 23:21)


ayat 23:21 Kemudian raja memberi perintah kepada seluruh bangsa itu: "Rayakanlah Paskah bagi TUHAN, Allahmu, seperti yang tertulis dalam kitab perjanjian ini!"


Peristiwa Paskah adalah tonggak sejarah perjalanan kerohanian orang Israel dan Yehuda. Memperingati Paskah akan membawa rakyat mengenang kembali kebesaran TUHAN ketika dengan tangan yang kuat membawa orang Israel dari perbudakan Mesir. Paskah juga merupakan awal dari pengamalan semua hukum Taurat. Pemimpin yang bijak akan membawa rakyat mengenal TUHAN sehingga rakyat akan menjauhi segala dosa-dosanya.

Amsal 14:26 Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.


Referensi :

Yosia dari Sabda.Org

Selasa, 26 Oktober 2010

Doa Yang Terkabulkan

Bagaimana Agar Doa Terkabulkan? Apa Syarat-Syarat Doa Dijawab TUHAN? Siapa Yang Akan Didengarkan Oleh Allah?



PENGERTIAN YANG BENAR



Pada zaman ini, ketika dunia sudah tidak bisa memberikan jawaban atas kebutuhan manusia di mana semua serba tidak pasti,
kita sebagai manusia yang mempunyai TUHAN mesti bersyukur. Di mana orang yang tidak berTUHAN hanya bisa mengandalkan kekuatan diri mereka yang sia-sia, kita, ketika pada suatu titik sudah tidak mampu,
maka kita dapat datang berharap kepada TUHAN. Ada SARANA yang telah TUHAN rancangkan kepada umat-umatNya ketika menghadapi kebuntuan.
Disinilah kita juga mendemonstrasikan kuasa TUHAN sehingga orang-orang yang tidak ber-TUHAN juga bisa menjadi orang percaya.

umat Kristiani yang dipilih dan diangkat sebagai anak mempunyai keistimewaan lebih lagi. Tetapi sayangnya, banyak sekali umat Kristiani tidak menyadari posisi dan status mereka di mata TUHAN.
Karena kekurangan pemahaman dan ketidakpercayaan inilah yang sering menghambat doa-doa yang disampaikan meskipun seringkali sudah sampai pada titik putus asa.

Pengajaran-pengajaran yang tidak sehat yang sudah menjamur di mana-mana membuat umat kepunyaan TUHAN yang disebut IMAMatius YANG RAJANI ini merasa mereka harus datang kepada orang-orang yang lebih rohani untuk
mendapatkan berkat. Mereka minta didoakan, minta ditumpangkan tangan, minta minyak urapan dan bahkan minta jimat. Praktek semacam tidak lebih daripada pengkultusan individu dan juga praktek perdukunan yang mengatasnamakan TUHAN YESUS.
Lalu pertanyaannya? Apakan YESUS mendengarkan PERMOHONAN-PERMOHONAN semacam itu? MARI KITA KEMBALI KEPADA AJARAN YANG SEHAT.
Jika saat ini anda masih menikmati praktek semacam ini di dalam hidup saudara, pada akhirnya anda menyesal. Alkitab tidak pernah mengajarkan praktek semacam itu!

Jika kita mendua hati, jangan harap doa anda sampai kepada telinga TUHAN.


Yakobus 1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.


Saudara-saudara, Alkitab adalah pusaka yang telah diwariskan kepada umat percaya TUHAN yang telah dijaga dari generasi ke generasi.
Di dalamnya telah diajarkan berbagai prinsip kebenaran sejati yang membawa kepada keselamatan dan memimpin juga kepada keselamatan.

Kesalahan umat Kristen saat ini adalah tidak mau membawa Alkitab, mereka lebih senang dengan segala sesuatu yang instant.
Orang-orang lebih senang menghabiskan waktu berjam-jam di depan TV, internet, BlackBerry, iPhone, majalah ataupun musik daripada membawa Alkitab.
Ketika Firman TUHAN di dalam Alkitab tidak diindahkan lagi, maka fondasi-fondasi kekristenan ikut rontok.

Mazmur 11:3 Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?


Jika seseorang sudah kehilangan iman, apakah lagi yang bisa diharapkan orang Kristen dalam hidupnya? Pengharapannya pun ikut rontok.

Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.


Padahal TUHAN Yesus dengan terang dan jelas mengatakan:

Matius 17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.


So, membawa Firman TUHAN sangat penting. Karena ketika kita membaca Firman TUHAN, ibaratnya TUHAN sedang berbicara kepada kita secara pribadi.
Dia akan menuntun kita dari satu pemahaman kepada pemahaman yang lebih tinggi lagi. Jikalau FIRMAN TUHAN itu sudah berada di dalam diri kita dan menjadi lifestyle, maka genaplah nas Alkitab:


Yohanes 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.


Nah, Firman TUHAN harus menjadi permulaan dan awal dari segala aspek hidup orang Kristen.


Yohanes 1:1 Pada mulanya adalah Firman;


Jikalau kita memasuki awal yang benar, pada perjalanan selanjutnya pun akan benar jikalau kita terus tekun di dalamnya.
Kita akan mengerti kenapa kita berdoa, kepada siapa kita meminta di dalam doa, tujuan kita berdoa, dan bagaimana berdoa yang benar dan dikabulkan oleh TUHAN.

Ketika kita membaca Alkitab, di dalamnya sudah tertulis tentang cara Yesus berdoa, doa seperti apa yang akan dikabulkan dan bagaimana cara berdoa yang benar dan doa dari siapa saja yang akan dikabulkan.
Yesus kepada murid-muridNya mengajarkan kepada kita mengenai Doa Bapa Kami. Doa seperti itu sudah sangat terkenal, bahkan telah dijadikan lagu di mana-mana.
(Matius 6:9-13). Selain itu, Yesus mengajarkan juga kepada kita untuk berdoa meminta "DI DALAM NAMANYA", begitu juga perumpamaan-perumpamaan yang dipaparkan oleh Yesus mengenai doa . Selain itu, di dalam surat-surat para rasul kepada orang kudus juga diberikan petunjuk-petunjuk mengenai doa.

Agar lebih memudahkan membaca, saya berikan sub judul dan juga point-pointnya:

PRA-DOA


Satu hal yang mesti dan paling penting diperhatikan sebelum kita berdoa adalah hati kita sudah suci (Matius 5:8), tidak ada kepahitan dan sudah mengampuni orang lain (Matius 5:23-24, Matius 6:12).
Para imam di zaman Perjanjian Lama harus mentahirkan diri mereka sebelum masuk ke Bait Suci / Tabernakel, bahkan memakaikan pakaian imam yang sudah dirancang khusus sebelum masuk menyelenggarakan kewajiban mereka di hadapan TUHAN.


SAAT BERDOA (TEN IN ONE)



1. Dalam nama Yesus


" ... dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." (Yohanes 14:13-14)"


Dia adalah perantara Perjanjian Baru kita. Satu-satunya Imam Besar yang menjadi perantara doa kita kepada Bapa di sorga.
Tugas imam adalah membawa korban perdamaian umat kepada Bapa di sorga. Bahkan Dia membawa diriNya sendiri sebagai korban yang sempurna yang berkenan kepada Bapa.
Saya berharap anda juga memahami gambaran imam di Perjanjian Lama juga sehingga kita mempunyai gambaran yang lengkap mengenai seluruh isi Alkitab.


Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka. Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga, yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.
(Ibrani 7:25-28)


Karena itu saudara-saudara, jangan mau lagi diperbudak oleh konsep-konsep yang tidak berdasarkan ajaran sehat. Kita bisa datang kepada Imam Besar itu secara pribadi tanpa perantaraan siapapun lagi selain TUHAN YESUS itu sendiri.

2. Jadilah menurut kehendak TUHAN


jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. (Matius 6:10)


Di dalam doa, yang harus kita sadari adalah TUHAN adalah subjek, bukan objek, jadi jangan berdoa dengan memaksa kepada TUHAN apa yang harus Dia lakukan.
Kita serahkan semua kepada kemurahan TUHAN semata karena Dia tahu apa yang terbaik untuk kita, kita sendiri seringkali tidak tahu apakah yang minta di dalam doa adalah sesuatu yang berkenan atau tidak.
Mungkin kita menilai doa kita sudah baik, tapi di mata TUHAN belum tentu itu yang terbaik bagi kita dan bagi kerajaanNya. Dia tahu masa depan kita.

3. Doa orang benar (Roma 10:10)

Yakobus 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Mazmur 34:17 (34-18) Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.

Jika kita adalah orang yang sudah diselamatkan, yaitu orang yang telah menerima Yesus sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT, kita adalah orang benar tersebut, yang telah dibenarkan oleh darah Kristus (Roma 3:24,5:9)

4. Minta dengan iman (Yakobus 1:5-7)

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. (Yakobus 1:5-7)"

Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"(Lukas 18:8)


Semua telah tahu .. (Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat - Ibrani 11:1)
dan (Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia - Ibrani 11:6)
Jadi, kalau kita tidak berkenan kepada Allah, bagaimana mungkin kita berdoa meminta kepadanya?

5. Doa orang yang hatinya suci (1 Yohanes 3:21-22)


Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya. (1 Yohanes 3:21-22)


Dengan hati yang suci, orang bisa dengan mudah "berkomunikasi kepada Allah Bapa". Di dalam kehidupan nyata, ketika kita tidak punya prasangka apa-apa kepada teman kita, sangat mudah kita membangun hubungan bukan?
Kita bisa curhat, kita bisa menyampaikan rahasia pribadi kita mereka terkadang.

6. Meminta untuk kebaikan orang lain (Lukas 11:5-8, Doa syafaat Abraham - Kej 18:23-32, Musa berdoa untuk umat Israel - Ulangan 9)

JOY = JESUS, OTHER, YOU

Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. (Lukas 11:5-8)


Tuhan sangat mengasihi orang tidak mementingkan diri sendiri. Orang semacam itu, biasanya mempunyai hati yang baik. Raja Daud semasa hidupnya juga begitu. Ketika ada sahabatnya yang mengalami masalah, dia juga ikut berempati kepada mereka.
Bahkan dikatakan di dalam nas Mazmur (dia berkabung seperti kehilangan orang tua). Bapa Abraham pun demikian, ketika Allah hendak memusnahkan tanah Sodom dan Gomora, dia berpikir tentang Lot keponakannya, dia berdoa syafaat sampai tawar menawar kepada TUHAN.
Musa juga begitu, ketika orang Israel berdosa dengan mendirikan patung tuangan lembu emas yang menyakitkan hati TUHAN sehingga TUHAN hendak memusnahkan mereka, Musa berdoa sambil berpuasa selama empat puluh hari empat puluh malam.
Doa seperti pasti dikabulkan TUHAN ! Baca perumpamaan yang dipaparkan TUHAN YESUS di Lukas 11:5-8)

7. Doa penuh kerendahan hati (Lukas 18:9-14)


Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."


Air selalu mengalir dari atas ke bawah. Kita pun di dalam berdoa harus dengan sikap hati seperti ini. Jangan tinggi hati di hadapan TUHAN, Dia harus semakin besar, kita semakin kecil.
Harus diingat, kita adalah debu, kita bisa bernafas, bisa hidup dan berkarya melakukan ini dan itu adalah semata-mata hasil karya TUHAN di dalam hidup kita.


Amsal 16:5 Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman.
Amsal 16:18 Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
Amsal 18:12 Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.



8. Doa yang tidak untuk kedagingan (Yakobus 4:3)


Yakobus 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.


Point ini mesti benar-benar diperhatikan. Ajaran Kristen yang hanya menitikberatkan berkat materi jika tidak berhati-hati akan jatuh dalam sikap hati seperti yang dituliskan oleh Yakobus.
Kecenderungan manusia pada umumnya selalu meminta segala sesuatu yang paling enak untuk diri mereka. Selama saya mengikuti TUHAN, saya hampir selalu mendengar orang selalu berdoa minta
jodoh, minta kekayaan, minta karier diberkati. Memang tidak ada salahnya, tapi jangan sampai berhenti di situ. Orang boleh minta jodoh, kekayaan, karier asalkan semua tujuannya adalah memperluas Kerajaan Allah dan memuliakan Bapa di sorga.
Tetapi inti dari kekristenan bukanlah hal ini.

Sebagai pendeta atau pastor yang baik, mereka tidak akan cepat mengimani dan mengamini apa yang diminta jemaat untuk didoakan kepada mereka.
Seringkali saya mendengar di radio, di khotbah di televisi, pendeta selalu berkata "imani saja..imani saja" , "percaya saja, percaya saja".
Itu tidaklah benar saudara-saudara. Kita mesti memahami kenapa kita meminta sesuatu dan tujuannya apa. Jika semuanya untuk memuaskan hawa nafsu kita, pada dasarnya kita sudah mencobai TUHAN seperti yang Iblis lakukan kepada TUHAN di padang gurun.


1 Yohanes 2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.


Yesus di dalam memberikan contoh berdoa supaya kita berdoa meminta makanan secukupnya, bukan berlimpah-limpah, bukan juga meminta rezeki, bukan untuk berhari-hari, tapi untuk satu hari saja.

Lukas 11:3 Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya


Di lain perumpamaan, Yesus menggambarkan Bapa yang baik akan mengabulkan doa mengenai permintaan roti dan ikan, bukan emas dan perak.


Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? (Matius 7:9-10)


9. Doa meminta hal-hal yang rohani



Lukas 11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."


Jika meminta sesuatu yang rohani kepada TUHAN untuk diperlengkapi di dalam pelayanan, maka TUHAN pastilah mendengarkan permintaan semacam itu.
Roh Kudus adalah pribadi yang diberikan oleh Bapa kepada hati orang percaya yang akan memimpin orang percaya untuk memuliakan TUHAN.
Roh Kudus akan menginsyafkan, memimpin, menolong, menghibur, mengajar, dan membantu orang percaya untuk berdoa. Para rasul sesudah diperlengkapi Roh Kudus, hidup mereka semakin diubahkan.
Dan mereka pun menjadi pribadi-pribadi yang berkuasa. Rasul Paulus juga mengajarkan kepada kita untuk berusaha mendapatkan karunia yang lebih.


1 Korintus 12:31 Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama


Di bawah ini juga terdapat contoh-contoh lain doa terkabul dari orang yang meminta hal-hal berguna untuk memperluas KerajaanNya dari PL dan PB:


Yakobus 1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
1Sa 1:11 Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya."
Mazmur 2:8 Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
2 Raja-raja 2:9 Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."



10. Konsisten, Persisten, Insisten (Matius 7:7-11, Lukas 11:8, Lukas 18:1-8, 2 Raja-raja 2:1-12)


Lukas 18:1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.


TUHAN ingin anakNya menjadi orang yang tekun dan tidak putus asa. Terkadang TUHAN ingin menguji anakNya dengan pelajaran yang tidak mudah sehingga ke depannya mereka tumbuh menjadi pribadi yang tangguh menghadapi dunia yang semakin tidak bersahabat.
Dia juga memberikan pesan tidak ada yang instant. Dia pun ingin terus menyelidiki hati kita sehingga kita bisa punya waktu instropeksi ketika sebuah doa tidak dijawabnya dengan cepat.
Saudara-saudara, TUHAN tahu dengan persis kamu kita membutuhkan apa yang kita doakan.

TUHAN mungkin lama menjawab doa kita, tapi DIA tidak akan TERLAMBAT melakukanNya.


Matius 7:7 "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Matius 7:8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Lukas 11:8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

Lukas 18:1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.
Lukas 18:2 Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun.
Lukas 18:3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku.
Lukas 18:4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun,
Lukas 18:5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku."
Lukas 18:6 Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!
Lukas 18:7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
Lukas 18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"



Elisa adalah orang yang sangat konsisten, persisten dan insisten di dalam melayani TUHAN. Ketika Elia hampir naik ke sorga, terus menerus mengikuti Elia walaupun Elia menyuruhnya pulang, begitu juga dengan omongan rombongan nabi yang "menghasutnya" untuk meninggalkan Elia.
Tau apa yang terjadi dengan ElYesaya selanjutnya setelah mendapatkan kuasa yang besar karena konsistensinya? Dia menjadi pelayanan TUHAN yang sangat diurapi dan berkuasa.
Dari kisah Rut kita pun bisa belajar banyak.


2 Raja-raja 2:1 Menjelang saatnya TUHAN hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan ElYesaya sedang berjalan dari Gilgal.
2 Raja-raja 2:2 Berkatalah Elia kepada Elisa: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Betel." Tetapi ElYesaya menjawab: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu pergilah mereka ke Betel.
2 Raja-raja 2:3 Pada waktu itu keluarlah rombongan nabi yang ada di Betel mendapatkan Elisa, lalu berkatalah mereka kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!"
2 Raja-raja 2:4 Berkatalah Elia kepadanya: "Hai Elisa, baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke Yerikho." Tetapi jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu sampailah mereka di Yerikho.
2 Raja-raja 2:5 Pada waktu itu mendekatlah rombongan nabi yang ada di Yerikho kepada ElYesaya serta berkata kepadanya: "Sudahkah engkau tahu, bahwa pada hari ini tuanmu akan diambil dari padamu oleh TUHAN terangkat ke sorga?" Jawabnya: "Aku juga tahu, diamlah!"
2 Raja-raja 2:6 Berkatalah Elia kepadanya: "Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan." Jawabnya: "Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau." Lalu berjalanlah keduanya.
2 Raja-raja 2:7 Lima puluh orang dari rombongan nabi itu ikut berjalan, tetapi mereka berdiri memandang dari jauh, ketika keduanya berdiri di tepi sungai Yordan.
2 Raja-raja 2:8 Lalu Elia mengambil jubahnya, digulungnya, dipukulkannya ke atas air itu, maka terbagilah air itu ke sebelah sini dan ke sebelah sana, sehingga menyeberanglah keduanya dengan berjalan di tanah yang kering.
2 Raja-raja 2:9 Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: "Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu." Jawab Elisa: "Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu."
2 Raja-raja 2:10 Berkatalah Elia: "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi."
2 Raja-raja 2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
2 Raja-raja 2:12 Ketika ElYesaya melihat itu, maka berteriaklah ia: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!" Kemudian tidak dilihatnya lagi, lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan.


HENDAKNYA 10 POINT DI ATAS TIDAK DI BACA TERPISAH. POINT 1-10 ADALAH POINT YANG BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN. JADI SAYA MENYEBUTNYA TEN IN ONE

Doa orang putus asa


Yesaya 42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.


Ada kalanya seorang manusia menjadi putus asa, iman hampir pudar, tidak berpengharapan karena begitu banyak masalah yang timbul di dalam hidupnya.
Saudara-saudara, anda tidak sendiri, Ayub adalah contoh orang yang sangat putus asa ketika dia mendapatkan cobaan-cobaan yang sangat berat.
Daud semasa hidupnya juga harus melewati cobaan-cobaan yang tidak kalah ringan, bahkan di dalam mazmur banyak sekali pasal-pasal yang mengesankan dia sangat putus asa.
Tapi dari kedua tokoh ini, baik Ayub dan Daud tidak pernah kehilangan pengharapan mereka pada TUHAN.
Jika anda sedang mendapatkan pengalaman seperti itu pada saat ini, ketika anda membaca, anda bisa memutuskan untuk mempercayaiNya juga. Dia adalah TUHAN yang sama, dari dulu, sekarang dan selamanya.

Doa Hanna meminta anak dari TUHAN, yang kemudian dikabulkan TUHAN melalui lahirnya Samuel

1 Samuel 1:10 dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu.


Inilah mazmur Daud yang terkenal ini:


Mazmur 51:17 (51-19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Mazmur 34:18 (34-19) TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.


Tetapi di balik point yang kesebelas ini, kita juga harus menyelidiki diri kita sendiri, apakah selama ini hidup kita sudah berkenan kepada Dia?
Apakah kita masih hidup dalam dosa sehingga hidup kita terpuruk ? Kalau memang masih, kita harus bertobat dari segala kesalahan kita dahulu dan memperbaiki hidup kita di hadapannya.

Ingat !!

"Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. (Yesaya 59:1-2)"


Semoga artikel ini memberkati.

Senin, 25 Oktober 2010

Kebaikan vs Kebenaran



Pernahkah anda jalan-jalan ke pasar kemudian saat sedang melihat-lihat, lalu ditawarkan membeli sesuatu kemudian karena anda merasa kasihan andamembeli barang yang ditawarkan tersebut?
Atau mungkin saat di tengah jalan, ketika melihat "pengemis" , kita memberikan "sedekah". Apakah kita sudah berbuat baik? Ya, tapi apakah kita sudah berbuat benar? Belum tentu.

Kebaikan-kebaikan kita yang didasari oleh hati nurani memang baik dan saya yakin TUHAN pun akan mempunyai pertimbangan terhadap kebaikan yang didasarkan pada hati nurani tersebut.

Tetapi hati nurani manusia pada saat tertentu bisa disalahgunakan bahkan mungkin seringkali salah, baik alokasinya, timingnya, sasarannya.
Bantuan-bantuan kita bisa dimanipulasi oleh orang yang berlaku licik. Realita mengungkapkan bahwa pengemis-pengemis di jalanan ternyata juga dimanipulasi oleh sindikat-sindikat yang memang mempekerjakan pengemis untuk memperkaya diri kita.

Sumbangan-sumbangan dari rumah ke rumah yang katanya ditujukan untuk bantuan yayasan yatim piatu tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Yesus telah memperingatkan kepada pengikut-pengikutNya, yaitu kita supaya tidak terjebak di dalam ketulusan yang salah.


"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.(Mat 10:16)"


TUHAN Yesus tidak hanya ingin kita tulus, tapi juga cerdik. Dia tahu bahwa kondisi umat manusia pada akhir zaman akan dipenuhi kepalsuan-kepalsuan yang didasarkan kelicikan-kelicikan belaka. Serigala adalah binatang buas yang pintar menyamar di kawanan domba. Jadi, kalau kita tidak hati-hati, ketulusan yang didasari "hati nurani" bisa dimanipulasi dan akhirnya kita menyalahkan diri sendiri, orang lain bahkan menyalahkan TUHAN.

Di dalam pelayanan Yesus selama 3,5 tahun pun, Yesus pun menyadari bahwa orang-orang miskin selalu ada di sekitar orang-orang percaya dan itu akan eksis sampai nantinya.


"Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu. (Mar 14:7)"


Yesuspun senantiasa memberikan "ujian hati" kepada pengemis buta yang akan disembuhkanNya. Dia ingin menguji pilihan mereka, apakah pilihan mereka untuk kesembuhan mata atau untuk mencukupkan diri dengan meminta uang dari Yesus.


Mat 20:32 Lalu Yesus berhenti dan memanggil mereka. Ia berkata: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"
Mat 20:33 Jawab mereka: "Tuhan, supaya mata kami dapat melihat."
Mat 20:34 Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia.


Pelayanan Petrus pun begitu, ketika ada pengemis lumpuh yang meminta sedekah padanya, dia tahu bahwa jawaban untuk orang lumpuh ini adalah bukan persoalan uang semata, tapi di kakinya. Dengan kesembuhan kakinya, dia bisa mencari uang, tetapi tentunya kesembuhan ilahi sehingga orang tersebut bisa memuliakan nama TUHAN dan menjadi kesaksian bagi banyak orang.


Kis 3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
Kis 3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
Kis 3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
Kis 3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
Kis 3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.


Renungkanlah masalah-masalah tersebut di atas, jangan sampai karena kita didorong karena hati nurani yang salah, kita menjadi salah di dalam memberi sehingga justru menjerumuskan orang lain kepada hidup yang lebih jauh dari kebenaran. Seorang ayah atau ibu yang baik tidak akan memanjakan anaknya dengan memberikan kepada kita apa saja yang anaknya minta, tetapi mereka akan menjadi bijak jika mereka memberi apa yang anaknya butuhkan.

Yesus secara tersirat mengajarkan supaya kita menjadi jawaban atas kebutuhan jasmani yang paling dasar dari manusia.


Mat 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
Mat 25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.


Lapar, haus, kesepian, keterlanjangan, sakit, penguatan adalah hal-hal mendasar yang MESTI kita berikan jawaban.

Jangan juga kita memberi pertolongan atas dasar ingin menyenangkan orang, takut nggak enak hati, takut nanti dibilang kita pelit, takut nanti tidak ada teman. Itu bukan sebuah kebenaran. Kita harus memilih, ingin menyenangkan TUHAN atau menyenangkan manusia.


Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. (Kis 4:19)


Ingat satu hal saudara-saudara, orang miskin itu acapkali terletak pada mentalitasnya, bukan realitanya.

KEBUTUHAN PALING MENDASAR MANUSIA

Realita di dalam dunia seperti kita tahu dipenuhi dengan orang-orang miskin dan jika kita mempunyai hati mereka, tentulah kita tidak mungkin mengerjakan ini semua. Bencana-bencana alam, korupsi, pencurian, penindasan dan ketidakadilan manusia adalah faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan itu terjadi.
Bencana-bencana alam pun seringkali terjadi karena faktor manusia yang melakukan illegal logging, eksplorasi minyak yang berlebihan, penambangan dan semua kegiatan yang diakibatkan keserakahan manusia yang menyebabkan ekosistem secara global berubah.

Nah, dari paparan di atas kita tahu sebenarnya ada akar masalah yang harus dibereskan. DOSA-lah yang menyebabkan semua hal itu terjadi. Di sini kita bisa lebih jelas lagi bahwa bukan semata-mata uang adalah jawaban persoalan manusia, tapi DOSA tersebut yang harus dibereskan.

Manusia harus dilepaskan dari dosa, itulah solusinya. Orang-orang harus diajarkan suatu kebenaran dan biarlah kebenaran itu yang memerdekakannnya.


"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.(Yoh 8:31-32)"


Sejarah mencatat perjalanan Injil yang ajaib yang benar-benar mengangumkan. Dahulu Eropa adalah negara-negara barbar sebelum mengenal pemberitaan Injil. Bangsa-bangsa di Skandinavia yang dulunya termasuk orang-orang yang paling ganas di dunia bisa berubah total semenjak Injil masuk di sana.

Di Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia, Swiss, dan beberapa negara lainnya setelah Injil diberitakan di sana, mereka tumbuh menjadi negara-negara makmur dengan kemampuan untuk menciptakan teknologi-teknologi yang luar biasa. Nokia, Ericsson, Volvo yang terkenal di Indonesia adalah produk dari kecerdasan mereka.


Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. (2 Korintus 3:16-17)


Kabarkan Injil kepada semua orang untuk kebaikan mereka dengan tulus, bukan dengan kelicikan sehingga mereka pun bisa menjadi hak waris atas kerajaan Allah menjadi anakNya sehingga ketika mereka sudah menjadi anak, maka pemeliharaan akan datang dari Bapa di sorga. Kiranya pertumbuhan iman terus dialami oleh pembacaan Alkitab sehingga kita bisa membedakan mana yang baik, mana yang berkenan dan mana yang sempurna.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Hasil Yang Tidak Terduga (Hakim-Hakim 6:25-32)

Maybe We Are Small, But Not Still Remain Small



Kisah Gideon di dalam kitab Hakim-Hakim merupakan gambaran dari kisah seorang anak manusia biasa yang dipakai TUHAN dengan dahsyat. Gambaran ini menunjukkan kepada kita semua bahwa siapa pun di dunia ini bisa dipakai oleh TUHAN untuk KerajaanNya asalkan kita mempunyai kerinduan yang besar seperti dimiliki oleh Gideon.

Siapapun kita dan dalam keadaan apapun, TUHAN dapat bisa memakai siapa saja. Di dalam kisah-kisah pahlawan iman, TUHAN sering kali memakai orang yang dipandangan manusia adalah orang-orang yang tidak terpandang. Anda bisa baca dari kisah hidup Musa, Yosua, Yefta, Daud, Elia, Yeremia dan Petrus. Mereka-mereka adalah orang yang sungguh tidak ada apa-apanya di pandangan manusia. Begitu juga halnya Gideon yang kita bicarakan kali ini.

Gideon berasal dari keluarga dari suku yang kecil yaitu Manasye (jika dibandingkan dengan Lewi, Efraim dan Yehuda), bahkan kaum yang paling kecil, dan diapun orang paling muda di keluarganya.


Hakim-Hakim 6:15 Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."


Tapi pemilihan yang dari TUHAN tidak pernah salah, TUHAN tidak pernah menilai manusia dari luar. Dia sudah melihat jauh ke masa depan kita sebelum kita menyadari itu semua. Asalkan kita punya kerinduan (istilah yang dipakai hamba-hamba TUHAN saat ini adalah terbeban), maka tidak ada perkara yang mustahil bagi Dia dan bagi kita.


Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (1 Korintus 1:27-29)


Di dalam kisah pemilihan Gideon ini, TUHAN telah lebih dahulu menetapkan Gideon sebagai seorang pahlawan yang gagah berani sebelum dia menyadari keadaan itu.


Hakim-Hakim 6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani."


Kita sebagai umat percaya Perjanjian Baru juga telah diangkat menjadi pahlawan-pahlawan gagah berani miliknya TUHAN.Bahkan kita dikatakan sebagai "Imamat yang Rajani".
Jika di Perjanjian Lama, pemilihan-pemilihan hanya ditunjuk kepada orang-orang tertentu saja untuk melaksanakan misi dari sorga, maka di Perjanjian Baru, semua orang percaya diberikan kuasa!



Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat 28:18-20)


Apakah anda berkerinduan menjadi "Gideon-Gideonnya" TUHAN? Jika ya, maka belajarlah dari cara Gideon merespon panggilan TUHAN. Setelah perjumpaannya dengan malaikat TUHAN pada siang hari dimana Malaikat TUHAN menunjukkan segala mukjizat dan tanda heran yang begitu menyakinkan (baca di Hakim-Hakim 6:12-24), tentunya tantangan-tantangan selanjutnya telah menanti.

Ingatkah anda pada saat pertama kali menerima Yesus sebagai TUHAN dan Juruselamat? Biasanya pada saat-saat tersebut adalah momen perjumpaan bersama TUHAN yang begitu indah, ada kasih yang besar timbul dalam diri kita.
Ada keyakinan teguh akan keselamatan di dalam diri kita. Orang menyebutnya KASIH MULA-MULA. Tapi biasanya, jika orang percaya tidak hati-hati, kasih itu bisa dengan cepat menjadi pudar ketika tidak menjaga pikiran dan hati.
Dakwaan-dakwaan setan, masalah-masalah di keluarga, di kerjaan ataupun dengan teman dapat sekali mempengaruhi iman kita. Untuk itulah, respon yang cepat menanggapi panggilan TUHAN dibutuhkan.

Begitu juga halnya Gideon, setelah perjumpaan di siang hari, malam hari TUHAN langsung memberikan sebuah misi kecil yang harus diemban.
Misi itu adalah untuk meruntuhkan Baal kepunyaan ayahnya. Tantangan juga kita hadapi sebagai orang percaya di zaman ini. Tantangan besar seringkali adalah berasal dari keluarga kita. Orang-orang Kristen yang berasal dari keluarga yang bukan Kristen atau pun bukan orang Kristen yang sungguh taat biasanya mendapatkan tantangan dari keluarga. Ke gereja dilarang, ke persekutuan dilarang, mau melakukan kegiatan rohani pasti ditentang habis-habisan, sedangkan kalau nonton ke bioskop atau jalan-jalan ke mal mungkin direstui. Ujian dan halangan dari keluarga harus kita lewati supaya kita bisa ke depannya bisa dipakai oleh TUHAN dengan lebih lagi.

Pada tantangan TUHAN kepada Gideon setelah perjumpaan pertama kali adalah meruntuhkan Baal milik ayahnya. Seperti yang diceritakan di kitab Hakim-Hakim, ayah Gideon, Yoas adalah seorang yang sangat terpandang dan punya wibawa serta berpengaruh bukan hanya di keluarga, tapi juga di lingkungan tempat tinggal mereka.

Mungkin di dalam keluarga kita, terutama ayah dan ibu belum percaya kepada Yesus sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT. Mungkin mereka adalah orang-orang yang justru adalah "penentang-penentang Kristus" di dalam diri mereka dan orang-orang mengenal mereka sebagai orang yang menentang iman Kristen. Mungkin saja mereka adalah pemimpin agama lain. Di sinilah TUHAN justru ingin memakai kita untuk memenangkan mereka.
Apakah anda membayangkan bagaimana hasilnya ketika mereka dibawa percaya kepada TUHAN ?

Gideon dengan segala kekurangannya mampu menjalankan misi yang diberikan TUHAN kepadanya dengan hikmat yang diberikan kepadanya yang direspon dengan imannya.


1. Melakukan Secara Kolektif Bersama Orang Seiman (Hakim-Hakim 6:27)


Hakim-Hakim 6:27 Kemudian Gideon membawa sepuluh orang hambanya dan diperbuatnyalah seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya.


Gideon tahu misi yang diembannya adalah berat. Maka dari itu, dia tidak melakukannya sendiri sebuah usaha meruntuhkan Baal dan mentransformasi mezbah Baal menjadi mezbah TUHAN. TUHAN Yesus di dalam pelayananNya menunjukkan teladan pelayanan kolektif. Tidak ada ONE MAN SHOW di dalam mengikuti TUHAN.

Musa sekalipun orang yang diberikan kuasa yang besar, namun juga tetap membutuhkan partner yaitu Harun. Paulus yang pelayannya begitu luar biasa juga disupport oleh Lukas dan Timotius. Kita sebagai umat percaya di PB juga diberikan komunitas yang bernama gereja. Dari gereja kita bisa mendapatkan teman sehati dan sepelayanan yang bisa diyakini membantu kita bersama-sama memenangkan orang-orang yang "dibebankan" di dalam hati kita.

2a. Melakukan meskipun takut


Hakim-Hakim 6:27 - Tetapi karena ia takut kepada kaum keluarganya dan kepada orang-orang kota itu untuk melakukan hal itu pada waktu siang, maka dilakukannyalah pada waktu malam.


Jangan jadikan ketakutan menjadi halangan mengikuti TUHAN. Bukankah kita sering mendengar "Jika Allah di pihak kita, siapakah lawan kita" ?
Jangan biarkan manusia lama menjadi musuh yang menghancurkan kita. Ingatlah saudara-saudara, penakut, sundal tidak bisa masuk ke kerajaan Sorga. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, ketakutan bukanlah bagian dari kasih.

Jika kita mengalami ketakutan, berdoalah seperti Yesus yang berdoa di taman Getsemani. Berdoa bukan untuk melepaskan diri dari tanggung jawab, tapi berdoa untuk meminta kekuatan untuk memikul tanggung jawab.
Ketika kita Yesus menerima tanggung jawab untuk menebus dosa manusia di atas kayu salib pun, dia harus berdoa dan bergumul di taman Getsemani. Tapi yang bisa kita dapatkan dari kedua tokoh ini baik Yesus maupun Gideon adalah MEREKA TETAP MELAKUKANNya.

Semoga Mazmur Daud ini menjadi penguatan bagimu:


Mazmur 23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.


Bacalah Firman TUHAN (Alkitab), teladanilah teladan para pahlawan iman dan kamu akan beroleh kekuatan !

2b. Melakukan pada situasi yang tepat (timing yang tepat)


Hakim-Hakim 6:27 - Tetapi karena ia takut kepada kaum keluarganya dan kepada orang-orang kota itu untuk melakukan hal itu pada waktu siang, maka dilakukannyalah pada waktu malam.


Di pandangan TUHAN, waktu bukan masalah jika hati kita benar-benar mau melakukan perkaraNya. Mungkin awalnya kita tidak melakukan perkara TUHAN karena kurang pemahaman, kurang arahan, kurang iman ataupun tidak siap dengan segala dalihnya.
Tetapi pada akhirnya kita bertobat dan menyadari kekeliruan kita, saat itulah kita harus bersungguh-sungguh melakukannya dan jangan ada penundaan lagi.
Kita bisa menilai situasi mana yang tepat untuk melakukan segala sesuatu yang baik. Mungkin kita takut untuk membagikan Injil kepada teman-teman kita yang tidak seiman di pagi atau siang, carilah waktu yang tepat untuk melakukannya.
Jika itu orang tua kita, cari waktu yang agak santai untuk memberitakan Injil sehingga ketika hati mereka siap dan waktunya TUHAN, maka mereka bisa terima Yesus sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT pada saat tersebut.


"Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Mat 21:28-31)


Ketika Gideon dengan setia melakukan segala sesuatu Firman TUHAN, maka kita bisa lihat hasilnya:

Hakim-Hakim 6:28 Ketika orang-orang kota itu bangun pagi-pagi, tampaklah telah dirobohkan mezbah Baal itu, telah ditebang tiang berhala yang di dekatnya dan telah dikorbankan lembu jantan yang kedua di atas mezbah yang didirikan itu.
Berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Siapakah yang melakukan hal itu?" Setelah diperiksa dan ditanya-tanya, maka kata orang: "Gideon bin Yoas, dialah yang melakukan hal itu." Sesudah itu berkatalah orang-orang kota itu kepada Yoas: "Bawalah anakmu itu ke luar; dia harus mati, karena ia telah merobohkan mezbah Baal dan karena ia telah menebang tiang berhala yang di dekatnya." Tetapi jawab Yoas kepada semua orang yang mengerumuninya itu: "Kamu mau berjuang membela Baal? Atau kamu mau menolong dia? Siapa yang berjuang membela Baal akan dihukum mati sebelum pagi. Jika Baal itu allah, biarlah ia berjuang membela dirinya sendiri, setelah mezbahnya dirobohkan orang." Dan pada hari itu diberikan oranglah nama Yerubaal kepada Gideon, karena kata orang: "Biarlah Baal berjuang dengan dia, setelah dirobohkannya mezbahnya itu."
(Hakim-Hakim 6:29-32)


Kita juga, mungkin di dalam pikiran kita, sebelum melakukan tugas TUHAN, pikiran dan hati kita menghakimi kita, memberikan keputusasaan sebelum kita melangkah, tapi iman melampaui segala pikiran manusia. Hasil yang pada awalnya kita mungkin ditolak, dipukul, diusir, dilecehkan atau mungkin dibunuh, tapi kita setia melakukan meskipun takut, hasil yang tidak terduga didapati kita. Bukankah TUHAN beserta kita ketika kita setia melakukan tugasnya?

"SAUDARA-SAUDARA, BERTINDAKLAH BUKAN BERDASARKAN PIKIRAN, TAPI BERTINDAKLAH DENGAN IMAN, MAKA HIKMAT TUHAN DICURAHKAN BERLIMPAH-LIMPAH KEPADA KITA."


1 Korintus 2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Kamis, 21 Oktober 2010

Kristenisasi vs Penginjilan



Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Efesus 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Yohanes 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.


Kristenisasi dan peginjilan adalah dua hal yang sebenarnya bertolak belakang. Tetapi di zaman ini, kedua istilah ini sepertinya menjadi satu kesatuan.Jika mau dipahami, kristenisasi adalah upaya untuk mengkristenkan seseorang, golongan, ataupun nasional dengan usaha manusia melalui cara-caranya yang sistematis dan dengan tujuan sebesarnya-besarnya supaya orang atau golongan yang disasar bisa beragama Kristen.

Sedangkan penginjilan adalah usaha untuk memberitakan kabar baik tentang keselamatan yang ditawarkan oleh TUHAN kepada seluruh umat manusia di dunia dengan bergantung kepada anugerah TUHAN dan melalui kesaksian hidup yang diubahkan yang membawa orang untuk tidak sekedar beragama Kristen, tetapi dengan kerelaan dan kesadaran untuk menerima Yesus Kristus sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT PRIBADI.
Jadi, kristenisasi dan penginjilan adalah 2 hal yang sangat berbeda.

Tetapi sayangnya, akhir-akhir ini, terutama di Indonesia, kristenisasi menjadi sebuah "ancaman" sehingga tidak boleh ada di Indonesia.
Di dalam kekristenan, kristenisasi adalah sebuah usaha yang sia-sia dan bukanlah sesuatu yang Alkitabiah.

Jika hanya sekedar membawa orang beragama Kristen, apalagi melalui promosi-promosi dan janji-janji materi (sebungkus sarimie) ataupun uang semata, kekristenan menjadi produk murah dan hasilnya akan murahan. Orang-orang yang "dimenangkan" dengan cara-cara seperti itu kemungkinan besar tidak akan bertahan lama.

Orang-orang tersebut yang hanya berfokus pada bantuan semata pada nantinya akan menjadi "kristen cengeng" atau paling buruk adalah menjadi "penyalib Yesus". Injil sudah membuktikan bahwa lima ribu orang yang mengikuti Yesus hanya untuk sekedar roti saja tidak ada yang mengikuti pelayanan Yesus selanjutnya.


Mat 15:39 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu pulang. Ia naik perahu dan bertolak ke daerah Magadan.


Tetapi persoalan menjadi berbeda ketika pemberian bantuan materi, pengobatan gratis, sumbangan kepada panti asuhan dan panti jompo hanya sebagai supplemen dan tidak mengharapkan orang-orang yang menerima bantuan "harus" menjadi agama Kristen.

Penginjilan yang benar tidak boleh menggunakan cara-cara manusia apalagi dengan intrik-intrik atau cara licik. Orang kristen harus menyampaikan Injil dengan tulus seperti yang telah dilakukan oleh para rasul jemaat mula-mula dan orang yang diluar pengikut Kristus bisa melihat dan menyaksikan dengan mata kepala mereka dan hati mereka tertarik untuk bergabung.


Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. (Kisah Para Rasul 2:42-47)


Penginjilan yang dilakukan dan berhasil justru membawa orang-orang yang tertarik mengikuti Yesus meninggalkan kehidupan yang berfokus kepada materi semata.

Petrus, Yohanes dan Yakobus, Lewi alias Matius, Zakheus, Barnabas, Paulus dan masih banyak lagi hasil buah pemberitaan Injil. Petrus, Yohanes dan Yakobus meninggalkan tangkapan ikan yang berlimpah. Lewi meninggalkan hasil pungutan cukainya, Zakheus bertobat dengan mengembalikan hutang kepada orang-orang ditipunya.

Dari penjelasan di atas, saya berharap tidak ada kesalahpahaman mengenai ajaran Kristus yang Alkitabiah.

Jika anda adalah seorang pengikut Kristus sejati, mari jadi terang di manapun kamu berada sehingga orang-orang yang masih hidup di dalam kegelapan bisa melihat terang di dalam hidupmu sehingga mereka memuliakan TUHAN kita yang ajaib.

Jadilah garam di tengah-tengah dunia yang hambar oleh karena persoalan hidup yang silih berganti menimpa mereka. Kabarkan Injil dengan penuh ketulusan dan kemurnian hati sesuai dengan apa yang sudah dicontohkan Yesus !


Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan ... (Filipi 2:14-16)

Rabu, 20 Oktober 2010

Panggilan dan Respon (Panggilan Umum Yesus Kepada Umat Percaya)

PANGGILAN UMUM KEPADA SEMUA UMAT PERCAYA




Yoh 6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.




Saudara, apakah anda tau bahwa anda diciptakan bukanlah sebuah kebetulan? Taukah bahwa anda diciptakan dengan sebuah proses yang lebih mulia daripada jenis-jenis mahkluk hidup lainnya? Saya yakin di sekolah anda sudah sering mendengar bahwa manusia mempunyai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya yang diciptakan oleh TUHAN.

Dengan proses penciptaan yang lebih istimewa daripada ciptaan lain (baca Kitab Kej 2:7), maka pastilah ada MAKSUD dan TUJUAN khusus yang diberikan oleh TUHAN Allah kepada kita. Maksud dan Tujuan Itulah PANGGILAN yang diberikan oleh TUHAN kepada kita.

Lalu apakah PANGGILAN yang diberikan oleh TUHAN kepada kita di zaman ini?
PANGGILAN yang diberikan oleh TUHAN Allah di zaman ini tidaklah sama dengan PANGGILAN yang diberikan oleh TUHAN Allah kepada Adam untuk menjadi khalifah dari semua mahkluk di muka di bumi seperti dikatakan nas kitab suci:


Kejadian 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."


Ketika Adam diberikan misi untuk menaklukkan bumi beserta isinya, ada satu otoritas penyertaan TUHAN di dalamnya. Tetapi seperti kita tahu, Adam gagal di dalam mewujudkan panggilan Allah di dalam hidupnya (baca Kej 3).

Konsekuensi dari kegagalan Adam dan Hawa yang jatuh ke dalam dosa adalah jatuhnya BUMI dan segala isinya ke tangan Iblis. Akhirnya dosa mulai bekerja semenjak kejatuhan Adam dan Hawa. Dosa itu terus menerus menjalar di muka bumi ini. Setiap manusia di dunia yang lahirpun dilahirkan dengan AKAR DOSA yang tidak bisa disembuhkan. Sampai detik inipun dosa terus bekerja di muka bumi ini.
Jika anda tidak percaya, perhatikan saja kehidupan dari zaman ke zaman, apakah makin baik atau makin buruk?

Bersyukur kepada Allah Bapa yang mengirimkan anakNya yang tunggal untuk mengalahkan dosa tersebut.
Hanya dengan percaya dan menerima AnakNya yang tunggal yang bernama Yesus Kristus sebagai TUAN di hati kita, kuasa dosa ditaklukkan. Siapa saja yang percaya dan menerima Dia akan diberikan keselamatan dan kuasa untuk mengalahkan dosa.


Yoh 8:52 ... namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.
Yoh 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya


Tetapi seperti kita tau dari pembacaan Alkitab, tugas pelayanan Yesus Kristus di muka bumi ini yang hanya 3,5 tahun belumlah final. Tapi perlu diingat, meskipun pelayananNya singkat, tapi MAUT telah dia kalahkan. Itulah misi pokok kedatanganNya di muka bumi.

Kita, sebagai orang percaya, yang telah menerima Dia, kitalah melanjutkan karya-karya pelayanan yang telah Ia pertontonkan kepada murid-muridNya. Murid-murid yang telah Ia berikan HIDUPNYA menjadi penerus dari misi besarNya yaitu karya penyelamatan kepada semua umat manusia dengan pemberitaan Injil.


Mar 16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Mar 16:20 Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.


Alkitab juga mencatat begitu TUHAN YESUS naik ke sorga, murid-muridNya melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka oleh TUHAN YESUS dengan begitu dahsyat. Selanjutnya dari generasi ke generasi, pemberitaan Injil terus diberitakan. Injil terus menerus disebarkan ke segala penjuru dunia (dan akan sampai pada kedatangan Yesus kedua kalinya (ITU PASTI TERGENAPI).

Selanjutnya, tongkat estafet itu sekarang terletak pada kita. Kita yang sudah menerima Dia, dibaptis di dalam Dia, diselamatkan di dalam namaNya, yang harus melanjutkan pemberitaan Injil tersebut.


Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.
Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.


Sebagai orang percaya, YESUS tidak hanya ingin kita menjadi orang percaya saja. Dia ingin kita mengikuti teladanNya. Dengan cara seperti itulah kita menjadi muridNya. Panggilan yang Dia berikan kepada Petrus dan Andreas, Yohanes dan Yakobus, Matius, panggilan yang sama juga Dia berikan kepada kita.

Cara untuk menghargai pencipta kita dan menghargai keselamatan yang telah diberikan cuma-cuma lewat penebusan Kristus Yesus adalah dengan mengerjakan keselamatan yaitu melakukan kehendak Bapa dan berusaha menggenapinya di dalam hidup kita yang singkat ini seperti kerinduan hati Yesus:


Yoh 4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.


Saudara-saudara, apa yang menjadi pikiran Kristus Yesus, itu semestinya juga menjadi pikiran kita. Apakah yang menjadi kerinduanNya, semestinya itupun menjadi kerinduan kita.


Filipi 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,


Nah, sampai sekarang tahukah panggilanmu? Lalu apakah anda meresponi PANGGILAN tersebut?

Sebuah panggilan tanpa dibarengi dengan respon seumpama seorang yang lagi menelpon tetapi tidak mendapatkan jawaban.
Jika kita tidak menanggapi panggilan dengan respon hati kita, pada dasarnya kita telah menganggap enteng keselamatan yang Dia berikan kepada kita dengan cucuran darah di atas kayu salib.
Bayangkan jika seorang teman yang telah mempertaruhkan nyawa kepada kita tetapi mengkhianati janji kita kepadanya ketika dia meminta kita melakukan sesuatu yang berguna bagi dia. Begitu juga dengan panggilan TUHAN kepada orang percaya, jika kita tidak meresponnya, kita ibarat manusia yang tidak tahu terima kasih. Manusia-manusia dengan mentalitas seperti itu pada akhirnya menjadi orang yang cepat murtad ketika suatu masalah terjadi di dalam hidupnya.
Dan hal ini memang sudah terjadi dan terus akan terjadi.


Mat 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."


Di ayat di atas jelas TUHAN YESUS menyatakan banyak orang yang dipanggil olehNya, tetapi sedikit yang merespon panggilanNya.

Saudara-saudara, mari sekali lagi kita merenungkan apa tujuan hidup kita sebagai orang Kristen.


Yoh 14:12 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa;
Yoh 14:13 dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
Yoh 14:14 Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Yoh 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.


Apakah anda mengasihi Yesus yang telah mengasihimu?

Markus 16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.