Minggu, 15 Mei 2011

Kecil, Kritis, Terhitung, Ternilai, Serius di Mata Yesus (Mat 25:31-46)

PELAYANAN SESUNGGUHNYA


Mat 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
Mat 25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.


Saudara-saudara pembaca yang seiman dengan saya, kita jangan mempunyai pola pikir yang salah di dalam hal melayani TUHAN. Janganlah terjadi polarisasi pemikiran di dalam diri kita yang jika kita adalah orang Kristen, berarti ruang lingkup pelayanan kita adalah di dalam bangunan fisik gereja semata. Memang, gereja adalah tempat yang seharusnya aman untuk melatih karunia-karunia yang diberikan TUHAN. Kita juga bisa menempa karakter-karakter yang baik, dan seharusnya begitu.
Di gereja, orang-orang percaya bisa belajar bermain musik, belajar nyanyi, belajar mengajar Firman TUHAN dan setelah cukup dewasa, maka orang-orang percaya bisa dipercayakan pelayanan menurut karunia yang mereka miliki yang diberikan oleh TUHAN.
Di gereja orang Kristen bisa bersekutu bersama-sama dengan orang-orang percaya lain. Di sana pula kita bisa bertemu dengan orang-orang yang belum percaya yang coba gereja jangkau. Singkat kata, gereja haruslah menjadi tempat aman dan menjadi jawaban bagi banyak orang, bahkan bagi dunia.

Pelayanan-pelayanan yang berkaitan dengan musik, vokal, khotbah, audio, proyektor, ushering memang "menyenangkan". Apalagi kalau dikatakan bahwa yang kita layani sebenarnya adalah kepada TUHAN ALLAH. Sungguh adalah terhormat dan merasa sangat bangga bukan? Tetapi bagaimana jika sudah menyentuh kepada pelayanan-pelayanan di luar gereja ?

Di sinilah, menurut Alkitab bahwa akan tahu mana yang DOMBA dan mana yang KAMBING. Jelas di (Injil Matius 25:31-46) Tuhan Yesus memberikan peringatan secara jelas tentang kedatangan diriNya yang kedua kali untuk menghakimi, tetapi di perikop ini bukan mengenai penghakiman terhadap dunia, tetapi justru penghakiman untuk orang-orang Kristen. Jika ingin membawa mengenai penghakiman terhadap dunia, maka kamu bisa mencarinya di kitab Wahyu.

Yesus melalui pengajaran pribadi kepada murid-muridNya mulai dari pasal 24-25 selalu berbicara mengenai "peringatan-peringatan untuk kalangan dalam".
Kita bisa lebih spesifik membaca mengenai :

-"Perumpamaan hamba yang setia dan jahat"
-"Gadis-gadis bijaksana dan gadis-gadis bodoh"
-"Pengurus-pengurus talenta"

Semua itu berbicara mengenai nubuatan dan peringatan kepada orang Kristen bahwa terdapat 2 JENIS ORANG KRISTEN. Kita adalah "HAMBA", kita juga adalah "GADIS", kita juga adalah "PENGURUS TALENTA"-nya TUHAN. Jika kita tidak setia dan bertanggungjawab, kita akan mendapatkan ganjaran.

Tetapi ending daripada semua perumpamaan itu semua adalah mengenai "PENGHAKIMAN TERAKHIR", dan di sinilah Tuhan Yesus berterus terang mengenai siapa sebenarnya DOMBA dan siapa sebenarnya KAMBING.
Penilaian yang diberikan oleh Tuhan Yesus yang datang dengan otoritas sebagai RAJA itu sebenarnya cukup sederhana.

Dia tidak menilai sudah berapa lama kita melayani di gereja. Dia juga tidak menilai dari berapa orang yang sudah kita bawa jadi orang Kristen. Dia pun tidak menilai jabatan kita di gereja. Tetapi Dia menilai dari pelayanan-pelayanan kecil. Pelayanan-pelayanan yang bahkan dilakukan terhadap orang-orang kecil dan hina.

Pelayanan-pelayanan yang kecil dan hina yang seperti di Matius 25:35-36 inilah yang sering luput dari pandangan orang Kristen.
Tetapi justru pelayanan-pelayanan inilah yang diperhitungkan oleh TUHAN. Lalu anda tanya mengapa demikian?

Jawabannya adalah karena pelayanan tersebut menyangkut HIDUP MATI SESEORANG.

LAPAR, HAUS, ORANG ASING, TELANJANG, SAKIT, PENJARA adalah masalah yang kritis di dalam hidup seseorang. Jika kita tidak cepat menolong orang-orang yang berurusan dengan hal-hal tersebut, mungkin kesempatan menolong mereka tidak datang dua kali.
Bagaimana seandainya kita melewatkan pertolongan terhadap orang-orang seperti ini dan mereka ternyata meninggal setelah itu sebelum menerima Yesus sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT ? Di sinilah KEADILAN DARI TUHAN akan MENGHAKIMI KITA.

Pertolongan-pertolongan terhadap orang hina memang susah-susah gampang. Secara dompet kita mungkin gampang, tetapi secara hati sangat mungkin kita merasa jijik, risih, dll.
Di sinilah HATI kita diuji. Alkitab jelas mengatakan bahwa , TUHAN akan menghakimi APA YANG PALING TERSEMBUNYI DI HATI MANUSIA.


Rom 2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.


Kita pastilah ingat melalui cerita Lazarus bukan ? Orang kaya tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan bantuan kepada Lazarus, berkali-kali Lazarus datang, tetapi tidak pernah ditolong.
Kita sebagai orang Kristen diberikan kepekaan orang TUHAN, kita tidak semesti melakukan apa yang seperti orang kaya di cerita Lazarus terus lakukan.

Jika HATI kita bisa tergerak untuk melakukan perkara-perkara yang berhubungan dengan orang-orang hina semacam ini, bagaimana kita bisa dipercayakan dengan perkara-perkara yang lebih besar? Itu adalah kemustahilan belaka.
Saudara-saudara, jika dicermati, TUHAN YESUS sebenarnya juga tidak mau "menyusahkan" kita terlalu lama dengan "orang-orang hina" di dalam ayat-ayat tersebut.
Pertolongan-pertolongan terhadap kasus-kasus tersebut jika dicermati adalah bersifat sementara, jadi, jangan takut !

Membantu orang lapar anda bisa berikan sekotak makanan, membantu orang haus, anda bisa berikan sebotol air mineral, memberikan tumpangan kepada orang asing, anda bisa sediakan sepotongan kasur.
Memberikan pakaian kepada orang telanjang, anda bisa berikan sepotong pakaian, menolong orang sakit, anda bisa belikan obat atau paling mahal anda bisa bawa ke rumah sakit.
Menjenguk orang di penjara, tidak akan memakan 1 harian. Tetapi sekali lagi, permasalahan ini menyangkut KEPEKAAN HATI dan Kepekaan hati setiap orang Kristen haruslah berbanding lurus dengan BELAS KASIHAN ILAHI TUHAN YESUS.
Entah kehilangan kepekaan sehingga KAMBING-KAMBING di perumpamaan ini bertanya kepada RAJA:


bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?


Orang-orang Kristen harus belajar dari ORANG SAMARIA YANG BAIK. Kelamaan melayani di gereja bisa membuat orang Kristen menjadi "IMAM" dan "ORANG LEWI" (Lukas 10:29-37) Selalu hanya berhubungan dengan hal-hal yang baik dan menyenangkan bisa menumpulkan belas kasihan. Untuk itulah saudara-saudara, pelayanan kita tidak terbatasi oleh TEMBOK GEREJA semata, tetapi lebih daripada itu, justru di LUAR GEREJAlah, lebih banyak orang memerlukan kita.

Kalau boleh saya simpulkan dari perikop ini, SANG RAJA ingin MEMBERIKAN WARNING:

"JIKA KAMU TIDAK BERIKAN ORANG LAIN KESEMPATAN KEDUA UNTUK HIDUP, AKU PUN TIDAK AKAN BERIKAN KAMU KESEMPATAN HIDUP KEKAL".


Mat 25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
Mat 25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
Mat 25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Mat 25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Mat 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
Mat 25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Mat 25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
Mat 25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
Mat 25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Mat 25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Mat 25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Mat 25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
Mat 25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
Mat 25:44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
Mat 25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
Mat 25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."



Poin-poin penting:

- Pelayanan sesungguhnya bukanlah di gereja, tetapi di masyarakat kecil
- Pertolongan kecil mungkin saja menentukan hidup matinya seseorang (orang lain dan kita sendiri)
- Perolongan sesaat dan sekecil apa pun mungkin mengubah nasib seseorang dalam jangka panjang
- Pertolongan sekecil apapun tetap diperhitungkan besar.
- Pertolongan-pertolongan ini memerlukan hati yang besar karena berhubungan dengan orang-orang yang hina
- Pertolongan besar dibangun dari kebiasaan memberikan pertolongan-pertolongan kecil
- Berhadapan dengan orang hina akan menunjukkan siapa diri kita sesungguhnya
- Ujian kelihatannya kecil tetapi sesungguhnya bernilai besar (di mata TUHAN).
- Tuhan Yesus adalah Raja yang adil, Dia memberikan keadilan kepada orang yang dianggap hina
- Jika kita tidak memberikan kesempatan kedua kepada orang untuk hidup, Yesus ketika datang sebagai RAJA tidak akan lagi berikan kesempatan kedua untuk bertobat.


SEMOGA BERMANFAAT !
GBU

Selasa, 10 Mei 2011

Paham Ekstrim vs Liberal


1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.


Saudara-saudara,dewasa ini, di semua agama berkembang 2 aliran yang bertolak belakang satu dengan yang lain, padahal kitab suci yang dipegang adalah sama. Muncul istilah aliran mainstream yang biasanya disebuah PAHAM EKSTRIM dan PAHAM LIBERAL.

Di Kristen pun sama, terjadi polarisasi 2 pemikiran yang saling berseberangan. Mungkin 2 jenis pemikiran ini sebelum mekar menjadi denominasi ataupun sekte biasanya didahului dengan benih-benih ide yang lahir di pikiran orang percaya. Setelah tidak adanya quality control yang baik dari dalam hati, maka akhirnya pikiran-pikiran itu berbuah menjadi sebuah ide pribadi. Dan akhirnya jika sudah mengeras, maka muncullah sebuah MAHZAB.

Saudara-saudara pengikut Kristus yang membaca artikel ini, Firman TUHAN yang tertulis di dalam Alkitab adalah WASIT yang paling bisa dipercaya, tetapi di sisi lain, Alkitab tidak bisa dibaca secara tekstual, tetapi harus kontekstual. Harus ada penundukan diri secara total dan memohon bantuan kuasa Roh Kudus untuk mencerahkan pikiran kita. Di samping itu, setidaknya haruslah paling tidak orang yang ingin menafsirkan isi-isi ayat-ayat, perikop, pasal ataupun telah 1x telah habis membaca seluruh isi Alkitab. Tetapi itupun tidak menjamin 100%.
Di atas segalanya, kita haruslah MEMAHAMI ISI HATI ALLAH. Tuhan Yesus pernah mengingatkan perintah yang pertama dan terutama: "KASIHILAH TUHAN ALLAHMU SEGENAP .... HATI, AKAL BUDIMU".


1 Korintus 2:16 Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.


Sebagaimana kita tahu dan kita sadari, semua manusia sebelum menerima Yesus sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT, memiliki berbagai dosa, kelemahan, kecacatan nurani dan noda-noda kekafiran. Sesudah terima Kristus pun, semua orang Kristen tetap berjuang agar akar-akar dosa tersebut tidak berbuah. Kita memang dikatakan adalah CIPTAAN BARU, tetapi selama kita masih hidup di DUNIA yang DIKUASAI DOSA, kita tetap harus BERJUANG.

Jangan biarkan RAGI manusia lama kita MENGKHAMIRI PEMAHAMAN kita akan FIRMAN TUHAN.

Pemahaman LIBERAL biasanya muncul dari orang-orang yang mempunyai kehidupan lama yang susah diajar, biasanya punya karaktek pemberontak. Sedangkan pemahaman EKSTRIM lahir biasanya dari orang-orang yang berwatak KOLERIK dan menganggap diri paling benar.

Memang keduanya bisa sama-sama menjadi orang Kristen yang baik pada awalnya. Dua-duanya pun mungkin TULUS untuk mengikuti TUHAN. Tetapi pada suatu saat, pengerucutan akan muncul ketika ada tantangan-tantangan. Emas yang murni pastilah diuji dengan api. Kecenderungan orang dengan paham Liberal biasanya tidak bisa BERKOMITMEN TOTAL, biasanya tidak bisa KOMITMEN kepada GEREJA LOKAL. Beda halnya dengan orang yang berpikir Ekstrim, mereka mungkin akan menjadi Kristen yang full commit, bahkan ketaatan pada pemimpin pun tidak disangsikan.
Tetapi pada satu masa ketika menjadi seorang pemimpin, kecenderungan bertindak otoriter mulai muncul.
Pendapat, masukan, nasehat bahkan teguran susah diterima. Argumen-argumen yang sekalipun logis tidak ditanggapi. Dengan label "otoritas", orang dengan tipikal ini bisa menjadi pemimpin yang DIKTATOR.

Kecenderungan orang Kristen dengan 2 polarisasi pemikiran LIBERAL dan EKSTRIM biasanya menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk bertindak. Orang yang berpikiran LIBERAL biasanya cenderung KOMPROMISTIS, bahkan dengan DOSA. Biasanya mengutip ayat-ayat Alkitab yang "kedengarannya enak didengar". Orang demikian ini pun biasanya memakai sedikit isi Alkitab untuk MELOLOSKAN DIRI DARI TANGGUNG JAWAB.
Bahkan kalau tidak terkendali, mereka akan berkata "MENDENGAR SUARA TUHAN", "TUHAN BILANG INI, TUHAN BILANG ITU".

Orang dengan watak EKSTRIM justru kebalikannya, mereka akan memahami Alkitab dengan sangat EKSTRIM sehingga ayat-ayat Alkitab biasanya ditafsirkan SANGAT KAKU dan SANGAT HARAFIAH. Biasanya memakai ayat Alkitab juga untuk MENGHAKIMI ORANG, ekstrimnya lagi, SUSAH MENGAMPUNI ORANG LAIN.

Di kisah Alkitab telah diberikan contoh kedua hal ini. Orang Samaria adalah contoh yang cukup baik untuk orang dengan paham yang liberal. Mereka adalah keturunan Yakub. Orang-orang ini bermukim di Israel sebelah utara.
Kehidupan mereka pada satu sisi memang menyembah YAHWEH, tetapi di sisi lain, mereka sangat kompromistis dengan banyak ilah-ilah lain alias berhala.

Sedangkan sebaliknya di Israel Selatan atau biasanya disebut Yehuda, setelah zaman-zamannya pembangunan kembali tembok Yerusalem yang dibangun oleh Nehemia CS, mungkin golongan-golongan berpaham sempit, memang mereka sangat muak dengan berhala. Memang mereka religius. Memang mereka "berpegang pada kitab Taurat", tetapi pada evolusinya, mereka punya satu kitab lain, yaitu KITAB TALMUD. Isi-isi Taurat dipersempit oleh orang-orang semacam ini dengan dicampuradukkan dengan tradisi yang ada dan mengklaim hal-hal yang tidak terlalu penting menjadi HUKUM UTAMA mereka.


Wahyu 22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
Wahyu 22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini."


Saudara-saudara, jika paham LIBERAL dan EKSTRIM tumbuh subur di hati orang yang nantinya jadi pemimpin, apalagi orang tersebut mempunyai intelejensi yang tinggi, maka jangan heran kalau akan ada denominasi baru yang mengklaim diri mereka paling Alkitabiah.

Yang paling bijak di sini adalah setiap orang menguji dirinya terus menerus di hadapan TUHAN. Jangan sampai paham-paham yang muncul dari buah hikmat manusia semata menjadi ragi dan mengkhamirkan ajaran yang murni dari TUHAN YESUS.Jangan biarkan doktrin gereja lebih tinggi daripada Firman TUHAN yang sempurna, terlebih daripada itu, JANGAN ADA ILAH LAIN DI HADAPAN TUHAN ALLAHMU !


1 Korintus 4:6 Jangan melampaui yang ada tertulis.


Satu ucapan pendeta Stephen Tong yang bijak mengatakan: "Jangan merelatifkan yang mutlak, jangan memutlakkan yang relatif".

Senin, 02 Mei 2011

Yesus vs Inti Persoalan Manusia

Jika pada saat ini, ada teman sepelayananmu mengalami masalah di dalam kehidupan pribadinya, anggap saja dia mengalami "kelumpuhan rohani", apa yang harus kamu lakukan?Tentunya saya yakin anda akan berpendapat sama seperti saya, BERDOA ! Betul, tindakan paling mungkin dan paling mendasar adalah berdoa bagi dirinya. Tetapi yang lebih utama lagi adalah BERDOA SECARA KOLEKTIF (lebih dari 1 orang).

Seperti halnya orang lumpuh yang tertulis di Injil Matius 9:1-8, orang ini bisa datang kepada TUHAN YESUS untuk DISEMBUHKAN karena bantuan dari beberapa orang yang membawanya.Dengan usaha yang ulet dan pantang menyerah, orang-orang yang tertulis di perikop berhasil membawa orang yang mengalami kelumpuhan untuk datang dan disembuhkan TUHAN.

Kitapun sebagai orang Kristen harus "terbebani" mempunyai empati seperti itu. Tidak cukup berhenti bersimpati kepada orang yang anda rasa sedang mengalami masalah, tetapi juga dengan tindakan aktif dan tanpa lelah membawa orang tersebut untuk datang dan mendapatkan keselamatan dari anugerah Tuhan, tentunya membawanya percaya kepada TUHAN YESUS sehingga DOSAnya diampuni. Setiap perbuatan kita yang didasarkan pada kesungguhan hati, akan membawa orang diselamatkan. Karena iman orang-orang yang membawa si lumpuh kepada TUHAN, maka DOSA SI LUMPUH bisa diselamatkan.


Mat 9:2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."


Kita tidak boleh berdalih, dia itu kan bukan keluargaku.. dia itu sudah tidak mungkin bisa diselamatkan. Mentalis kerajaan Sorga tidak boleh seperti itu ! Kita harus menyadari bahwa kalau orang tidak mengenal Yesus dan menerima Yesus sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT di dalam hidup seseorang, orang tersebut pastilah binasa.


Yoh 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Yoh 3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.


Kenapa begitu? Karena setiap manusia yang hidup di muka bumi ini tidak ada satu pun yang luput dari dosa. Untuk itu, mereka perlu mendapatkan PENGAMPUNAN. Dan HANYA SATU pribadi yang diberikan otoritas oleh Allah untuk mengampuni, yaitu YESUS KRISTUS.


Kis 2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.


Secara terang-terangan Yesus sendiri menyatakan hal ini kepada ahli Taurat yang juga terdapat di dalam perikop ini.


Mat 9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"


Tidak cukup hanya menyatakan di bibir saja kepada mereka dengan kata-kata penguatan yang mudah diucapkan, "Ayo, kamu bisa". Para ahli Taurat di dalam perikop ini juga berpikiran yang seperti itu "Bangunlah dan berjalanlah?".

Tetapi TUHAN YESUS justru ingin membereskan hal yang lebih prinsipil. Dia ingin agar si lumpuh bisa PERCAYA dan MENERIMA DIA SEBAGAI JURUSELAMAT yang mempunyai otoritas di dalam hati si lumpuh. Memang mudah bagi TUHAN YESUS berkata "Bangunlah dan berjalanlah?", tetapi Dia lebih memilih berurusan dengan dosa setiap orang (Dia memilih menyatakan "Dosamu sudah diampuni").

Ketidakpercayaan bahwa Yesus adalah TUHAN yang mampu mengampuni DOSA manusia adalah jahat di mata TUHAN. TUHAN mampu melihat sampai kepada hati manusia mengenai IMAN PERCAYA ini.


Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? (Mat 9:4)


Ketika INTI PERSOALAN TERSELESAIKAN, jikalau orang yang kita bawa kepada TUHAN YESUS sudah menaruh IMAN PERCAYA kepadaNya, maka secara alamiah, orang tersebut bisa "BERDIRI, MENGANGKAT BEBAN PRIBADI dan HIDUP NORMAL KEMBALI".

Kesimpulan:


1. Akar masalah di dalam kehidupan manusia adalah dosa (Mat 9:2)
2. Tidak percaya Yesus adalah TUHAN adalah dosa (Mat 9:4)
3. Tidak percaya bahwa Yesus mampu mengampuni adalah dosa (Mat 9:4)
4. Yesus Kristus menyatakan diri sebagai TUHAN (Mat 9:6)
5. Tuhan lebih tertarik untuk selesaikan inti persoalan di dalam diri manusia daripada hal-hal lainnya (Mat 9:6)
6. Terlebih penting membawa orang mengenal, percaya dan menerima TUHAN YESUS daripada sekedar kesembuhan jasmani (Mat 9:6)
7. Orang yang sudah diselamatkan akan mampu menghadapi beban persoalan pribadi (Mat 9:6)
8. Orang percaya yang telah mendapatkan keselamatan tidak boleh lagi hidup bagi dirinya sendiri (Mat 9:6)
9. Sekecil apapun perbuatan kita di dalam merespon TUHAN akan mendatangkan kemuliaan bagi TUHAN (9:7-8)



Mat 9:1 Sesudah itu naiklah Yesus ke dalam perahu lalu menyeberang. Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.
Mat 9:2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."
Mat 9:3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah."
Mat 9:4 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
Mat 9:5 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?
Mat 9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
Mat 9:7 Dan orang itupun bangun lalu pulang.
Mat 9:8 Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.