Langsung ke konten utama

Kasih dan Kebenaran



Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku. (Imamat 10:3)



Percaya atau tidak, nilai-nilai kekristenan di zaman ini sudah sangat jauh dari kebenaran sesungguhnya. Pengajaran-pengajaran sehat yang Alkitabiah sudah menyimpang dari tahun ke tahun. Gereja tidak lagi menyampaikan secara jujur isi Alkitab secara murni dan tulus. Adalah para gembala sudah mulai menyelipkan hikmat-hikmat manusia dengan motivasi-motivasi pribadi ke dalam setiap khotbah maupun tulisan. Doktrin-doktrin palsu mulai disisipkan. Hal ini tidak heran, nubuatan-nubuatan Alkitab sudah memaparkan kepada kita.
Doktrin-doktrin yang tidak seimbang dari denominasi secara sadar tidak sadar membawa jemaat menjadi berdosa.

Dasar dari tulisan saya ini disebabkan oleh keprihatinan akan berita-berita akhir-akhir ini.
Saya melihat ada satu persiapan dari TUHAN kepada bani Ismail untuk dikumpulkan kepada TUHAN sesuai dengan nubuatan Alkitab. Kita sebagai "keturunan bani Ishak" mestinya belajar banyak daripada saudara kita yang juga dikasihi oleh Bapa di sorga. Jangan mengira sebagai seorang Kristen, kita sudah pasti MASUK KE KERAJAAN SORGA, lalu orang-orang di luar Kristen pasti masuk ke neraka. Perjalanan kehidupan kita masih sangat panjang.


Mat 8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
Mat 8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."


Jika sebagai seorang Kristen kita masih terus menerus hidup dalam dosa dan SETUJU untuk melakukan dosa, maka jangan salahkan TUHAN jika pada saat penghakiman nanti, Tuhan Yesus mengatakan kepada kita suatu perkataan pedas di telinga:


Mat 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"


Sekarang ini, apa yang dipahami oleh mayoritas umat Kristen adalah TUHAN itu KASIH, ya, memang jelas di Alkitab mengatakan bahwa Allah adalah KASIH. Tapi Allah juga memiliki KEBENARAN. KEBENARAN itulah yang menjadi bagian kita untuk melakukannya. Hal ini yang tidak mampu dicerna oleh banyak orang Kristen.

Kita bisa terus menuntut kasih Allah jikalau kita tidak melakukan kebenaran. Setiap perjanjian selalu melibatkan dua pihak. Mana ada di dalam kehidupan ini perjanjian dilakukan hanya oleh satu pihak? Itu tidak sah !


Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Efesus 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.


Memang benar, ketika kita baru memulai pertobatan, semua dosa kita diampuni. Itupun harus ada satu respon hati yang mau bertobat di dalam hati kita untuk mengakui segala dosa kita sehingga dosa-dosa kita diampuni.Kalau kita tidak mau mengakui dosa-dosa kita, dosa kita pun TUHAN tidak akan ampuni. Sekali lagi, ada dua pihak yang sepakat.

Bagian kita mengakui dosa kita, bagian TUHAN adalah mengampuni kita.



1 Yoh 1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
1 Yoh 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
1 Yoh :10 Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.


Lalu setelah pertobatan, adalah tanggung jawab kita untuk tidak melakukan dosa lagi. Ingat apa yang dikatakan oleh TUHAN Yesus kepada perempuan berzinah?Ungkapan paling terkenal yang sering dan harus kita dengarkan "Jangan melakukan dosa lagi". (Yoh 8:3-11)

Dosa berzinah menurut Taurat adalah fatwa mati, tapi TUHAN YESUS berkuasa mengampuni. Dan tugas dari perempuan itu adalah bertobat dan tidak melakukan dosa lagi.Jadi, apakah kita masih punya pikiran untuk terus hidup dalam dosa? Sekali-kali jangan !


Roma 6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
Roma 6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?


Memang kita masih hidup di dunia ini, godaan, masalah, tantangan, rintangan atau apapun namanya masih terbentang jelas menunggu kita.
Untuk itulah kita harus bergantung terus kepada Dia. Dengan membaca Firman TUHAN, berdoa, meminta penyertaan Roh Kudus yang akan senantiasa menguatkan kita, memberikan penghiburan kepada kita dan mendewasakan kita,
niscaya, kita bisa melewati semua itu. Asalkan kita tidak dengan SENGAJA UNTUK BERBUAT DOSA !


Ibrani 6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
Ibrani 6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.


Sebab juga jelas dikatakan teks Alkitab :


Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan. (2 Tim 2:19)


Marilah kita renungkan sejenak mengenai KASIH DAN KEBENARAN ALLAH. Jika memang kamu masih berpendapat bahwa Allah akan terus mengampuni kita walaupun kita terus menerus melakukan dosa,
apa yang akan orang-orang non Kristen pikirkan mengenai Allah kita? Mereka berpikir bahwa Allah kita tidak ADIL, tidak BENAR, bahkan ekstrimnya tidak ADA!
Hati-hati saudara. Allah Bapa kita tidak bisa dipermainkan, Dia tidak bisa dicobai dan sebagai anak, apalagi sebagai anak, jangan mencobai. Yang mencobai Allah TUHAN kita hanyalah IBLIS!

Jangan mengambil ayat-ayat di Firman TUHAN sepenggal-penggal untuk membenarkan KEDAGINGAN KITA. Sengaja menyalahgunakan FIRMAN TUHAN apalagi diajarkan kepada orang lain adalah DOSA BESAR.
Iblis pun telah sengaja mengutip FIRMAN TUHAN untuk MENCOBAI TUHAN YESUS di padang gurun. Jika memang kita pernah melakukannya, mari kita mohon ampun atas kekeliruan kita.


Mat 4:6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."


Jikalau kita masih berkeras dengan kehidupan dosa dan setuju akan dosa yang dilakukan, adalah dekat kesudahan kalau RANTING YANG TIDAK BERBUAH DIBAKAR KE DALAM PERAPIAN. (Yoh 15:7)
Saudara-saudaraku, mari kita hidup sesuai dan berpadanan dengan Alkitab sehingga bisa memberikan pertanggungjawaban saat kita dituntut untuk memberikan pertanggungjawaban.
Pesan rasul Petrus kepada orang Yahudi di perantauan adalah supaya terus menerus menjaga hidup mereka supaya tidak ada celah bagi orang-orang yang ingin menjatuhkan dengan jalan menfitnah mereka
tidak menemukannya. Bahkan membawa orang-orang kafir menerima Kristus melalui perbuatan mereka.
Jadilah kesaksian hidup yang terbuka dan bisa dibaca oleh orang-orang non Kristen, jangan serupa dunia, tapi justru mempengaruhi dunia melalui perbuatan kita sehingga mereka bisa memuliakan Bapa di sorga melalui perbuatan kita.

Mari bawa orang-orang kepada TUHAN YESUS melalui tingkah laku kita, bukan hanya ucapan.
Ingat, TUHAN mengasihi seluruh umat manusia, Dia ingin mengumpulkan sebanyak-banyaknya orang diselamatkan dan memenuhi kerajaan Sorga.
Dia mengasihi anakNya, Dia juga menginginkan orang-orang dari segala suku, kaum, bahasa diselamatkan, dan Dia juga menuntut kebenaran di hidup kita.
Genapilah rancangan TUHAN melalui kehidupan kita yang benar sebagai imamat rajani TUHAN.


Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
(Markus 12:30-31)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah Dibaptis 2x ? (Roma 6:3-5)

Doktrin : Baptisan Pertanyaan apakah boleh seorang kristen dibaptis 2x (dua kali) itu hampir sama dengan apakah seorang pengikut Kristus boleh merokok atau tidak? Sama-sama tidak dijelaskan eksplisit dan terang2an, tetapi kita tahu bahwa Tuhan menjanjikan bahwa tidak ada satupun perkara yang tidak TUHAN nyatakan (Lukas 12:2), apalagi orang yang sungguh hati mencari dia. Untuk itulah, hikmat dibutuhkan untuk mencari tahu jawaban masalah ini. Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan boleh atau tidaknya dibaptis 2x, kita harus terlebih dahulu untuk benar-benar mengerti makna baptisan. Jika anda pada saat ini saja belum memahami arti dan makna baptisan, maka terlebih dahulu anda harus mengerti tentang baptisan itu sendiri, terlebih lagi pentingnya baptisan bagi orang Kristen. Bagi setiap orang Kristen sesuai dengan Alkitab, saat dibaptis, bukan persoalan ritual belaka yang dikedepankan. Bukan juga hanya pada tatanan meminta hati nurani yang suci (1 Petrus 3:21), tetapi terlebih penting da...

Ditampar Pipi Kanan, Berikan Pipi Kiri (Matius 5:39)

Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Matius 5:38-39) Salah satu ayat paling terkenal yang sering dikutip di Alkitab adalah ayat mengenai "ditampar pipi kanan, berikan pipi kiri". Sewaktu saya belum kenal Kristus, bagi saya, ayat ini merupakan sebuah tindakan bodoh, lemah dan tidak logis. Bagaimana tidak? Seorang manusia pada dasarnya sebagai manusia mempunyai naluri untuk membalas kejahatan, mereka menginginkan keadilan. Apalagi kalau memang dirinya tidak bersalah, dia harus membela haknya. Melepaskan orang yang melakukan kezaliman terhadap kita saja itu adalah sesuatu kekonyolan, apalagi MENAWARKAN dengan SUKARELA hak kita yang lain, itu suatu kemustahilan ! Mari kita periksa hati kita saudara-saudara ! Kita menuntut keadilan atas hak kita dengan dasar apa? Seringkali kita mengi...

Perumpamaan Mendirikan Menara (Lukas 14:28-30)

Saudara-saudara, percaya TUHAN YESUS saja tidak cukup, tapi mengikuti TUHAN YESUS adalah keharusan. Membaca di Injil Lukas 14:25 sampai selesai kita akan mengerti tentang kebenaran ini. Di kisah itu diceritakan ketika TUHAN YESUS melihat bahwa berduyun-duyun orang mengikuti Dia (Lukas 14:25), maka saatnyalah TUHAN YESUS menyelidiki motivasi hati mereka mengikuti Dia. Beliau tidak mau lagi ada orang-orang yang mengikuti Dia dengan motivasi ingin melihat mukjizatNya saja, atau bahkan hanya menikmati roti yang pernah Dia berikan kepada 5000 ribu di perjalanan hidupNya sebelumnya. Sudah saatnyalah Dia memberikan garis jelas bagaimana seharusnya mengikuti Dia. Begitu juga halnya yang Ia ingin tantang kepada murid-muridNya yang telah sekian lama mengikuti Dia. Dengan 2 perumpamaan yang tidak asing di mata orang Yahudi Dia memberikan gambaran sebagaimana orang-orang tersebut merespon panggilanNya. Dia tidak ingin meninabobokkan orang-orang banyak karena Dia sadar bahwa waktuNya di muka bumi ...