Langsung ke konten utama

"Melayani TUHAN Dengan Harta"

Jika anda bertanya kepada banyak orang "Kristen" kenapa tidak melayani TUHAN, mereka sebagian besar akan menjawab "Tunggu kalau saya sudah punya harta, saya akan melayani TUHAN pada saat itu". Di antara jutaan orang tersebut, mungkin itu adalah anda. Yang pasti itu adalah saya waktu masih hidup di dalam kedagingan.
Sebenarnya persepsi seperti itu ("MELAYANI TUHAN DENGAN UANG") juga harus menjadi teguran buat hamba-hamba TUHAN yang saat ini di dalam isi khotbahnya lebih mirip pengemis daripada wakil TUHAN. Pokok persepuluhan yang dikhotbahkan para pendeta yang selalu menjadi topik paling utama itulah yang membuat banyak menyangka bahwa melayani TUHAN hanya melulu berdasarkan harta.

Apapun alasan dan dalih orang Kristen melayani TUHAN jika sudah kaya akan menimbulkan pertanyaan kepada diri mereka sendiri "apakah waktu itu punya kamu?".
Atau "apakah kamu berani jamin kamu akan kaya?". Atau mungkin akan bertanya "apakah AKU kekurangan uang sehingga harus kamu yang memberikan harta kepada saya?"
"Berapa banyak harta yang kamu punyai sehingga bisa menolong ratusan juta orang miskin di muka bumi ini?"

Manusia adalah mahkluk yang tidak bisa dipercaya. Alkitab sendiri menyatakan "tidak ada manusia yang bisa dipercaya, satupun tidak". Proses dari kemiskinan menuju kekayaan pun begitu panjang. Di sana banyak sekali godaan "bagaimana mendapatkan harta","apakah pribadi tersebut masih ingat nazarnya","apakah kalau sudah kaya dan terikat dengan uang, masihkah punya hati untuk memberi".
Tomorrow is still mystery bagi orang-orang tersebut.

Di dunia ini terdapat banyak sekali orang yang hidup dalam kemiskinan. Dari sejak awal peradaban manusia sampai sekarang, orang-orang miskin tidak ada habisnya.
TUHAN Yesus sendiri mengatakan "orang miskin selalu ada di dekatmu" (Markus 14:7) kepada Yudas saat memprotes tindakan Maria Magdalena ketika memberikan minyak narwastu sebagai minyak yang mengurapi tubuh Yesus di Betania.

Yesus memanggil murid-muridNya bukan dengan spesifikasi berapa harta yang mereka punya. Justru ketika mempunyai harta, di saat itu juga mereka melepaskan dan mengikuti Yesus. Matius alias Lewi yang mempunyai harta dari hasil cukai, Petrus saat tangkapan ikan yang banyak, Paulus saat mempunyai kedudukan dan kuasa. Belum lagi Zakeus yang bertobat dan membayar kembali lebih dari setengah hartanya kepada korban-korban yang pernah dicuranginya. Mereka semua adalah orang yang justru meninggalkan harta dan kekayaan saat mereka dipanggil.

Tetapi ada orang kaya yang tidak dapat mengikuti Yesus karena tidak dapat melepaskan hartanya.
Matius 19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."

Jika anda dan saya mempunyai hati untuk layani TUHAN dengan HARTA, layanilah TUHAN saat anda masih MISKIN, disitu letak KEKAYAANMU. Contohi janda miskin (Markus 12:43)
Jika motivasimu benar pada saat masih miskin, maka ketika anda sudah punya kesempatan untuk memegang harta, anda tidak akan seperti YUDAS. Saat ini banyak sekali Yudas-Yudas yang melayani TUHAN di mimbar-mimbar TUHAN. Mereka mencuri harta jemaat dengan memperalat Firman TUHAN. Mungkin mereka adalah salah satu dari orang yang dulu pernah mengatakan "Tunggu kalau saya sudah punya harta, saya akan melayani TUHAN pada saat itu".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah Dibaptis 2x ? (Roma 6:3-5)

Doktrin : Baptisan Pertanyaan apakah boleh seorang kristen dibaptis 2x (dua kali) itu hampir sama dengan apakah seorang pengikut Kristus boleh merokok atau tidak? Sama-sama tidak dijelaskan eksplisit dan terang2an, tetapi kita tahu bahwa Tuhan menjanjikan bahwa tidak ada satupun perkara yang tidak TUHAN nyatakan (Lukas 12:2), apalagi orang yang sungguh hati mencari dia. Untuk itulah, hikmat dibutuhkan untuk mencari tahu jawaban masalah ini. Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan boleh atau tidaknya dibaptis 2x, kita harus terlebih dahulu untuk benar-benar mengerti makna baptisan. Jika anda pada saat ini saja belum memahami arti dan makna baptisan, maka terlebih dahulu anda harus mengerti tentang baptisan itu sendiri, terlebih lagi pentingnya baptisan bagi orang Kristen. Bagi setiap orang Kristen sesuai dengan Alkitab, saat dibaptis, bukan persoalan ritual belaka yang dikedepankan. Bukan juga hanya pada tatanan meminta hati nurani yang suci (1 Petrus 3:21), tetapi terlebih penting da...

Ditampar Pipi Kanan, Berikan Pipi Kiri (Matius 5:39)

Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Matius 5:38-39) Salah satu ayat paling terkenal yang sering dikutip di Alkitab adalah ayat mengenai "ditampar pipi kanan, berikan pipi kiri". Sewaktu saya belum kenal Kristus, bagi saya, ayat ini merupakan sebuah tindakan bodoh, lemah dan tidak logis. Bagaimana tidak? Seorang manusia pada dasarnya sebagai manusia mempunyai naluri untuk membalas kejahatan, mereka menginginkan keadilan. Apalagi kalau memang dirinya tidak bersalah, dia harus membela haknya. Melepaskan orang yang melakukan kezaliman terhadap kita saja itu adalah sesuatu kekonyolan, apalagi MENAWARKAN dengan SUKARELA hak kita yang lain, itu suatu kemustahilan ! Mari kita periksa hati kita saudara-saudara ! Kita menuntut keadilan atas hak kita dengan dasar apa? Seringkali kita mengi...

Perumpamaan Mendirikan Menara (Lukas 14:28-30)

Saudara-saudara, percaya TUHAN YESUS saja tidak cukup, tapi mengikuti TUHAN YESUS adalah keharusan. Membaca di Injil Lukas 14:25 sampai selesai kita akan mengerti tentang kebenaran ini. Di kisah itu diceritakan ketika TUHAN YESUS melihat bahwa berduyun-duyun orang mengikuti Dia (Lukas 14:25), maka saatnyalah TUHAN YESUS menyelidiki motivasi hati mereka mengikuti Dia. Beliau tidak mau lagi ada orang-orang yang mengikuti Dia dengan motivasi ingin melihat mukjizatNya saja, atau bahkan hanya menikmati roti yang pernah Dia berikan kepada 5000 ribu di perjalanan hidupNya sebelumnya. Sudah saatnyalah Dia memberikan garis jelas bagaimana seharusnya mengikuti Dia. Begitu juga halnya yang Ia ingin tantang kepada murid-muridNya yang telah sekian lama mengikuti Dia. Dengan 2 perumpamaan yang tidak asing di mata orang Yahudi Dia memberikan gambaran sebagaimana orang-orang tersebut merespon panggilanNya. Dia tidak ingin meninabobokkan orang-orang banyak karena Dia sadar bahwa waktuNya di muka bumi ...