Langsung ke konten utama

Kecil, Kritis, Terhitung, Ternilai, Serius di Mata Yesus (Mat 25:31-46)

PELAYANAN SESUNGGUHNYA


Mat 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
Mat 25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.


Saudara-saudara pembaca yang seiman dengan saya, kita jangan mempunyai pola pikir yang salah di dalam hal melayani TUHAN. Janganlah terjadi polarisasi pemikiran di dalam diri kita yang jika kita adalah orang Kristen, berarti ruang lingkup pelayanan kita adalah di dalam bangunan fisik gereja semata. Memang, gereja adalah tempat yang seharusnya aman untuk melatih karunia-karunia yang diberikan TUHAN. Kita juga bisa menempa karakter-karakter yang baik, dan seharusnya begitu.
Di gereja, orang-orang percaya bisa belajar bermain musik, belajar nyanyi, belajar mengajar Firman TUHAN dan setelah cukup dewasa, maka orang-orang percaya bisa dipercayakan pelayanan menurut karunia yang mereka miliki yang diberikan oleh TUHAN.
Di gereja orang Kristen bisa bersekutu bersama-sama dengan orang-orang percaya lain. Di sana pula kita bisa bertemu dengan orang-orang yang belum percaya yang coba gereja jangkau. Singkat kata, gereja haruslah menjadi tempat aman dan menjadi jawaban bagi banyak orang, bahkan bagi dunia.

Pelayanan-pelayanan yang berkaitan dengan musik, vokal, khotbah, audio, proyektor, ushering memang "menyenangkan". Apalagi kalau dikatakan bahwa yang kita layani sebenarnya adalah kepada TUHAN ALLAH. Sungguh adalah terhormat dan merasa sangat bangga bukan? Tetapi bagaimana jika sudah menyentuh kepada pelayanan-pelayanan di luar gereja ?

Di sinilah, menurut Alkitab bahwa akan tahu mana yang DOMBA dan mana yang KAMBING. Jelas di (Injil Matius 25:31-46) Tuhan Yesus memberikan peringatan secara jelas tentang kedatangan diriNya yang kedua kali untuk menghakimi, tetapi di perikop ini bukan mengenai penghakiman terhadap dunia, tetapi justru penghakiman untuk orang-orang Kristen. Jika ingin membawa mengenai penghakiman terhadap dunia, maka kamu bisa mencarinya di kitab Wahyu.

Yesus melalui pengajaran pribadi kepada murid-muridNya mulai dari pasal 24-25 selalu berbicara mengenai "peringatan-peringatan untuk kalangan dalam".
Kita bisa lebih spesifik membaca mengenai :

-"Perumpamaan hamba yang setia dan jahat"
-"Gadis-gadis bijaksana dan gadis-gadis bodoh"
-"Pengurus-pengurus talenta"

Semua itu berbicara mengenai nubuatan dan peringatan kepada orang Kristen bahwa terdapat 2 JENIS ORANG KRISTEN. Kita adalah "HAMBA", kita juga adalah "GADIS", kita juga adalah "PENGURUS TALENTA"-nya TUHAN. Jika kita tidak setia dan bertanggungjawab, kita akan mendapatkan ganjaran.

Tetapi ending daripada semua perumpamaan itu semua adalah mengenai "PENGHAKIMAN TERAKHIR", dan di sinilah Tuhan Yesus berterus terang mengenai siapa sebenarnya DOMBA dan siapa sebenarnya KAMBING.
Penilaian yang diberikan oleh Tuhan Yesus yang datang dengan otoritas sebagai RAJA itu sebenarnya cukup sederhana.

Dia tidak menilai sudah berapa lama kita melayani di gereja. Dia juga tidak menilai dari berapa orang yang sudah kita bawa jadi orang Kristen. Dia pun tidak menilai jabatan kita di gereja. Tetapi Dia menilai dari pelayanan-pelayanan kecil. Pelayanan-pelayanan yang bahkan dilakukan terhadap orang-orang kecil dan hina.

Pelayanan-pelayanan yang kecil dan hina yang seperti di Matius 25:35-36 inilah yang sering luput dari pandangan orang Kristen.
Tetapi justru pelayanan-pelayanan inilah yang diperhitungkan oleh TUHAN. Lalu anda tanya mengapa demikian?

Jawabannya adalah karena pelayanan tersebut menyangkut HIDUP MATI SESEORANG.

LAPAR, HAUS, ORANG ASING, TELANJANG, SAKIT, PENJARA adalah masalah yang kritis di dalam hidup seseorang. Jika kita tidak cepat menolong orang-orang yang berurusan dengan hal-hal tersebut, mungkin kesempatan menolong mereka tidak datang dua kali.
Bagaimana seandainya kita melewatkan pertolongan terhadap orang-orang seperti ini dan mereka ternyata meninggal setelah itu sebelum menerima Yesus sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT ? Di sinilah KEADILAN DARI TUHAN akan MENGHAKIMI KITA.

Pertolongan-pertolongan terhadap orang hina memang susah-susah gampang. Secara dompet kita mungkin gampang, tetapi secara hati sangat mungkin kita merasa jijik, risih, dll.
Di sinilah HATI kita diuji. Alkitab jelas mengatakan bahwa , TUHAN akan menghakimi APA YANG PALING TERSEMBUNYI DI HATI MANUSIA.


Rom 2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.


Kita pastilah ingat melalui cerita Lazarus bukan ? Orang kaya tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan bantuan kepada Lazarus, berkali-kali Lazarus datang, tetapi tidak pernah ditolong.
Kita sebagai orang Kristen diberikan kepekaan orang TUHAN, kita tidak semesti melakukan apa yang seperti orang kaya di cerita Lazarus terus lakukan.

Jika HATI kita bisa tergerak untuk melakukan perkara-perkara yang berhubungan dengan orang-orang hina semacam ini, bagaimana kita bisa dipercayakan dengan perkara-perkara yang lebih besar? Itu adalah kemustahilan belaka.
Saudara-saudara, jika dicermati, TUHAN YESUS sebenarnya juga tidak mau "menyusahkan" kita terlalu lama dengan "orang-orang hina" di dalam ayat-ayat tersebut.
Pertolongan-pertolongan terhadap kasus-kasus tersebut jika dicermati adalah bersifat sementara, jadi, jangan takut !

Membantu orang lapar anda bisa berikan sekotak makanan, membantu orang haus, anda bisa berikan sebotol air mineral, memberikan tumpangan kepada orang asing, anda bisa sediakan sepotongan kasur.
Memberikan pakaian kepada orang telanjang, anda bisa berikan sepotong pakaian, menolong orang sakit, anda bisa belikan obat atau paling mahal anda bisa bawa ke rumah sakit.
Menjenguk orang di penjara, tidak akan memakan 1 harian. Tetapi sekali lagi, permasalahan ini menyangkut KEPEKAAN HATI dan Kepekaan hati setiap orang Kristen haruslah berbanding lurus dengan BELAS KASIHAN ILAHI TUHAN YESUS.
Entah kehilangan kepekaan sehingga KAMBING-KAMBING di perumpamaan ini bertanya kepada RAJA:


bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?


Orang-orang Kristen harus belajar dari ORANG SAMARIA YANG BAIK. Kelamaan melayani di gereja bisa membuat orang Kristen menjadi "IMAM" dan "ORANG LEWI" (Lukas 10:29-37) Selalu hanya berhubungan dengan hal-hal yang baik dan menyenangkan bisa menumpulkan belas kasihan. Untuk itulah saudara-saudara, pelayanan kita tidak terbatasi oleh TEMBOK GEREJA semata, tetapi lebih daripada itu, justru di LUAR GEREJAlah, lebih banyak orang memerlukan kita.

Kalau boleh saya simpulkan dari perikop ini, SANG RAJA ingin MEMBERIKAN WARNING:

"JIKA KAMU TIDAK BERIKAN ORANG LAIN KESEMPATAN KEDUA UNTUK HIDUP, AKU PUN TIDAK AKAN BERIKAN KAMU KESEMPATAN HIDUP KEKAL".


Mat 25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
Mat 25:32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
Mat 25:33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Mat 25:34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Mat 25:35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
Mat 25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Mat 25:37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
Mat 25:38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
Mat 25:39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Mat 25:40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Mat 25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Mat 25:42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
Mat 25:43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
Mat 25:44 Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
Mat 25:45 Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
Mat 25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."



Poin-poin penting:

- Pelayanan sesungguhnya bukanlah di gereja, tetapi di masyarakat kecil
- Pertolongan kecil mungkin saja menentukan hidup matinya seseorang (orang lain dan kita sendiri)
- Perolongan sesaat dan sekecil apa pun mungkin mengubah nasib seseorang dalam jangka panjang
- Pertolongan sekecil apapun tetap diperhitungkan besar.
- Pertolongan-pertolongan ini memerlukan hati yang besar karena berhubungan dengan orang-orang yang hina
- Pertolongan besar dibangun dari kebiasaan memberikan pertolongan-pertolongan kecil
- Berhadapan dengan orang hina akan menunjukkan siapa diri kita sesungguhnya
- Ujian kelihatannya kecil tetapi sesungguhnya bernilai besar (di mata TUHAN).
- Tuhan Yesus adalah Raja yang adil, Dia memberikan keadilan kepada orang yang dianggap hina
- Jika kita tidak memberikan kesempatan kedua kepada orang untuk hidup, Yesus ketika datang sebagai RAJA tidak akan lagi berikan kesempatan kedua untuk bertobat.


SEMOGA BERMANFAAT !
GBU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah Dibaptis 2x ? (Roma 6:3-5)

Doktrin : Baptisan Pertanyaan apakah boleh seorang kristen dibaptis 2x (dua kali) itu hampir sama dengan apakah seorang pengikut Kristus boleh merokok atau tidak? Sama-sama tidak dijelaskan eksplisit dan terang2an, tetapi kita tahu bahwa Tuhan menjanjikan bahwa tidak ada satupun perkara yang tidak TUHAN nyatakan (Lukas 12:2), apalagi orang yang sungguh hati mencari dia. Untuk itulah, hikmat dibutuhkan untuk mencari tahu jawaban masalah ini. Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan boleh atau tidaknya dibaptis 2x, kita harus terlebih dahulu untuk benar-benar mengerti makna baptisan. Jika anda pada saat ini saja belum memahami arti dan makna baptisan, maka terlebih dahulu anda harus mengerti tentang baptisan itu sendiri, terlebih lagi pentingnya baptisan bagi orang Kristen. Bagi setiap orang Kristen sesuai dengan Alkitab, saat dibaptis, bukan persoalan ritual belaka yang dikedepankan. Bukan juga hanya pada tatanan meminta hati nurani yang suci (1 Petrus 3:21), tetapi terlebih penting da...

Ditampar Pipi Kanan, Berikan Pipi Kiri (Matius 5:39)

Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Matius 5:38-39) Salah satu ayat paling terkenal yang sering dikutip di Alkitab adalah ayat mengenai "ditampar pipi kanan, berikan pipi kiri". Sewaktu saya belum kenal Kristus, bagi saya, ayat ini merupakan sebuah tindakan bodoh, lemah dan tidak logis. Bagaimana tidak? Seorang manusia pada dasarnya sebagai manusia mempunyai naluri untuk membalas kejahatan, mereka menginginkan keadilan. Apalagi kalau memang dirinya tidak bersalah, dia harus membela haknya. Melepaskan orang yang melakukan kezaliman terhadap kita saja itu adalah sesuatu kekonyolan, apalagi MENAWARKAN dengan SUKARELA hak kita yang lain, itu suatu kemustahilan ! Mari kita periksa hati kita saudara-saudara ! Kita menuntut keadilan atas hak kita dengan dasar apa? Seringkali kita mengi...

Perumpamaan Mendirikan Menara (Lukas 14:28-30)

Saudara-saudara, percaya TUHAN YESUS saja tidak cukup, tapi mengikuti TUHAN YESUS adalah keharusan. Membaca di Injil Lukas 14:25 sampai selesai kita akan mengerti tentang kebenaran ini. Di kisah itu diceritakan ketika TUHAN YESUS melihat bahwa berduyun-duyun orang mengikuti Dia (Lukas 14:25), maka saatnyalah TUHAN YESUS menyelidiki motivasi hati mereka mengikuti Dia. Beliau tidak mau lagi ada orang-orang yang mengikuti Dia dengan motivasi ingin melihat mukjizatNya saja, atau bahkan hanya menikmati roti yang pernah Dia berikan kepada 5000 ribu di perjalanan hidupNya sebelumnya. Sudah saatnyalah Dia memberikan garis jelas bagaimana seharusnya mengikuti Dia. Begitu juga halnya yang Ia ingin tantang kepada murid-muridNya yang telah sekian lama mengikuti Dia. Dengan 2 perumpamaan yang tidak asing di mata orang Yahudi Dia memberikan gambaran sebagaimana orang-orang tersebut merespon panggilanNya. Dia tidak ingin meninabobokkan orang-orang banyak karena Dia sadar bahwa waktuNya di muka bumi ...