Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Wanita Iran Yang Mencoba Bunuh Diri Akhirnya Mengurungkan Niatnya. Apa Yang Terjadi?

Padina adalah salah seorang wanita muslim Iran yang tumbuh dengan kehidupan rohani yang taat sebagaimana layaknya seorang muslimah. Sejak kecil hidupnya sudah diindoktrinasi kebencian terhadap orang Kristen. Ketika ada eksekusi terhadap orang Kristen, dirinya merasa gembira. Seiring kehidupan berjalan, dirinya merasa hambar dengan berbagai persoalan hidupnya dan keluarganya. Ibunya yang menderita sakit parah harus menjalani pengobatan dan memerlukan dana yang sangat mahal.

Dunia Belajar Mengampuni ISIS Melalui Myriam

Mat 18:3   lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Mat 18:4  Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Essam Nagy seorang jurnalis dari TV nasional Mesir SAT7 ketika berkunjung ke kamp pengungsi di Utara Irak korban serangan ISIS dipertemukan oleh TUHAN dengan seorang gadis kecil. Di kamp pengungsi yang berisi bocah-bocah kecil Irak dan keluarga mereka yang kehilangan kerabat dan tempat tinggal, Essam mendapatkan kesempatan mewancarai belasan gadis kecil yang kebanyakan berasal dari daerah Qaraqush, Irak.

Sisi Lain Dari Peristiwa Pengorbanan Abraham di Gunung Moria

Søren Kierkegaard seorang filsuf Kristen asal Denmark menafsirkan kitab Kejadiaan untuk peristiwa penyembelihan terhadap Ishak. Dia menggambarkan saat itu, Abraham bukan hanya beriman kuat terhadap Tuhan Allah untuk mengorbankan anaknya. Tapi di sisi lain, dirinya harus memutar otak untuk menjelaskan kepada Ishak untuk apa dan mengapa harus dia dikorbankan. Abraham tidak mau Ishak sakit hati terhadap Tuhan Allah karena dianggap kejam. Untuk itu, Abraham ditafsirkan melakukan kekerasan fisik ke Ishak. Beliau mengancam,menendang, menampar sekeras mungkin untuk menyakinkan Ishak bahwa inisiatif untuk mengorbankan dirinya adalah murni dari keinginannya sendiri, tidak ada kaitannya dengan Tuhan Allah. Abraham terpaksa berbohong, berlaku keras untuk membela Tuhan Allah di depan Ishak. Itulah pandangan Søren Kierkegaard tentang dilema yang dialami Abraham di gunung Moria. Itu masih sebagian loh. Belum lagi bagaimana Abraham harus menghadapi pertanyaan Sarah ke mana mereka hendak pergi. ...

Mengupas Alkitab Perjanjian Baru - Surat Roma 3

Roma 3:1-2 -> Kelebihan Yahudi dan sunat : Mereka dipercayakan pemberitaan Firman Tuhan. Tetapi kelebihan Yahudi juga justru menjadi kelemahan mereka oleh karena ketidakmampuan mereka untuk melakukan tuntutan hukum Taurat. Bahasa awamnya: Mereka tidak amanah. Ketika mereka tidak bisa menjalankan seluruh hukum Taurat, mereka sudah dibisa dikategorikan TIDAK SETIA. Roma 3:3-4 -> Ketidaksetiaan Yahudi (dalam hal ini di dalam melakukan SELURUH hukum Taurat) TIDAK membatalkan kesetiaan TUHAN. KESETIAAN ALLAH adalah MUTLAK, diadu seperti apapun juga DIA tetap SETIA. Sebaliknya MANUSIA adalah TIDAK SETIA, mau diadu apapun juga MANUSIA TIDAK BISA DIPERCAYA (sekali lagi dalam hal melakukan SELURUH HUKUM TAURAT). Di ayat-ayat di atas, secara tersirat Rasul Paulus menyentil orang Yahudi yang membanggakan sunat dan hukum Taurat. Fakta sesungguhnya, orang Yahudi yang punya hukum Taurat tidak mampu melakukan tuntunan hukum Taurat. (ITULAH SEBABNYA MEREKA DIKATAKAN TIDAK SETIA) Roma...