Langsung ke konten utama

Mehdi Dibaj


Pendeta Mehdi Dibaj dari Iran telah dipanggil menghadapi pengadilan. Di pengadilan itu, dia diberikan kesempatan untuk membela dirinya dan menjelaskan mengapa dia telah berpindah dari agama lain menjadi pemeluk agama Kristian. Semua mata tertuju kepadanya ketika dia memberikan jawabannya.

Adapun jawabannya sebagai berikut : “Orang memilih agama, tetapi seorang Kristian dipilih oleh Saidina Isa Alaihisalam. Menjadi seorang Kristian berarti menjadi milik Al-Masih. Baginda memintaku untuk meninggalkan kehidupan lamaku dan mengikut-Nya dengan taat-setia. Sekalipun itu berarti saya harus dibenci oleh dunia dan juga tubuh saya harus binasa. Saya tahu pasti bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa beserta dengan saya.

“Saya berada di dalam tangan Tuhan. Selama 45 tahun saya berjalan di dalam mukjizat Tuhan dan kasih karunia-Nya telah melindungi saya. Tuhan Daniel, yang melindungi Daniel dan teman-temannya juga akan menyertai saya selama di penjara. Tuhan akan menyatakan kebaikan dan kasih-Nya melalui siksaan yang akan saya alami.

“Dari semua nabi-nabi yang ada, hanya Rabboni Isa yang bangkit dari antara orang mati dan Dia tetap tinggal di dalam hati kita, lewati Rohul Kudus Baginda. Saya menyerahkan hidup saya ke dalam tangan-Nya. Bagi saya, hidup itu adalah sebuah kesempatan untuk melayani Tuhan dan kematian itu suatu kesempatan yang berharga untuk berkumpul kembali bersama dengan Baginda.”

Mehdi Dibaj dan keluarganya percaya kepada Saidina Rabboni Isa Al-Masih dan telah menjadi orang Kristian. Dia menterjemahkan buku-buku rohani dan siaran radio rohani ke dalam bahasa Parsi, yang banyak digunakan oleh orang Iran. Dia ditangkap pada tahun 1985 dan dituduh mengingkari agama yang pertama kali dianutinya. Dia dijatuhi hukuman mati atas ‘pelanggaran’ tersebut.

Di Iran, umat Kristiani yang baru bertobat biasanya mengalami tekanan yang keras ditangan orang Muslim. Beberapa di antara mereka bahkan mengalami penganiayaan, penyiksaan dan pembantaian. Dia sendiri telah dimasukkan ke dalam sebuah lubang selama dua tahun di mana dia tidak dapat menjulurkan kakinya. Seringkali dia mengalami kram di sebahagian tubuhnya. Ketika dia dipenjara, istrinya dipaksa untuk menikah dengan seorang pemeluk ‘agama lain.’

Ketika Dibaj menolak dengan tegas untuk menyangkali imannya, dia dijatuhi hukuman mati. Satu bulan kemudian dia dibebaskan karena adanya tekanan dari pihak Internasional. Beberapa saat setelah dibebaskan, dia ditemukan meninggal dunia dalam taman. Insiden ini diyakini dilakukan oleh pemimpin ‘agama lain’ yang tidak senang terhadap Saudara Mehdi Dibaj.

Ketika Mehdi Dibaj dipenjarakan, keempat anaknya dipelihara oleh seorang pendeta yang bernama Mohammed Ravanbakhsh. Dua tahun setelah kematian Dibaj, Ravanbakhsh juga menjadi martir (syahid). Dia telah digantung di sebuah pohon di hutan dekat Ghaem-Shahr. Walaupun kehilangan ayahnya, keempat anak tersebut tetap percaya kepada Saidina Rabboni Isa.

Bukan kamu yang memilih Aku, Tetapi Akulah yang memilih kamu. (Yohanes 15:16)
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, Sekarang kuanggap rugi karena Al-Masih. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Al-Masih Isa, Junjunganku, lebih mulia daripada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampa, Supaya aku memperoleh Baginda. (Filipi 1:7 – 8)

Sumber : http://www.answering-islam.org/Bahasa/Kesaksian/Mehdi_Dibaj.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah Dibaptis 2x ? (Roma 6:3-5)

Doktrin : Baptisan Pertanyaan apakah boleh seorang kristen dibaptis 2x (dua kali) itu hampir sama dengan apakah seorang pengikut Kristus boleh merokok atau tidak? Sama-sama tidak dijelaskan eksplisit dan terang2an, tetapi kita tahu bahwa Tuhan menjanjikan bahwa tidak ada satupun perkara yang tidak TUHAN nyatakan (Lukas 12:2), apalagi orang yang sungguh hati mencari dia. Untuk itulah, hikmat dibutuhkan untuk mencari tahu jawaban masalah ini. Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan boleh atau tidaknya dibaptis 2x, kita harus terlebih dahulu untuk benar-benar mengerti makna baptisan. Jika anda pada saat ini saja belum memahami arti dan makna baptisan, maka terlebih dahulu anda harus mengerti tentang baptisan itu sendiri, terlebih lagi pentingnya baptisan bagi orang Kristen. Bagi setiap orang Kristen sesuai dengan Alkitab, saat dibaptis, bukan persoalan ritual belaka yang dikedepankan. Bukan juga hanya pada tatanan meminta hati nurani yang suci (1 Petrus 3:21), tetapi terlebih penting da...

Ditampar Pipi Kanan, Berikan Pipi Kiri (Matius 5:39)

Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (Matius 5:38-39) Salah satu ayat paling terkenal yang sering dikutip di Alkitab adalah ayat mengenai "ditampar pipi kanan, berikan pipi kiri". Sewaktu saya belum kenal Kristus, bagi saya, ayat ini merupakan sebuah tindakan bodoh, lemah dan tidak logis. Bagaimana tidak? Seorang manusia pada dasarnya sebagai manusia mempunyai naluri untuk membalas kejahatan, mereka menginginkan keadilan. Apalagi kalau memang dirinya tidak bersalah, dia harus membela haknya. Melepaskan orang yang melakukan kezaliman terhadap kita saja itu adalah sesuatu kekonyolan, apalagi MENAWARKAN dengan SUKARELA hak kita yang lain, itu suatu kemustahilan ! Mari kita periksa hati kita saudara-saudara ! Kita menuntut keadilan atas hak kita dengan dasar apa? Seringkali kita mengi...

Perumpamaan Mendirikan Menara (Lukas 14:28-30)

Saudara-saudara, percaya TUHAN YESUS saja tidak cukup, tapi mengikuti TUHAN YESUS adalah keharusan. Membaca di Injil Lukas 14:25 sampai selesai kita akan mengerti tentang kebenaran ini. Di kisah itu diceritakan ketika TUHAN YESUS melihat bahwa berduyun-duyun orang mengikuti Dia (Lukas 14:25), maka saatnyalah TUHAN YESUS menyelidiki motivasi hati mereka mengikuti Dia. Beliau tidak mau lagi ada orang-orang yang mengikuti Dia dengan motivasi ingin melihat mukjizatNya saja, atau bahkan hanya menikmati roti yang pernah Dia berikan kepada 5000 ribu di perjalanan hidupNya sebelumnya. Sudah saatnyalah Dia memberikan garis jelas bagaimana seharusnya mengikuti Dia. Begitu juga halnya yang Ia ingin tantang kepada murid-muridNya yang telah sekian lama mengikuti Dia. Dengan 2 perumpamaan yang tidak asing di mata orang Yahudi Dia memberikan gambaran sebagaimana orang-orang tersebut merespon panggilanNya. Dia tidak ingin meninabobokkan orang-orang banyak karena Dia sadar bahwa waktuNya di muka bumi ...