Senin, 19 Juli 2010

Persepsi Salah Mengenai TUHAN (Membatasi Kasih & Kuasa TUHAN) #1 (Yoh 5:1-18)

Peringatan Alkitab mengenai dunia ini memang terbukti, bahwa banyak dari kita sudah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga pengenalan kita akan TUHAN semakin lama semakin salah.Hal ini juga berlaku terhadap "para ahli Taurat" zaman ini. Setidaknya kita bisa belajar dari kisah penyembuhan TUHAN YESUS di dekat kolam Betesda. Ada dua jenis orang di dalam perikop ini yang salah persepsi mengenai kasih dan kuasa TUHAN. Di bagian pertama ini kita membicarakan mengenai orang yang sudah lumpuh 38 tahun karena dosanya.

Penulis Alkitab ingin memberitahukan kepada pembaca bahwa kesalahan persepsi mengenai TUHAN membawa orang yang lumpuh ini tetap dalam kondisi lumpuh. Firman TUHAN mengatakan "Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan". Kita bisa bayangkan betapa lamanya hidup orang lumpuh ini ditipu oleh Iblis sehingga tidak sembuh dari sakitnya.

Dan bukan hanya dia, banyak sekali orang yang dituliskan di Alkitab dari perikop ini yang juga mengalami penyakit rohani yang hampir sama. Ada yang buta, ada yang timpang, juga ada yang lumpuh. Karena ketidakmengertian dan kebodohan mereka membawa mereka terkungkung pada persepsi salah tentang kasih dan kuasa TUHAN.

Mari kita bahas apa saja kesalahan persepsi yang dilakukan oleh orang lumpuh dan orang-orang sakit yang terbaring di dekat kolam Betesda tentang TUHAN.
Mereka membatasi kasih dan kuasa TUHAN dengan WAKTU, TEMPAT, MEDIA, CARA kerja TUHAN.

Si lumpuh yang sudah 38 tahun menantikan sesuatu yang sia-sia dengan berbaring dan menunggu orang lain untuk membantunya. Dia terjebak di dalam tradisi kepercayaan kepada takhayul sekian lamanya. Bahkan ketika TUHAN Yesus menawarkan bantuan "Maukah Engkau Sembuh?", dia justru secara halus meminta kepada TUHAN untuk membantunya menurunkannya ke air kolam jika sudah ada malaikat Tuhan yang turun untuk menggoncangkan air di kolam Betesda.

Secara jelas TUHAN Yesus menampakkan kasih dan kuasa kepada si lumpuh dengan memberikan kesembuhan secara mudah "Bangunlah, angkat tilammu dan berjalanlah". See ! tidak ada yang rumit!

Malahan TUHAN Yesus juga "mengambil resiko" dengan menyembuhkan si lumpuh tepat pada hari Sabat di mana Dia tau pastilah orang-orang dari golongan Farisi dan ahli Taurat tidak akan senang dan akan berusaha menganiayaNya.
TUHAN Yesus ingin menunjukkan bahwa kasih dan kuasaNya tidak terbatas dan tidak bisa dibatasi oleh HARI dan WAKTU, CARA nya pun sederhana, cukup dengan IMAN dan KETAATAN saja, MEDIA nya pun dengan FIRMAN yang keluar dari mulutNya. TEMPATnya bisa di mana saja, Di dalam Bait Allah, di dekat kolam, tidak perlu spesifik.

Ayo, jangan batasi TUHAN dengan pikiran kita. Dia tidak ribet, Dia tidak menyusahkan kita, Dia adalah TUHAN Yang Maha Kuasa ! Pastikan setelah kita sembuh dari kelumpuhan dan kebutaan rohani kita, kita pun bisa meneladani orang yang sudah sembuh dari lumpuhnya dengan memberikan kesaksian dan tidak hanya beribadah secara agamawi di rumah ibadah (Yoh 5:14-15)!

Kitab Injil Yohanes:

5:1. Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya.
5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat.
5:10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu."
5:11 Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah."
5:12 Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?"
5:13 Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.
5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
5:15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.
5:16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
5:17. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."
5:18 Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.


2 Kor 5:16
Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.

Rabu, 07 Juli 2010

Cara Menghadapi Kebimbangan Hidup & Kurang Iman

Matius

17:14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
17:15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.
17:16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya."
17:17 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
17:18 Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga.
17:19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?"
17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
17:21 (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)"


Jika pada saat ini dimana anda mengalami masalah yang sama dengan seorang anak yang sakit ayan seperti pada kisah Matius 17:14-21, maka saya berharap anda menemukan jawaban setelah membaca ulasan artikel ini.

Kisah ini terjadi pada saat Yesus baru turun dari gunung Tabor bersama dengan Petrus, Yohanes dan Yakobus. Saat Yesus dan ketiga murid (Markus 9:14) baru saja turun dari gunung, mereka langsung disambut dengan seorang anak yang sakit ayan yang dibawa oleh orang tuanya kepada TUHAN YESUS. Sebelumnya, anak tersebut dibawa ke hadapan murid-murid lainnya, namun tidak sembuh.

Anak tersebut mengalami sakit yang sangat menderita, sering jatuh ke dalam api dan jatuh ke dalam air. Mungkin saat ini kondisi rohani kita sangat menderita seperti halnya anak tersebut. Banyak persoalan hidup silih berganti menimpa kita sehingga kita mengalami kebimbangan yang membuat kita jatuh.
Bahkan iman kita sudah hampir hilang terkikis oleh masalah-masalah yang silih berganti. Tidak ada lagi sukacita, tidak ada lagi ingatan kasih mula-mula dimana pada itu, "iman kita begitu besar".
Ya, kita mungkin lupa bahwa kita pernah berikrar "berani mati demi nama TUHAN YESUS".

Kita sudah membawakan masalah tersebut kepada pebimbing rohani, mungkin kepada pendeta, ataupun mungkin kepada murid-murid TUHAN yang kita anggap sebagai panutan. Namun kita tidak mendapatkan jawaban. Mungkin mereka hanya akan berdoa dan berpuasa untuk kita (Matius 17:21).

Dari perikop ini kita bisa belajar bagaimana menghadapi kebimbangan dan kekurangan iman.
Resepnya hanya satu, datang kepada TUHAN. Bersedia mendapatkan "koreksi" dan bahkan TEGORAN KERAS dari TUHAN (Matius 17:18). Mungkin ada aspek di dalam kehidupan kita yang tidak benar yang kita sembunyikan di hadapan orang-orang,
ada keterikatan kuat antara kita dengan "berhala-berhala" di dunia. Kita mungkin sedang bimbang di dalam mengikuti TUHAN, pilih KARIR atau TUHAN, pilih PASANGAN HIDUP YANG TIDAK SESUAI FIRMAN TUHAN yang bisa bikin kita melepaskan IMAN atau yang sesuai dengan FIRMAN TUHAN. Di sinilah kita memang akan dapat TEGORAN. Tegoran yang membawa kita lebih dekat kepada TUHAN adalah sesuatu HADIAH yang patut kita syukuri.
Pemazmur berkata "lebih baik kita mendapatkan tegoran dari orang benar daripada kecupan berlimpah-limpah dari orang fasik". Ingat ! Bapa yang baik pasti pernah memukuli anaknya kalau bandel. TUHAN adalah BAPA kita yang tau mana yang baik dan tidak, dan DIA juga tau memberikan pemberian yang baik.

Adalah baik kalau kita setiap hari mengambil waktu untuk berdoa dan jika dipandang perlu, kita mesti berpuasa.Maksud dari doa ini adalah kita tetap terus berharap dan meminta kepada TUHAN, berpuasa juga kita lakukan untuk terus belajar merendahkan diri kita dan juga belajar mendengarkan suara TUHAN, belajar melepaskan kedagingan kita.

Ingatlah, di dalam perikop ini pula, TUHAN YESUS tidak hanya "menegor keras" anak yang sakit ayan, tapi DIA juga menegor murid-muridNya yang sesat (pervert) tidak percaya (faithless).
Ayo, jika ada masalah, datang kepada murid TUHAN (pemimbing rohani yang bisa dipercaya dan pendeta), jika kita merasa mereka tidak dapat membantu kita, datang kepada TUHAN dengan MEMBACA FIRMAN TUHAN, BERDOA untuk BERHARAP, BERPUASA UNTUK MERENDAHKAN DIRI.

Para murid TUHAN, jika kita sedang menghadapi "domba" yang mengalami KEBIMBANGAN dan KURANG IMAN atau LIAR tidak bisa diatur (JATUH DALAM API DAN JATUH DALAM AIR), ayo datang kepada TUHAN secara personal (Mat 17:19) doakan mereka dan berpuasa bagi mereka ! TUHAN akan membantu kita.

Jangan lari kepada DUNIA. Ingat ! Jika kita datang kepada dunia, KITA BISA JATUH KE API YANG BESAR atau JATUH KE AIR YANG DALAM sehingga kita tidak tertolong lagi.
Tumbuhkan IMAN dengan terus MEMBACA ALKITAB karena IMAN timbul akan PENDENGARAN FIRMAN TUHAN !

Yakobus
1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
1:6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.