Senin, 24 Januari 2011

Perumpamaan Mendirikan Menara (Lukas 14:28-30)

Saudara-saudara, percaya TUHAN YESUS saja tidak cukup, tapi mengikuti TUHAN YESUS adalah keharusan. Membaca di Injil Lukas 14:25 sampai selesai kita akan mengerti tentang kebenaran ini.

Di kisah itu diceritakan ketika TUHAN YESUS melihat bahwa berduyun-duyun orang mengikuti Dia (Lukas 14:25), maka saatnyalah TUHAN YESUS menyelidiki motivasi hati mereka mengikuti Dia. Beliau tidak mau lagi ada orang-orang yang mengikuti Dia dengan motivasi ingin melihat mukjizatNya saja, atau bahkan hanya menikmati roti yang pernah Dia berikan kepada 5000 ribu di perjalanan hidupNya sebelumnya.

Sudah saatnyalah Dia memberikan garis jelas bagaimana seharusnya mengikuti Dia. Begitu juga halnya yang Ia ingin tantang kepada murid-muridNya yang telah sekian lama mengikuti Dia. Dengan 2 perumpamaan yang tidak asing di mata orang Yahudi Dia memberikan gambaran sebagaimana orang-orang tersebut merespon panggilanNya. Dia tidak ingin meninabobokkan orang-orang banyak karena Dia sadar bahwa waktuNya di muka bumi tidak banyak. Adalah keharusan bagi seorang pemimpin terutama pemimpin di gereja juga menyatakan apa yang seharusnya dikatakannya. Jangan meninabobokkan jemaat dengan khotbah-khotbah yang indah saja. Selain kasih, kebenaran juga harus disampaikan.

Apapun resiko atau konsekuensi dari statement pemimpin, asalkan itu Alkitabiah dan timingnya tepat, maka tidak ada pilihan lain kebenaran FIRMAN TUHAN harus dinyatakan. Dari sanalah kita bisa mengukur motivasi jemaat yang datang ke gereja. Pemimpin yang hanya mengkhotbahkan berkat semata pada satu titik tertentu berhadapan dengan TUHAN sendiri !

Jikalau ada jemaat yang tidak senang atau konsekuensi terburuk adalah mereka meninggalkan gereja, itu adalah sebuah resiko. Tetapi anda pada suatu saat bisa mensyukurinya ketika menyadari bahwa dengan keputusan anda, anda mendapatkan jemaat-jemaat yang masih setia. Seperti halnya Gideon, di dalam peperangan, banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih untuk menggenapi misi mengalahkan orang Midian yang jumlahnya banyak.

Yesus pun demikian, Dia tidak mulai membangun Kerajaan Allah di muka bumi dengan ratusan orang atau bahkan ribuan orang. Dia memulai dengan 12 orang. Yang penting di sini adalah komitmen dari tim 12 itu, tetapi akhirnya kita tahu bukan hasilnya sampai sekarang? Betapa spektakulernya hasil karya pelayanan Yesus Kristus?

Ketika Yesus melontarkan perumpamaan mengikuti Dia itu ibarat mendirikan menara, perumpamaan tersebut tidaklah asing untuk orang-orang Israel saat itu, terutama bagi para tukang bangunan yang jadi audiencenya.
Tetapi bukan berarti, audience yang bukan tukang bangunan atau ahli bangunan tidak bisa membayangkan perumpamaan tersebut. Ingat ! Semua perumpamaan yang diucapkan Yesus tidak ada satupun yang mengawang-awang di pikiran, semuanya membumi.

Mendirikan sebuah menara adalah sebuah proyek besar. Di dalam versi bahasa Yunaninya, menara atau purgos bisa juga berarti castle (puri). Puri, ya tidak berlebihan, sedikit lebih kecil dari istana (palace).

Yang jelas, Yesus Kristus ingin mengumpamakan mengikuti Dia adalah sebuah proyek besar. Tidak hanya besar, tapi juga bermanfaat ! Tentu saja jika dikatakan proyek besar, maka resource yang dibutuhkan juga besar bukan?

Kesungguhan harus besar, dana harus besar, pertimbangan harus matang (bukan hanya sekedar lontaran kata-kata dari emosi sesaat), resiko juga besar. Di dalam membangun menara tidak boleh setengah-setengah, harus kelar sampai total. Jika tidak, maka menara itu tidak bisa berfungsi sebagaimana seharusnya.
Pernahkah anda melihat bangunan besar yang setengah jadi? Proyek gagal ? Saya pernah. Keadaan memprihatinkan. Bangunan yang setengah jadi, tapi atapnya bolong. Kalau tidak cepat diselesaikan, atap yang bocor tetsebut akan membuat air hujan masuk dan merusakkan seluruh bangunan yang ada.

Membangun sebuah menara harus dikerjakan juga dari dasar. Memilih tanah yang tepat, memilih bahan yang bagus, memilih musim yang tepat (jangan musim penghujan) adalah syarat-syarat cerdik memulai proyek ini.
Setelah itu, memiliki pekerja-pekerja yang bertanggungjawab, dana yang cukup (harus juga ada risk management), bahkan harus siap malu ketika proyek tersebut gagal.

Di dalam proses mendirikan menara tersebut, pastilah menemukan kendala-kendala yang ada. Mungkin cuaca yang tidak bersahabat, pekerja yang tidak komitmen, bencana alam, dll. Semua aspek tersebut sudah harus diperhitungkan. Yang paling penting di sini adalah dananya cukup.

Tuhan Yesus di dalam perumpamaan ini sengaja menitikberatkan pada dana yang cukup adalah untuk menekankan sebuah kesungguhan hati dan segala aspek yang mengikutinya, bukan dengan maksud bahwa mengikuti TUHAN harus mempunyai uang yang banyak. Mengikuti Kristus adalah sesuatu yang serius. TUHAN tidak ingin kita mengikuti Dia setengah-setengah. Dia juga tidak ingin kita mengikutiNya dengan modal emosi ataupun iman buta. Segala sesuatu harus dipertimbangkan dengan matang dan komitmen yang jelas pula. Terlebih lagi, Dia ingin kita mempunyai motivasi yang benar.

Orang-orang yang membayangkan perumpamaan ini sudah harus membayangkan "harga yang harus dibayar". Tetapi saudara-saudara terkasih, rewardnya juga besar ketika semuanya jadi. Menara yang sempurna didirikan akan sangat berguna dan pastilah banyak manfaatnya. Bisa dipakai untuk pengawasan terhadap serangan musuh, bisa juga dipakai untuk pertahanan, dsb.

Nah, apakah anda sungguh-sungguh ingin melakukannya? Kalau begitu, jangan bermain-main lagi dengan konsep dan motivasi yang salah !


Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia, sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
(Lukas 14:28-30)


Dia sendiri telah memberikan teladan, Dia telah menyelesaikan pekerjaan yang diberikan BapaNya di atas kayu salib dengan penutup "Sudah selesai" (19:30).
Bagaimana dengan pengikut Kristus?

Senin, 17 Januari 2011

BERKAT YANG MENJADI KUTUK

Saudara-saudara, di dalam hidup ini saya yakin tidak ada yang menolak akan berkat. Adalah manusiawi jikalau manusia mengharapkan berkat dan berharap menjauhi kutuk. Saya pun demikian.

Di dalam doa, rata-rata atau hampir mayoritas berisi akan permohonan berkat. Baik berkat secara keuangan, kesehatan, umur panjang bahkan jodoh. Tapi jikalau kita tidak hati-hati, dan sering kebanyakan kasus, berkat malahan mejadi kutuk.

Satu contoh kasus di dalam kehidupan manusia yang terdapat di dalam kisah di Alkitab, terutama di Injil adalah kisah mengenai "Anak Yang Hilang" (Baca Lukas 15:11-17). Harta yang diberikan oleh ayahnya adalah bentuk kasih sayang untuk anaknya yang bungsu. Tetapi karena ketidak-dewasaannya, maka harta yang semula diberikan sebagai bagian / hak dari anak bungsu tersebut dipakai untuk berfoya-foya yang pada akhirnya membuat kehidupan si anak bungsu menjadi sengsara.

Kita, ketika miskin, doa kita yang kita panjatkan kepada TUHAN seringkali adalah untuk berkat finansial, tetapi ketika sudah diberkati, kita meminta berkat yang lebih lagi dan akhirnya, di setiap doa meminta berkat yang melimpah-limpah. Jika tidak hati-hati, hati kita akan tamak akan harta duniawi, dan jika kita tidak sadari, itu nantinya akan jadi jerat bagi kita sendiri yang pada akhirnya menjauhkan diri kita kepada TUHAN.

Di dalam kasus lain yang saya ambil adalah mengenai patung ular tembaga Nehustan di padang gurun yang pada awalnya TUHAN menyuruh membangun patung tembaga tersebut supaya jika ada orang Israel yang terkena gigitan ular hanya melihat / menatap kepada patung tersebut (Ulangan 21:9), akhirnya disalahgunakan menjadi berhala yang pada akhirnya dihancurkan oleh Yosia, raja Yehuda (2 Raja-Raja 18:4).

Di zaman ini pun tidak beda jauh, orang-orang sakit justru datang bukan kepada TUHAN, minyak urapan, batu, salib, cincin dan media lainnya justru jadi "Tuhan". Penyimpangan-penyimpangan akan berkat TUHAN bisa menjadi kutuk kalau respon manusianya yang salah.

"Kutuk adalah konsekuensi dari penyimpangan respon akan berkat".

Di dalam Alkitab, TUHAN tidak pernah serta merta memberikan berkat kepada umatNya tanpa disertai persyaratan. Di setiap janji berkat yang ada, TUHAN Allah selalu menyatakan juga konsekuensi-konsekuensi jika tetap taat akan perintahNya dan juga konsekuensi-konsekuensi jikalau tidak taat pada perintahNya. Ketentraman dan kemakmuran di tanah Kanaan yang diberikan oleh TUHAN kepada bangsa Israel justru disalahgunakan dengan mendirikan berhala-berhala, kawin-mawin campur dengan bangsa-bangsa kafir, melakukan ketidakadilan dan penyimpangan lainnya.

Di zaman ini pun, orang Kristen diberikan berkat keselamatan kekal karena penebusan Yesus di kayu salib. Adalah tugas orang Kristen tersebut selanjutnya adalah menjaga agar keselamatannya tidak hilang. Peringatan demi peringatan selalu dituliskan oleh para rasul di dalam surat mereka kepada gereja-gereja di zaman mereka yang tentunya juga adalah maksud TUHAN juga menasehati kita.

Ketidakpahaman akan keselamatan dan ketidakmampuan menjaga hidup bisa menyebabkan orang Kristen hilang akan berkat yang paling berkat, yaitu keselamatan kekal.

Ada 3 hal yang dapat mengubah berkat menjadi kutuk.

1. Ketidaksiapan Menerima Berkat Karena Tidak Dewasa Rohani
2. Kesalahan Merespon Berkat
3. Tidak Bisa Mengelola Berkat


Mat 25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
Mat 25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
Mat 25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
Mat 25:17 Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
Mat 25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
Mat 25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
Mat 25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
Mat 25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Mat 25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
Mat 25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Mat 25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Mat 25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
Mat 25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Mat 25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
Mat 25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
Mat 25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
Mat 25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Jumat, 07 Januari 2011

Zaman Penganiayaan

Banyak orang berpikir bahwa zaman penganiayaan atau tribulation terjadi hanya dengan penganiayaan secara fisik. Ada yang cerita bahwa nantinya anti-kristus2 akan mencabut kuku-kuku kita dan penyiksaan fisik lainnya. Mungkin cerita ini terinspirasi oleh kisah-kisah penganiayaan yang menimpa gereja pada zaman-zaman awal ataupun pengalaman-pengalaman pahit yang menimpa orang-orang Yahudi pada masa perang dunia 2.

Satu hal yang mesti disadari oleh umat Kristen adalah bahwa Iblis adalah mahkluk licik dengan sejuta intrik. Dia sudah berpengalaman berjuta-juta tahun dengan metode penyesatan yang telah terbukti membawa banyak manusia jatuh dalam kehancuran.

Sejarah membuktikan, penganiayaan fisik tidak bisa menyurutkan pertumbuhan gereja Kristen ataupun umat TUHAN di Perjanjian Lama. Justru yang mesti diwaspadai oleh umat Kristen adalah penganiayaan secara jiwa.


Mat 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.


Penganiayaan secara jiwa bisa dilakukan bukan hanya dengan kita dikucilkan, tidak diterima, sindiran, cemoohan. Penganiayaan secara jiwa pun bisa dilakukan dan sangat ampuh dengan KESENANGAN-KESENANGAN DAGING.

Iblis bisa memberikan pancingan-pancingan atau jebakan-jebakan yang bisa akibatkan umat Kristen terjatuh. Dengan memakai orang-orang yang tidak mengenal TUHAN, Iblis bisa menguasai dunia ini dengan menciptakan tawaran-tawaran kesenangan dunia.

Media adalah salah satu metode paling ampuh untuk menyalurkan teror kepada kita. Dengan berita-berita dari televisi, koran, radio, internet dan media-media lainnya, setiap hari propaganda kedagingan diserukan lama kelamaan akan mempengaruhi alam bawah sadar dan pola pikir manusia. Orang-orang yang tidak mendekatkan diri kepada TUHAN dengan bersungguh-sungguh bisa dengan mudah "dipikat" dan "terikat" oleh gaya hidup hedonisme, cara-cara hidup "selebritis yang keren" , pola pikir materialistik.


Luk 21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.


Bukannya tidak boleh menikmati kehidupan ini, tetapi kalau segala input-input kedagingan ini menguasai jiwa kita, maka pada akhirnya, kita akan diarahkan kepada gaya hidup, pola pikir dan perilaku kedagingan yang ditawarkan oleh dunia yang telah dirancang Iblis. Jelas sekali kita telah diingatkan berkali-kali terhadap persahabatan dengan dunia ini.


Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
(1 Yoh 2:15-17)



Rom 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.


Jika kita membuka kembali kisah hidup para nabi di zaman Perjanjian Lama, para nabi mengeluhkan kepada TUHAN tentang gaya hidup orang pada zamannya yang dipenuhi dengan kedagingan mereka. Dan pada akhirnya, perbuatan-perbuatan yang mendatangkan murka Allah.

Waspadalah saudara-saudariku, penganiayaan berupa kesenangan dunialah yang sangat susah dideteksi. Hanya jika kita mendekatkan diri kepada TUHANlah, kita bisa membedakan secara nyata KEINGINAN ROH dan KEINGINAN DAGING.


Gal 5:16 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Rom 8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.


Kita pada satu titik harus memilih, HIDUP MENURUT DAGING atau HIDUP MENURUT ROH:


Gal 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.


WASPADALAH DAN BERDOA SENANTIASA SUPAYA KITA TIDAK JATUH DALAM PENCOBAAN !


Mat 26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."



Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus Kristus.
Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu,
selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya,
Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.
(Yudas 1:17-25)


Jadilah orang Kristen yang berkarakteristik MINYAK ZAITUN dan ANGGUR yang akan dipelihara Allah. Maksudnya adalah orang yang sungguh hati kepada TUHAN.


Wahyu 6:6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."


Contohnya adalah NABI NUH. (Hidup benar, Hidup tidak bercela, Hidup bergaul dengan TUHAN).


Kejadian 6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.