Søren Kierkegaard seorang filsuf Kristen asal Denmark menafsirkan kitab Kejadiaan untuk peristiwa penyembelihan terhadap Ishak. Dia menggambarkan saat itu, Abraham bukan hanya beriman kuat terhadap Tuhan Allah untuk mengorbankan anaknya.
Tapi di sisi lain, dirinya harus memutar otak untuk menjelaskan kepada Ishak untuk apa dan mengapa harus dia dikorbankan.
Abraham tidak mau Ishak sakit hati terhadap Tuhan Allah karena dianggap kejam. Untuk itu, Abraham ditafsirkan melakukan kekerasan fisik ke Ishak. Beliau mengancam,menendang, menampar sekeras mungkin untuk menyakinkan Ishak bahwa inisiatif untuk mengorbankan dirinya adalah murni dari keinginannya sendiri, tidak ada kaitannya dengan Tuhan Allah.
Abraham terpaksa berbohong, berlaku keras untuk membela Tuhan Allah di depan Ishak. Itulah pandangan Søren Kierkegaard tentang dilema yang dialami Abraham di gunung Moria.
Itu masih sebagian loh. Belum lagi bagaimana Abraham harus menghadapi pertanyaan Sarah ke mana mereka hendak pergi.