Senin, 17 Januari 2011

BERKAT YANG MENJADI KUTUK

Saudara-saudara, di dalam hidup ini saya yakin tidak ada yang menolak akan berkat. Adalah manusiawi jikalau manusia mengharapkan berkat dan berharap menjauhi kutuk. Saya pun demikian.

Di dalam doa, rata-rata atau hampir mayoritas berisi akan permohonan berkat. Baik berkat secara keuangan, kesehatan, umur panjang bahkan jodoh. Tapi jikalau kita tidak hati-hati, dan sering kebanyakan kasus, berkat malahan mejadi kutuk.

Satu contoh kasus di dalam kehidupan manusia yang terdapat di dalam kisah di Alkitab, terutama di Injil adalah kisah mengenai "Anak Yang Hilang" (Baca Lukas 15:11-17). Harta yang diberikan oleh ayahnya adalah bentuk kasih sayang untuk anaknya yang bungsu. Tetapi karena ketidak-dewasaannya, maka harta yang semula diberikan sebagai bagian / hak dari anak bungsu tersebut dipakai untuk berfoya-foya yang pada akhirnya membuat kehidupan si anak bungsu menjadi sengsara.

Kita, ketika miskin, doa kita yang kita panjatkan kepada TUHAN seringkali adalah untuk berkat finansial, tetapi ketika sudah diberkati, kita meminta berkat yang lebih lagi dan akhirnya, di setiap doa meminta berkat yang melimpah-limpah. Jika tidak hati-hati, hati kita akan tamak akan harta duniawi, dan jika kita tidak sadari, itu nantinya akan jadi jerat bagi kita sendiri yang pada akhirnya menjauhkan diri kita kepada TUHAN.

Di dalam kasus lain yang saya ambil adalah mengenai patung ular tembaga Nehustan di padang gurun yang pada awalnya TUHAN menyuruh membangun patung tembaga tersebut supaya jika ada orang Israel yang terkena gigitan ular hanya melihat / menatap kepada patung tersebut (Ulangan 21:9), akhirnya disalahgunakan menjadi berhala yang pada akhirnya dihancurkan oleh Yosia, raja Yehuda (2 Raja-Raja 18:4).

Di zaman ini pun tidak beda jauh, orang-orang sakit justru datang bukan kepada TUHAN, minyak urapan, batu, salib, cincin dan media lainnya justru jadi "Tuhan". Penyimpangan-penyimpangan akan berkat TUHAN bisa menjadi kutuk kalau respon manusianya yang salah.

"Kutuk adalah konsekuensi dari penyimpangan respon akan berkat".

Di dalam Alkitab, TUHAN tidak pernah serta merta memberikan berkat kepada umatNya tanpa disertai persyaratan. Di setiap janji berkat yang ada, TUHAN Allah selalu menyatakan juga konsekuensi-konsekuensi jika tetap taat akan perintahNya dan juga konsekuensi-konsekuensi jikalau tidak taat pada perintahNya. Ketentraman dan kemakmuran di tanah Kanaan yang diberikan oleh TUHAN kepada bangsa Israel justru disalahgunakan dengan mendirikan berhala-berhala, kawin-mawin campur dengan bangsa-bangsa kafir, melakukan ketidakadilan dan penyimpangan lainnya.

Di zaman ini pun, orang Kristen diberikan berkat keselamatan kekal karena penebusan Yesus di kayu salib. Adalah tugas orang Kristen tersebut selanjutnya adalah menjaga agar keselamatannya tidak hilang. Peringatan demi peringatan selalu dituliskan oleh para rasul di dalam surat mereka kepada gereja-gereja di zaman mereka yang tentunya juga adalah maksud TUHAN juga menasehati kita.

Ketidakpahaman akan keselamatan dan ketidakmampuan menjaga hidup bisa menyebabkan orang Kristen hilang akan berkat yang paling berkat, yaitu keselamatan kekal.

Ada 3 hal yang dapat mengubah berkat menjadi kutuk.

1. Ketidaksiapan Menerima Berkat Karena Tidak Dewasa Rohani
2. Kesalahan Merespon Berkat
3. Tidak Bisa Mengelola Berkat


Mat 25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
Mat 25:15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
Mat 25:16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
Mat 25:17 Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
Mat 25:18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
Mat 25:19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
Mat 25:20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
Mat 25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Mat 25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
Mat 25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Mat 25:24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Mat 25:25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
Mat 25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Mat 25:27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
Mat 25:28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
Mat 25:29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
Mat 25:30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

2 komentar:

  1. Mantabsssss artikelnya pak ^_^

    Salam kenal dari saya.

    www.tulisanku-dan-dan.blogspot.com & danielyuwono.wordpress.com

    BalasHapus
  2. @DAN-DAN

    thanks supportnya...
    GBU

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.