Ulangan 7:16 Engkau harus melenyapkan segala bangsa yang diserahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu; janganlah engkau merasa sayang kepada mereka dan janganlah beribadah kepada allah mereka, sebab hal itu akan menjadi jerat bagimu.
Pertanyaan sesuai judul di atas adalah pertanyaan yang mungkin sering mengganggu pikiran kita, dan saya pun dulu sempat bertanya-tanya, Allah yang katanya penuh kasih yang mengajarkan cinta memerintahkan umatNya untuk memusnahkan bangsa-bangsa yang tinggal di tanah Kanaan. Dulu ketika saya ditanya, kenapa Allah orang Kristen kejam ? Kenapa Allah orang Kristen itu mengajarkan membunuh? Kenapa TUHANnya orang Kristen tidak konsisten? Ayat-ayat Alkitab kontradiktif, saya pun sempat tidak bisa memberikan jawaban. Saya pun sempat bertanya-tanya kepada TUHAN, kenapa Engkau mengizinkan pembunuhan, padahal di dalam hukum Taurat
Engkau memerintahkan untuk JANGAN MEMBUNUH. Lalu apakah TUHAN tidak konsisten? Allah itu kejam? Allah itu mengizinkan pembunuhan? Lalu TUHAN menaruh perkataan dalam hati saya, BAGAIMANA KALAU AKU TANYA BALIK?
Bagaimana seandainya bangsa-bangsa yang berdiam di tanah Kanaan tersebut tidak dimusnahkan pada saat itu?
TUHAN, Allah Yang Maha Sempurna, Yang Maha Tahu dan Maha Kasih bukanlah manusia. Pikiran, visi, pengetahuan dan kasihNya bekerja bersama dalam satu paket. Dia bukan hanya menempatkan diri sebagai TUHAN Yang Bertahta di Sorga yang jauh dari kita, tetapi Dia juga menempatkan pribadiNya sebagai Bapa, terutama bagi umat Israel pada saat itu, dan juga sebagai Bapa atas orang percaya.
Untuk menjawab mengapa TUHAN memerintahkan pembunuhan terhadap suku-suku bangsa di tanah Kanaan, mari kita juga menerawang jauh ke depan, yaitu ke masa kini. Jika seandainya TUHAN tidak memerintahkan pemusnahan terhadap suku-suku bangsa tersebut, rasa-rasanya saat ini kita akan hidup dalam kegelapan.
Sebenarnya kalau anda betul-betul memperhatikan dan jika benar-benar mengetahui isi hati TUHAN, TUHAN Allah sudah memberikan kesempatan kepada bangsa-bangsa di tanah Kanaan tersebut untuk bertobat.
Selama masa penantian beratus-ratus tahun, tidak ada perubahaan yang terjadi, bahkan KEDURJANAAN MEREKA MAKIN MENGGILA (Baca Kejadian 15:16).
Tuhan juga tidak sembarangan bertindak, beberapa bangsa yang tinggal di tanah Kanaan terluput dari murka TUHAN. Bangsa-bangsa seperti Moab dan Amon, Edom, Filistin, Midian tidak termasuk dalam daftar rencana TUHAN kepada umat Israel saat itu. Bahkan bangsa Amalek pun tidak. Tetapi karena bangsa-bangsa tersebut mencari penyakit sendiri, maka perlawanan mesti dilakukan, otherwise, Israel lenyap dari muka bumi saat itu.
Ketika mandat diberikan dan orang Israel tidak menjalankan sepenuhnya, TUHAN pun tidak serta merta menurunkan api dari langit untuk melenyapkan bangsa-bangsa tersebut. Orang Hewi saat itu yang menipu pemimpin-pemimpin umat Israel di bawah pimpinan Yosua pun luput dari pemusnahan karena TUHAN MENGHORMATI SUMPAH TETUA ISRAEL untuk membiarkan orang Hewi hidup (Baca Yosua 9).
TUHAN pun pada kenyataannya tidak memandang bulu di dalam bertindak. Ketika orang Israel membuat berhala lembu emas ketika Musa naik ke gunung TUHAN menerima kedua loh batu hukum TUHAN, 3000 nyawa bangsa Israel harus membayar kelakuan jahat mereka. Musa dan suku Lewi pun menjadi eksekutornya (Baca Keluaran 32:25-35).
Bahkan TUHAN mengingatkan keras dengan ayat-ayat di bawah ini:
Tetapi jika engkau sama sekali melupakan TUHAN, Allahmu, dan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti binasa; seperti bangsa-bangsa, yang dibinasakan TUHAN di hadapanmu, kamupun akan binasa, sebab kamu tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu."(Ulangan 8:19-20)
Lalu apakah kita masih berprasangka TUHAN tidak bertindak adil ?
Sebenarnya konsekuensi-konsekuensi ketika umat Israel tidak menjalankan misinya memusnahkan suku-suku di tanah Kanaan tersebut muncul sendirinya ketika kita membaca kitab Bilangan, Ulangan, Yosua, Hakim-Hakim. Mereka yang tidak menaklukkan secara total tanah Kanaan akhirnya malahan MENGADOPSI kelakuan amoral orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
Penyembahan berhala, perzinahan, ketidak-adilan hidup secara otomatis menjauhkan mereka dari hadapan TUHAN. Rencana TUHAN Allah yang mempersiapkan mereka menjadi umat yang kudus supaya menurunkan Mesias hampir-hampir saja berantakan. Jika Mesias tidak lahir, maka kita, manusia-manusia di zaman ini masih hidup dalam kegelapan. Mungkin kita masih tinggal dalam keadaan primitif, hidup sebagai penyembahan berhala, dan pembuat dosa.
Menurut hemat anda, apakah susahnya bagi TUHAN untuk memusnahkan orang-orang Kanaan tersebut dengan tanganNya sendiri? Sejarah membuktikan bahwa Allah bisa saja menghancurkan sebuah kaum dengan bencana. Sodom dan Gomora adalah contoh yang paling kita ketahui bagaimana TUHAN menghancurkan manusia-manusia amoral. Lalu kenapa Dia memakai orang Israel pada saat itu?
Karena Dia ingin mendidik dan mengingatkan orang Israel saat itu supaya tidak bermain-main dengan yang namanya PENYEMBAHAN BERHALA. Penyembahan berhala pada saat itu adalah sumber kerusakan moral sebuah bangsa. Di dalamnya ada yang namanya seks, pelacuran bakti yaitu bersetubuh di depan dewa-dewa, kebobrokan mentalitas, penyakit kelamin dan kerusakan moralitas lainnya. Perbuatan masa lampau mereka yang pernah menyakiti hati TUHAN ketika menyuruh Harun membuatkan lembu emas diingatkan kembali oleh TUHAN dengan menyuruh membasmi orang-orang di tanah Kanaan saat itu.
Setelah itu, TUHAN sebenarnya sedang mempersiapkan orang Israel sebagai UMAT percontohan bagi bangsa-bangsa lain supaya mereka pun menyembah kepada YEHOVAH / YAHWE yang Kudus. Di dalam hukum-hukum yang tertuang di Hukum Taurat, TUHAN telah membuat butir-butir hukum yang memungkinkan orang-orang asing ikut menjadi jemaatNya.
Terlebih lagi, Visi TUHAN yang jauh ribuan tahun ke depan yaitu untuk menjadikan salah satu keturunan Israel menjadi orang yang melahirkan Mesias untuk menggenapi janjiNya dari zaman purbakala. Mesias inilah yang menjadi juru selamat bagi semua umat bangsa di dunia dan anda salah satunya yang menerima SANG MESIAS tersebut yaitu Yesus Kristus.
Pahamilah tindakan-tindakan TUHAN tidak secara sempit, tetapi lihatlah jauh ke depan dampak dari keputusan-keputusan TUHAN di masa lampau terhadap keadaan kita saat ini. Tuhan pastilah sedih untuk memusnahkan manusia ciptaanNya sendiri, tetapi keputusan yang sulit tersebut harus diambil untuk menyelamatkan yang lebih banyak.
Ketika petani ingin menanami ladang-ladangnya dengan tanaman yang lebih berharga, tanahnya harus disetrilkan dari hama-hama, semak duri, rumput-rumput, ilalang-ilalang supaya tidak mengganggu pertumbuhan tanamannya tersebut.
TUHAN DIPERHADAPKAN KEPADA KEPUTUSAN YANG SULIT, TETAPI DIA HARUS MEMILIH DAN DIA TAHU PILIHANNYA BAIK UNTUK KITA.
Dia membunuh supaya kita hidup!