Di dalam menanam sebuah pohon, mulai dari benih, dan benih yang unggul. Benih gandum harus jatuh ke tanah dan mati dulu (12:24) baru bisa berbuah banyak. Prinsip gereja juga seperti itu, dimulai dari pemimpinnya harus menyangkal diri terutama saya akan sudah saat melakukan visi ini, aku harus menyangkal diri, belum mengosongkan diri seperti yang dilakukan TUHAN YESUS.
Ketika benih yang unggul sudah ditanam, maka pastilah kwalitas pun akan tercapai, benih yang unggul pasti akan menghasilkan tanaman yang unggul. Ketika tanaman itu sudah menjadi sebuah batang pohon, maka pohon tersebut tidak akan layu dengan satu kondisi bahwa tanaman itu harus selalu disirami, dipupuk, dipangkas daun dan cabangnya bahkan dipotong dan dibakar (Yoh 15:6) dan diberikan sinar matahari.
Pohon yang baik tentu akan menghasilkan buah yang baik (Mat 7:17), bukan hanya daun yang lebat.Daun yang lebat hanya sesaat saja enak dilihat, hanya sebagai tempat perteduhan sementara untuk orang, bahkan mungkin tempat berkembang biaknya ulat-ulat yang akan menggerogoti buah dari pohon ,ketika didekati pohonnya pun tidak ada buahnya, seperti kisah TUHAN YESUS yang lapar dan mendekati pohon ara yang tidak berbuah. (Mat 21:19).
TUHAN YESUS di dalam pelayanannya telah membuktikan hal ini terjadi, DIA memastikan buah yang baik hanya dengan memanggil 12 orang muridNya. TUHAN YESUS sebelum memilih kedua belas rasul berdoa beberapa jam (Luk 6:12), dan kita lihat hasilnya bukan? Kesebelas dari keduabelas muridNya itu menghasilkan buah yang bisa kita rasakan hari ini.
Sedihnya adalah kalau kita melihat gereja-gereja saat ini yang tidak memperhatikan konsep yang Alkitabiah. Mereka merintis gereja memulainya mungkin untuk awalnya bisa dalam jumlah banyak, memang tidak ada salahnya kalau semuanya mempunyai kwalitasnya bagus, tapi kalau ada benih yang tidak baik maka ketika gereja sudah mempunyai jemaat yang jumlah besar, hal itu akan menimbulkan bahaya yang besar [penyakit rohani akan muncul menggerogoti sebuah gereja dan mungkin bisa mengakibatkan sebuah gereja collapse, contohnya sudah terlihat banyak sekali]. Ingat, gajah yang besar akan susah digerakkan, masalah akan timbul besar. Alkitab menceritakan berbagai kisah dimana Allah selalu menyaring benih2 yang baik untuk melakukan perkara yang besar. Kisah mengenai Nabi Nuh, Abraham , Gideon, David Mighty Men,Yesus bahkan Paulus dalam pelayanannya.
TUHAN selalu memulai segala sesuatu dari benih yang kecil dan membiarkan ciptaanNya bermultiplikasi mulai dari tumbuh2an,binatang dan manusia.
Mat 13:31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya.
Mat 13:32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."
Kesimpulan;
Janganlah khawatir ketika anda adalah church planter, tidak perlu takut dimulai dengan jumlah berapa pun orangnya, pastikan kwalitas pribadinya adalah baik, carilah pribadi yang mempunyai roh yang benar. TUHAN melihat hati, bukan materi, perawakan, kehebatan manusia atau jumlah !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.