Kamis, 21 Oktober 2010

Kristenisasi vs Penginjilan



Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
Efesus 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Yohanes 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.


Kristenisasi dan peginjilan adalah dua hal yang sebenarnya bertolak belakang. Tetapi di zaman ini, kedua istilah ini sepertinya menjadi satu kesatuan.Jika mau dipahami, kristenisasi adalah upaya untuk mengkristenkan seseorang, golongan, ataupun nasional dengan usaha manusia melalui cara-caranya yang sistematis dan dengan tujuan sebesarnya-besarnya supaya orang atau golongan yang disasar bisa beragama Kristen.

Sedangkan penginjilan adalah usaha untuk memberitakan kabar baik tentang keselamatan yang ditawarkan oleh TUHAN kepada seluruh umat manusia di dunia dengan bergantung kepada anugerah TUHAN dan melalui kesaksian hidup yang diubahkan yang membawa orang untuk tidak sekedar beragama Kristen, tetapi dengan kerelaan dan kesadaran untuk menerima Yesus Kristus sebagai TUHAN dan JURUSELAMAT PRIBADI.
Jadi, kristenisasi dan penginjilan adalah 2 hal yang sangat berbeda.

Tetapi sayangnya, akhir-akhir ini, terutama di Indonesia, kristenisasi menjadi sebuah "ancaman" sehingga tidak boleh ada di Indonesia.
Di dalam kekristenan, kristenisasi adalah sebuah usaha yang sia-sia dan bukanlah sesuatu yang Alkitabiah.

Jika hanya sekedar membawa orang beragama Kristen, apalagi melalui promosi-promosi dan janji-janji materi (sebungkus sarimie) ataupun uang semata, kekristenan menjadi produk murah dan hasilnya akan murahan. Orang-orang yang "dimenangkan" dengan cara-cara seperti itu kemungkinan besar tidak akan bertahan lama.

Orang-orang tersebut yang hanya berfokus pada bantuan semata pada nantinya akan menjadi "kristen cengeng" atau paling buruk adalah menjadi "penyalib Yesus". Injil sudah membuktikan bahwa lima ribu orang yang mengikuti Yesus hanya untuk sekedar roti saja tidak ada yang mengikuti pelayanan Yesus selanjutnya.


Mat 15:39 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu pulang. Ia naik perahu dan bertolak ke daerah Magadan.


Tetapi persoalan menjadi berbeda ketika pemberian bantuan materi, pengobatan gratis, sumbangan kepada panti asuhan dan panti jompo hanya sebagai supplemen dan tidak mengharapkan orang-orang yang menerima bantuan "harus" menjadi agama Kristen.

Penginjilan yang benar tidak boleh menggunakan cara-cara manusia apalagi dengan intrik-intrik atau cara licik. Orang kristen harus menyampaikan Injil dengan tulus seperti yang telah dilakukan oleh para rasul jemaat mula-mula dan orang yang diluar pengikut Kristus bisa melihat dan menyaksikan dengan mata kepala mereka dan hati mereka tertarik untuk bergabung.


Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. (Kisah Para Rasul 2:42-47)


Penginjilan yang dilakukan dan berhasil justru membawa orang-orang yang tertarik mengikuti Yesus meninggalkan kehidupan yang berfokus kepada materi semata.

Petrus, Yohanes dan Yakobus, Lewi alias Matius, Zakheus, Barnabas, Paulus dan masih banyak lagi hasil buah pemberitaan Injil. Petrus, Yohanes dan Yakobus meninggalkan tangkapan ikan yang berlimpah. Lewi meninggalkan hasil pungutan cukainya, Zakheus bertobat dengan mengembalikan hutang kepada orang-orang ditipunya.

Dari penjelasan di atas, saya berharap tidak ada kesalahpahaman mengenai ajaran Kristus yang Alkitabiah.

Jika anda adalah seorang pengikut Kristus sejati, mari jadi terang di manapun kamu berada sehingga orang-orang yang masih hidup di dalam kegelapan bisa melihat terang di dalam hidupmu sehingga mereka memuliakan TUHAN kita yang ajaib.

Jadilah garam di tengah-tengah dunia yang hambar oleh karena persoalan hidup yang silih berganti menimpa mereka. Kabarkan Injil dengan penuh ketulusan dan kemurnian hati sesuai dengan apa yang sudah dicontohkan Yesus !


Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan ... (Filipi 2:14-16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.