Memikul Salib, istilah yang sering kita dengar. Perkataan terkenal ini dilontarkan oleh TUHAN kita kepada mereka yang sedang mengikuti BELIAU. Ya, bagi seseorang yang ingin mengikuti YESUS, orang tersebut harus "memikul salib".
Memikul salib adalah proses, tetapi memikul salib juga merupakan keharusan. Tidak ada tawaran lain di dalam hidup. Memang kedengarannya tidak mudah, tapi bisa, percayalah !
Seiring pertumbuhan dan kedewasaan rohani, seorang Kristen akan mampu memikul salibnya. Tentunya bukan salib YESUS, kita tidak akan mampu. Tiap orang diberikan salib yang berbeda-beda seiring dengan kemampuannya.
Kekristenan sangat real. Mari kita ambil contoh kehidupan kita sehari-hari.
Ketika kita masih bayi, segala sesuatu kebutuhan hidup kita, kita serahkan kepada orang tua kita. Orang tua yang baik pastilah memperhatikan anak-anaknya. Apalagi BAPA kita di sorga bukan? Kita yang jahat saja tau memberikan pemberian yang baik, apalagi dengan Bapa kita yang di sorga? Sebenarnya tanpa meminta pun kita akan diberikan.
[Mat 7:11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." ]
Seiring asupan gizi yang cukup, kita semakin besar,tubuh semakin kuat. Tentulah kita juga membutuhkan sedikit latihan untuk mencapai badan yang sehat.
Saat itulah kita sedikit mulai sedikit diberikan "beban" dan "tanggung jawab". Beban yang kecil-kecil mulai diletakkan di tangan kita.
Pada fase ini, ketika kita tidak kuat, orang tua kita akan membantu kita. Mungkin sesekali dia seolah-olah membiarkan kita melewati "cobaan" ini. Tapi sebenarnya
orang tua yang baik pasti akan memperhatikan dari jauh. Apakah dia jahat? Tidak, dia ingin kita dewasa, dia ingin tubuh kita semakin terlatih dengan kuat. Jika
di masa pertumbuhan kita tidak dilatih, di masa tua kita akan menjadi seorang yang cengeng, mudah menyerah, cepat putus asa, dll.
Ketika pada sampai suatu tahap ketika kita dianggap layak untuk memikul beban yang berat, kita "dibiarkan" memikul beban kita. Mungkin kita tidak perlu diawasi lagi.
Jatuh bangun di dalam proses ini adalah hal yang sangat wajar. Percayalah, ketika di masa pertumbuhan kita terus dilatih, kita akan mampu melewati fase ini.
Di titik inilah kita dihadapkan pada 2 pilihan oleh TUHAN YESUS. Apakah mau memilih DUNIA atau terus memikul salib?
Kita yang putuskan. Ketika kita sudah cukup lama mengikuti TUHAN YESUS, tentulah kita sudah harus memperhitungkan segalanya. Bukan Dia jahat.
Dia telah memberikan keselamatan jiwa kita di sorga. Apalagi yang kita butuhkan? Apakah masih dunia dengan tawarannya yang begitu menarik keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup?
TUHAN menawarkan kita untuk memikul salib bukan untuk diriNya, tapi untuk kepentingan kita sendiri dan orang lain. Ketika kita memikul salib, kita mengingat TUHAN YESUS juga telah memikul salib DUNIA ini,
bahkan DIA sendiri harus disalibkan. Bahkan sebelum DIA disalibkan, Dia disesah, diludahi, dipukul, dicambuk, ditombak dan ditelanjangi.
Salib yang kita pikul adalah manusia lama kita, keinginan dunia kita, hawa nafsu kita, sehingga hidup dipimpin oleh kuasa ROH KUDUS. Barangsiapa yang dipimpin oleh ROH, dia akan hidup, tetapi barangsiapa hidup oleh daging, dia akan binasa.(Roma 8:5-13)
Itulah penyangkalan diri sebelum memikul salib. Kita membiarkan ROH KUDUS bekerja di dalam diri kita sehingga BUAH ROH dihasilkan berlimpah-limpah di dalam hidup kita (Galatia 5:22-23).
Buah ROH itulah yang akan dirasakan oleh orang lain dan mereka akan dimenangkan kepada KRISTUS oleh hidup kita.
Saudara-saudara, ketika kita mencoba untuk menanggalkan salibnya, dia tidak layak bagi TUHAN YESUS. Konsekuensi dari itu semua tentulah kita tau, tidak perlu saya jelaskan.
Mat 10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
Di dalam memikul salibnya setiap hari, setiap orang Kristen harus memperlihatkan salibnya kepada orang lain. Salib dalam hal ini bukanlah barang yang fana yang biasa dipakai artis-artis hollywood yang justru dipergunakan untuk mengejek TUHAN YESUS, tetapi
salib itu adalah sebuah wujud tanggung jawab kita memberitakan Injil, memberitakan bahwa YESUS telah disalibkan untuk orang-orang yang masih belum mengenal DIA. Di dalam penginjilan tsb, kita mungkin ditertawakan, dicerca, dianiaya, atau bahkan kita kehilangan nyawanya.
Tetapi FIRMAN TUHAN tidak mungkin gagal, kita akan memperolehnya kembali di kerajaanNYA. Jika kita malu, maka TUHAN YESUS pun akan malu di (Markus 8:28)
Mar 8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
Mar 8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
Mar 8:36 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.
Mar 8:37 Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Mar 8:38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."
Saudara-saudara, jangan sampai kita melepaskan salib kita dan mengikuti dunia. Dunia sangat licik, jangan sampai kita ditelannya.. !!! Dengan memikul salib itulah kita terus diingatkan tentang karya penebusan YESUS di atas kayu salib sehingga kita bisa menghargai kesalamatan kita.
Memikul salib berarti menjaga kesalamatan, melepaskan salib dan mengikuti dunia adalah melepaskan keselamatannya. Ingat Esau, dia menjual kesulungannya hanya untuk sesuatu yang sangat sementara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.